19. END

5.6K 561 74
                                    

Tidak ada yang bertahan lama. Baik kesedihan, maupun kebahagiaan. Dua hal itu selalu berjalan beriringan dan datang bergantian.

Sunoo sadar sepenuhnya. Dia juga tidak bisa egois. Masih sangat jelas dalam ingatannya kejadian satu bulan yang lalu.

Kejadian yang bagaikan mimpi buruk untuknya.


































































"Sean kenapa? Dayang, jelaskan padaku Sean kenapa!!!"

"P-permaisuri.....mohon ampun....."

"Kamu bisa minta maaf nanti, jelaskan padaku kenapa Sean?"

"Pangeran Sean keracunan..."

Detik itu juga Sunoo pergi meninggalkan ruang rapat. Dia berlari secepat mungkin, secepat yang dia bisa.

Sunghoon yang kebingungan menatap ke arah dayang utama Permaisuri, dia adalah dayang Lee.

"Bisa kau jelaskan padaku apa yang terjadi?" Tanya Sunghoon setelah ia menghampiri dayang Lee.

"Yang mulia Kaisar, maafkan saya, saya benar-benar mohon ampun, saya juga tidak tau kenapa ini semua bisa terjadi. Pangeran Sean keracunan, Yang Mulia......."

"Keracunan apa, jelaskan yang benar."

"Pangeran baru selesai makan siang, saya ingin menemaninya tidur siang, sesuai perintah Permaisuri, tadi sebelum rapat permaisuri bilang kalau hatinya gelisah tapi tidak tau apa penyebabnya. Jadi permaisuri meminta saya untuk menemani Sean, meskipun sudah banyak yang menemani Sean, Permaisuri meminta saya tetap menemani Sean untuk hari ini. Saya hanya menjalankan perintah permaisuri. Tapi tiba-tiba saat saya ingin menemani pangeran tidur, pangeran tersedak, lalu sesak nafas, saya sudah mencoba meredakannya, memberikannya minum, tapi kemudian......keluar busa aneh dari mulut pangeran, saya panik, saya langsung memanggil dokter, dan dokter bilang pangeran keracunan, pangeran harus segera di bawa ke rumah sakit, maka dari itu saya langsung lari kesini Kaisar......saya benar-benar mohon ampun......" Dayang Lee berusaha menjelaskan sebaik mungkin meski dia sudah gemetaran dan menangis hebat karena rasa bersalah.

Sunghoon menatap menteri Park, menteri yang ia percaya. Melihat hal itu menteri Park mengerti, ia harus mengendalikan rapat.

Tidak ada basa-basi, Sunghoon segera menyusul Sunoo.

"Dimana Permaisuri?" Tanya Sunghoon pada pengawalnya sambil mereka semua berlari.

"Sudah di mobil Yang Mulia, Pangeran sudah di larikan ke rumah sakit lebih dulu. Permaisuri menyusul."

"Susul mobilnya. Pastikan Permaisuri dan Putraku aman. Aku akan menyusul dari belakang."

"Baik Yang Mulia."

Sunghoon dapat membayangkan wajah sedih Sunoo. Pasti omega cantiknya itu sedang menangis dan gelisah. Sunghoon harap keadaan Sean tidak parah. Mereka baru saja bahagia.
















































"Kenapa melamun disini?"

Sunoo menoleh. Ia tersenyum melihat Sunghoon datang.

"Kaisar tau darimana aku disini?"

"Aku selalu tau dimana omegaku berada."

Sunghoon memeluk Sunoo dan mencium keningnya penuh sayang.

"Tidak lelah berdiri disini?"

THE SUN [ SUNSUN ]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang