red-flag

1.6K 139 11
                                    

_______________
Kafetaria kampus lagi rame-ramenya di jam makan siang begini. Salah satu yang bikin Erina males kesana, selain emang kantin FISIP udah paling the best buatnya. Namun karena dia janjian sama temen-temennya yang super duper perhitungan, dan mereka nggak ada yang mau nyamperin ke fakultas salah satu. Jadilah titik temunya di kafetaria kampus, sama-sama harus jalan dari fakultas masing-masing.

Melongokkan kepala kesana-kemari, Erina akhirnya menemukan meja yang ditempati sohibnya. "Ada bahan ghibah apa kali ini?" Sapanya begitu udah duduk.

"Inget dosa bestie," sahut gadis cantik bermata kucing itu dengan malas. Erina tergelak, belum aja nemu sesuatu untuk memantik perghibahan. Keduanya lantas larut dalam obrolan ringan sampai datangnya Kanina dengan setumpuk buku lalu membantingnya di meja.

"Capek banget huhuuuu mau nikah aja," keluhnya udah nyender di bahu Jia. Sedangkan seseorang di belakangnya ketawa cantik sebelum ikut duduk di samping Erina.

"Sama Januar?" Ledek Erina. Dua temannya yang lain udah ketawa sama muka lesu Kanina itu kelihatan makin bete.

"Palelu sini gue tebas," sahut Kanina malas.

"Ahahaha sok-sokan mau nikah, nyelesain masalah kuliah aja empet-empetan gimana mau nyelesain masalah rumah tangga?" Komentar Jia menepuk-nepuk puncak kepala Kanina.

Erina berseru heboh. "Anjas! Jia nih multitalenta ya? Jadi nenek sihir bisa, jadi Merry Riana juga bisa," balasnya bikin penghuni meja ngakak. Bahkan Kanina udah menegakkan kepalanya demi liat Jia yang mendengus sebal.

"Langsung wisuda aja bisa nggak sih?" Timpal seseorang yang tadi datang bareng Kanina. Padahal juga baru semester dua, udah kayak yang judul skripsinya di tolak sepuluh kali.

Namun ternyata semua mengangguk sepakat. "Bener! Ini sih bukan kita ngerjain tugas tapi dikerjain tugas," balas Kanina bersungut-sungut. Padahal UTS juga udah kelar tapi kenapa tugas tetep nggak ada habisnya.

"Tapi emang tugas nih kenapa datengnya gerudukan deh?" Sambung Erina.

Lila menggebrak meja pelan. "Kan! Tapi sekalinya nggak ada udah kayak pengangguran," ucapnya dengan bahu turun, jadi makin kelihatan lucu. Bikin tiga yang lain ketawa cantik.

"Udah sambat gini lo masih mau masuk Hima?" Tanya Kanina sambil mengedarkan pandangan ke semua arah untuk menentukan makan siangnya kali ini. Lalu bilang ke Jia yang kali ini kebagian pesen makanan.

 Lalu bilang ke Jia yang kali ini kebagian pesen makanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Yasmin Zianna; Jia)

"Ya gimana ya, gebetannya Presma," balas Jia yang lagi mencatat pesanan.

Sohib mereka ini emang incarannya kakak tingkat famous yang langganan masuk base kampus. Termasuk si Presma yang tahun ini menjabat, dan kebetulan doi dari fakultasnya Lila.

the dearest Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang