002

1.7K 151 10
                                    

CW : harsh words for swearing or casual talks, oral sex, squirted.

In case you're a minor, please do back off. This isn't a cup of your faves. I already gave you a warning.



























...

























002 : Shape Of You

━━━━━━━━━━━━━━━━













MENGOBROL dengan sosok dari sepupu Giska sepanjang malam itu, tak serta merta membuat Kahiyang langsung jatuh cinta.

Dirinya mengakui kalau pesona dari pemilik asma Adhara Dirasa itu sangatlah kuat, tapi bayangkan, untuk jatuh hati padanya sepertinya hal tersebut masih amatlah jauh dari pandangannya.

Asa memang memukau dan menawan.

Tapi ini juga kali pertama mereka mengobrol sebanyak dan sepanjang itu, meski dirinya yang banyak bercerita.

Mungkin, ya, mungkin kalau menjadi sosok Asa sebagai teman curhat itu pilihan yang lumayan tepat karna Gautama muda ini sangatlah pengertian juga netral dalam berpendapat.

Juga.

Kahiyang ini tak menyangkal kalau dirinya tersenyum sepanjang malam karna Asa begitu memperhatikannya.

Humornya pun, ya sama dengannya.

Tidak, tidak. Pokoknya tidak boleh jatuh cinta secepat itu dengan sosoknya.

Sulung dari Yunandar ini harus teguh dengan pendiriannya, kalau dirinya itu tak bisa sembarangan jatuh cinta.

Pokoknya tidak!

"Pagi,"

Suara serak khas bangun itu membuat kepala Kahiyang menoleh ke samping.

Mendapati Giska yang setengah mengantuk menuju ke arahnya, pantry, untuk membuat susu?

Iya, Kahiyang melihat iparnya itu meraih kotak susu bubuk yang tersedia di lemari pantry itu. Oh, susu ibu hamil. Ia jadi geli sendiri.

"Pagi, bikin susu?"

Giska mengangguk kecil, "Ning harus minㅡhoam, iya, minum susu,"

Kahiyang terkekeh pelan dan membiarkan iparnya itu menyiapkan segelas susu untuk sang istri.

"Selamat bertugas kalo gitu ya, mbak,"

Keduanya tertawa pelan atas candaan yang dilontarkan oleh Kahiyang.

"Pagi,"

Oh-ho. Suara itu membuat Kahiyang menoleh dengan cepat, menemukan sosok Asa yang sudah rapih dengan pakaian kasualnya (kemeja biru dongker dibalut jaket kulit hitam, juga celana denim putih).

"Kemana? Nganter Gerhana?"

Pertanyaan yang dilontarkan Giska itu diangguki oleh Asa, "Iya, udah janji sebelum sarapan kesana sih. Kebetulan masih satu setengah jam lagi,"

"Kerja?"

Asa mengangguk dan memilih untuk meraih segelas air putih.

"Bawel bener," komentar Asa dengan nada bercanda, "Asti aja santai-santai aja itu gak banyak tanya, ya gak, Ti?"

Kahiyang merona begitu namanya disebut.

Sungguh.

Itu manusia satu maksudnya apa sih? Sengaja bikin salting apa gimana? Masih pagi, padahal.

Sharing A House. ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang