22

18.4K 1.7K 65
                                    

Malam harinya...

Resepsi pernikahan Daxton dan Aynetth sudah selesai,para tamu undangan sudah banyak yang pulang. Yang tersisa di sana hanya teman-teman Daxton saja.

"Aku lelah dan kaki ku rasanya mau patah." Ucap Aynetth sambil memijit kakinya.

"Kalau begitu ayo kita kembali ke kamar." Ucap Daxton.

"Semuanya ini salah pak bos." Ucap Aynetth.

"Kenapa semua ini menjadi ku, sayang?" Tanya Daxton.

"Jangan panggil aku dengan sebutan sayang." Ucap Aynetth.

Aynetth langsung meninggalkan tempat itu dan Daxton mengikutinya dari belakang, sedangkan keluarga D'Calixto, Smith, dan Maxwell menatap kearah kepergian kedua pengantin baru.

"Seharusnya kakak senang bisa menikah dengan kak Daxton,kan dia pria kaya." Ucap Mattew.

"Maksudmu apa, Mattew?kenapa kamu berbicara seperti itu?" Ucap Aaron menatap kearah Mattew.

"Kakak memiliki sebuah impian yaitu menikah dengan pria kaya,tapi setelah dia menikah dengan kak Daxton yang notabene pria kaya. Kak Aynetth tidak begitu bahagia." Ucap Mattew.

"Ternyata anak kalian tidak bedanya dengan para perempuan di sana yang hanya menginginkan uang." Ucap Aaron datar.

"Kak Aynetth berbeda, memang impiannya seperti itu tapi dia memiliki maksud tersendiri." Ucap Mattew.

"Keluarga kami tidak pernah kekurangan uang, bahkan kami mampu membeli 2 pulau." Ucap Mateo.

"Sejak kecil Aynetth sudah di ajarkan cara hidup sederhana meskipun dia terlahir dari keluarga orang kaya." Ucap Astoria.

"Om,Tante,papa,jangan bertengkar. Hari ini hari kebahagiaan Daxton dan Aynetth,kalian jangan merusaknya. Dan satu lagi Aynetth itu gadis baik." Ucap Brandon.

"Yang di katakan oleh Brandon itu benar,kalian jangan bertengkar di saat hari kebahagiaan Daxton. Apalagi Daxton tampak begitu bahagia menikah dengan Aynetth,demi kebahagiaan Daxton." Ucap Aslan.

⭐⭐⭐⭐⭐

Aynetth dan Daxton sudah tiba di  kamar mereka berdua, Aynetth terus menghindari Daxton saat pria itu ingin mendekatinya.

"Sayang,jangan menghindari ku terus." Ucap Daxton.

"Sudah aku katakan kepada mu jangan panggil aku dengan sebutan sayang." Ucap Aynetth.

"Tapi kan kamu itu istriku." Ucap Daxton.

"Minggir,aku ingin mandi." Ucap Aynetth.

"Bersikaplah seperti kamu biasanya,pak bos." Lanjutnya.

Aynetth mengambil handuk dan masuk ke dalam kamar mandi, sedangkan Daxton menghembuskan nafas panjangnya.

"Aku akan terus berusaha membuat mu jatuh cinta kepada ku, Aynetth. Hanya kamu satu-satunya perempuan yang membuat ku jatuh cinta." Monolog Daxton.

Sedangkan di kamar mandi, Aynetth mengguyur dirinya di bawah shower. Dia tidak menyangka akan terjadi seperti ini.

"Aku berharap ini bukan mimpi,ooo iya kan Owen sudah ada di Indonesia. Pasti dia akan kembali menjadi asisten pribadi pak bos,terus gaji ku akan berkurang." Monolog Aynetth.

"Ooo iya besok Alyssa akan mulai bekerja sebagai sektretaris di perusahaan milik pak bos,aku harus berhati-hati dengan dia. Aku yakin Melodi dan Alyssa akan bekerjasama." Lanjutnya.

