Part - 2

9.6K 772 85
                                    


" Kamu kenapa nggak ngabarin mommy kalau sudah sampai? Mommy kan bisa jemput kamu." Ye ji masih memeluk anaknya. Ye ji benar-benar sangat merindukan anak tunggalnya ini.


" Maaf mom. Mark ingin membuat kejutan untuk mommy." Balas mark sambil membalas pelukan mommy nya, kedua tanganya masih memeluk ye ji tapi kedua matanya menatap dua orang yang berdiri di belakang mommynya.

Mark mengenali satu dari mereka yaitu bibi ten yang sudah bekerja lama dengan keluarga mereka. Bibi ten sudah dianggap adik oleh mommynya, dan mark juga sedikit dekat dengan bibi ten. Tapi mark tidak kenal dengan yang muda. Apa itu pembantu mommynya yang baru?

" Eh iya mommy sampai lupa." Ye ji melepaskan pelukannya pada mark lalu membalikan badan menghadap ten juga haechan. " Ini bibi ten. Kamu masih ingatkan mark?" ye ji menarik anaknya kearah ten.

" Tentu saja mom." Mark tersenyum menatap ten dan memeluk ten. " Bibi ten apa kabar? Mark merindukan tomyam buatan bibi."

Ten membalas pelukan mark dengan canggung. Pasalnya dirinya tidak menyangka mark akan memeluknya yang notaben hanya seorang pembantu.

" Baik tuan muda. Tuan muda apa kabar?" tanya ten sambil tersenyum menatap mark yang sudah melepaskan pelukannya.

" Aku juga baik bi. Dan tolong panggil mark aja bi. " jujur mark tidak nyaman dipanggil tuan muda oleh siapa pun.

" Baiklah mark."

" Dan mark, ini haechan anaknya bibi ten." Ye ji memperkenalkan haechan kepada mark dengan semangat.

Haechan yang mendengar ye ji memperkenalkan dirinya langsung membungkuk kearah mark dengan jantungnya yang masih berdegub kencang.

" Selamat siang tuan muda saya haechan anak mae ten." Haechan mentap mark sekilas dan langsung menunduk tanpa berani menatap mark lebih lama ataupun berjabat tanggan dengan mark.

Apa dia masih mengingat ku? Batin haechan.

" Saya mark. " balas mark singkat.

Mark menatap haechan dengan sinis. Ini perasaanya saja atau anak bibi ten ini seperti menghindar dari tatapannya.

Apa dia menyukaiku? Secepat itu? Ah mungkin saja. Aku kan sangat tampan. Batin mark percaya diri.

" Haechan manis kan mark?" tanya ye ji lebih antusias. Mark dan haechan terkejut dengan pertanyaan ye ji.

" ya. Lumayan." Jawab mark singkat. Benar. Haechan benar manis dengan kulit tan eksotis dan bibir plum pink yang terlihat lembut. Mata haechan juga bulat dan berbinar. Untuk keseluruhan haechan memang manis menurut mark. Tapi bukan manis seperti tipe mark.

" Ayo kita duduk diruang keluarga. Mommy mau cerita banyak." Ye ji menyeret mark dengan tangan kananya dengan semangat dan juga menarik tangan haechan dengan tangan kirinya.

" Maaf noona. Aku dan haechan kedapur dulu untuk membantu yang lain." Ten menghentikan pergerakan ye ji. Haechan yang mendengar suara mae nya merasa sangat bersyukur karena dirinya benar-benar tidak ingin berada lebih lama bersama mark.

" Benar mom. Haechan sama mae izin kedapur saja." Haechan melepas tanggan ye ji yang menggengam tanggannya. Lalu haechan menarik tanggan ten dan mereka berjalan kearah dapur. Haechan benar-benar ingin cepat jauh dari mark.

Ye ji dan mark menatap haechan dengan pandangan berbeda. Ye ji menatap mereka dengan kecewa dan mark menatap mereka dengan heran.


" Mommy? Anak bibi ten memanggil mom dengan mommy?" tanya mark heran. Mark mendudukan dirinya disofa panjang dan menarik mommy untuk duduk sebelahnya. Begitu ye ji duduk, mark menjatuhkan kepalanya dipaha mommy nya.

Di Jodohkan?Where stories live. Discover now