23. dia orangnya?

144 28 9
                                    

Mahesa
| Dirumah kan?
| Oke otw

Alaska
Gue blm jawab?? |

Mahesa
| Tapi dirumah kan?

Alaska
Iya sih...|
TAPI KAN|

Mahesa
| Otw

Alaska
LO CABUT DARI KUMPUL GARSA YA? |

Mahesa
|Enggak
|Mau numpang masak mie

Alaska
😐|
Gak jelas luuuu|
Tp ok ttdj|

Mahesa
| Ttdj apa?

Alaska
Hati hati di jalan |
DASAR GAK GAUL! |

Mahesa
|....

Lengkap dengan kantong belanjaannya, ia menyerahkan semua itu kepada Alaska.

"Maksud lo tuh minta dibuatin mie ya hesa, bukan numpang masak mie!" Alaska yang menerima hal itu tentu saja ngomel-ngomel.

Mahesa baru saja mendudukan dirinya di warbi langsung mendapatkan tatapan aneh dari teman-temannya.

"Kemana aja lo Mahesa?" Tanya Baskara

"Biasa"

Ini adalah kali kedua saat yang lain sibuk mencari dan menghampiri Mahesa dirumahnya bahkan di taman belakang komplek Baskara. Mereka tidak menemukan Mahesa disana. Maka dari itu Baskara dan yang lain cukup mempertanyakan kemana Mahesa dan kenapa jawaban 'biasa' selalu keluar dari mulutnya? Padahal tempat biasa ia kunjungi setiap baskara cek tidak ada Mahesa disana.

"Alumni kayanya tau kalo lo gak ada niatan buat serang ulang yang kemarin, Sa" Aldebaran membuka suaranya.

Mahesa mengangguk dengan menyalakan nikotinnya menggunakan korek.

"Trus gimana sa?" Tanya Shaka sedikit panik soalnya jujur aja dia juga males berurusan sama alumni yang selalu saja ikut campur, belum lagi angkatan diatasnya.

"Gak gimana gimana, gue tinggal ngomong sama bang Nathan aja" jawab Mahesa

"Lah, lo bukannya lagi perang dingin sama bang Nathan?" Jawaban dari Leoniel kelak mendapatkan gelak tawa dari yang lain.

"Si Alaska itu ya? Hahaha" tambah Gerlado.

"Tapi masih aja ada yang denial, anjing" Baskara mengumpan setelahnya.

"Gue gak denial?" Lagi lagi jawaban dari Mahesa membuat yang lain tertawa dan sesekali menepuk kencang pundak Mahesa.

"Dan, gue juga gak ada masalah sama bang Nathan. Jujur aja kalo urusan ini bang Nathan emang paling aman buat diskusi"

Mengingat segala tindakan bang Nathan yang tidak terkesan buru buru dan juga terlihat ia ogah menuruti semua perintah alumni. Hampir semua alumni yang suka mengatur walaupun mereka bukan siapa-siapa lagi, memang kesal pada angkatan Nathan dan juga Mahesa.

Secara, ketua angkatan mereka aja kadang enggan mengikuti tradisi yang menurut mereka itu tidak diperlukan lagi. Bukan sekali dua kali mereka terkesan di forum, dipojokan dan di tanya alasan yang masuk akal. Tidak jarang juga setelah itu mereka mendapatkan luka di wajah mereka.

Dan dari sana, Mahesa tau dirinya dan Nathan memiliki satu tujuan yang sama.

Menghilangkan tradisi sampah di angkatannya.

Seperti yang kalian bayangkan seperti apa bentuk tradisi sampah itu.

Dan dilihat juga saat pemilihan angkatan kemarin, dia ditantang dan di tunjuk langsung oleh Nathan. Karena itu ia yakin Nathan sudah memperhatikan dia sejak lama.

MaLaka Where stories live. Discover now