10 menit kemudian...

Aynetth selesai mandi dan dia keluar dari sana,gadis itu melihat Daxton yang berbicara dengan Owen.

"Ekhem,aku ingin ganti pakaian. Kalian berdua pergi dari sini." Ucap Aynetth.

"Owen, pergilah." Ucap Daxton.

Owen menunduk kepalanya sedikit dan setelah itu dia keluar dari sana, sedangkan Aynetth menatap tajam terhadap Daxton.

"Kenapa kau tidak keluar juga,pak bos?" Ucap Aynetth.

"Untuk apa aku keluar, sayang?aku ini suami mu dan satu lagi jangan panggil aku dengan sebutan pak bos tapi kamu harus memanggil ku Daxton." Ucap Daxton.

"Kau berani sekali memerintah ku,pak bos. Aku ini lebih tua dari mu." Ucap Aynetth.

"Tapi aku suami mu." Ucap Daxton berjalan menuju ke arah Aynetth.

"Terserah apa katanya mu." Ucap Aynetth.

Aynetth mengambil gaun tidur yang sudah di siapkan oleh pihak hotel untung saja gaunnya tidak terlalu seksi dan transparan,gadis itu memakai gaun tidur di hadapan Daxton.

"Kenapa tidak mandi?" Tanya Aynetth menatap kearah Daxton yang terus menatapnya.

"Aku masih ingin melihat mu memakai gaun tidur." Ucap Daxton.

"Memangnya aku ini bahan tontonan mu? mandi sana dan apakah kau ingin makan? karena aku ingin memesan makanan karena aku lapar sekali." Ucap Aynetth.

"Iya." Ucap Daxton.

Daxton mendekat ke arah Aynetth dan sehingga gadis itu berjalan mundur dan akhirnya dia tidak bisa mundur lagi karena ada dinding di belakangnya.

"Kau mau apa?" Tanya Aynetth.

"Memakanmu." Ucap Daxton.

"Aku bukan makanan,kenapa kau ingin memakanku?" Ucap Aynetth polos.

'ternyata dia masih polos.' batin Daxton.

Cup

Daxton mencium bibir Aynetth dan setelah itu dia masuk ke kamar mandi sambil membawa handuk, sedangkan Aynetth masih terdiam.

"Apa itu tadi? Dan kenapa dia mencium bibir ku lagi?" Monolog Aynetth sambil memegang bibirnya.

Aynetth pun selesai memakai gaun tidurnya,gadis itu memesan makanan untuk dirinya dan Daxton.

Cklek

  Aynetth menatap kearah Daxton yang keluar dari kamar mandi,gadis itu langsung tersipu malu karena dia melihat otot perut Daxton yang ada 8 kotak.

"Cepat pakai pakaian mu,mata ku sudah tidak suci lagi gara-gara mu." Ucap Aynetth langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Aku tidak mau." Ucap Daxton sambil terkekeh kecil melihat tingkah istrinya.

"Kalau begitu aku akan keluar." Ucap Aynetth beranjak dari kasur.

Bruk

Aynetth jatuh di pangkuan suaminya karena Daxton menarik tangannya,gadis menatap wajah tampan suaminya.

"Tampan." Lirih Aynetth.

"Aku memang tampan." Ucap Daxton sambil tersenyum tipis karena mendengar perkataan Aynetth yang lirih.

"Siapa yang mengatakan mu tampan?" Ucap Aynetth beranjak dari pangkuan Daxton tapi sayangnya pria itu menahannya.

"Lepaskan,aku ingin duduk. Pakai pakaian tidur mu, apakah kau tidak kedinginan?" Ucap Aynetth.

"Baik, istri tercinta ku." Ucap Daxton.

Daxton memakai pakaian tidurnya sedangkan Aynetth sibuk menonton video di tek tok.

TBC...

MENJADI SEKTRETARIS MALE LEAD YANG BARBAR Where stories live. Discover now