EPILOGUE

1.4K 106 14
                                    

EPILOGUE.

FROM SHARING A HOUSE.































.

.

.



000 :

Scared.





PS.

Gana age is 4, I made mistake when writing she was 6 on those chapters. So, please pardon my old hag habit.





































...

EPILOGUE

...

KAHIYANG itu kadang merasa kalau calonnya sekaligus ayah bagi dua anak kembar mereka tersebut jauh lebih capable menjadi orang tua, ketimbang dirinya.

Ini bulan kedua setelah kelahiran si kembar yang jatuh pada minggu kedua bulan May.

Miguelle dan Seraphine menjadi pilihan mereka berdua.

Satu.

Miguel itu berarti bintang, dan Adhara, nama depannya Asa sesuai dengan arti nama sang putra mereka.

Lalu yang kedua, Seraphine.

Kalau dalam bahasa Indonesianya itu Kahiyang adalah surga, bersih, maka bahasa luarㅡInggris, Seraphine yang sesuai dengan nama Kahiyang.

Lucu ya?

Itu Kahiyang yang meminta agar mereka berdua selalu mendapatkan mini-mereka berdua.

Dan Asa hanya menuruti kemauan wanitanya tersebut, sembari tertawa atas pilihan nama yang diinginkan oleh Kahiyang terhadap dua anak kembar mereka.

Bahkan Gana sangat menyukainya.

Ia turut serta sewaktu Kahiyang dan Asa mencari nama yang sesuai untuk adik kembarnya.

Mari kembali main pembahasan alias topik utama kenapa kita semua ada disini.

Alias topik utama kita.

Asa selalu siaga untuk pergi bangun lebih dulu dan lekas memberi susu yang dipanaskan, susu yang sempat dipompa oleh Kahiyang sebelumnya.

Atau..

Mengganti popok kedua buah hati mereka dengan tenang, tanpa adanya pressure.

Itu membuat Kahiyang merasa tenang tapi juga terbebani, bagaimana jika orang tua mereka tau kalau Asa-lah yang sibuk melakukan ini-itunya?

Atau, mungkin para tetangga yang membuat gosip soal dirinya bukanlah ibu yang baik untuk si kembar juga Gana.

Tengah melamun dan tak menyadari kedatangan sang calon suami, Kahiyang masih memainkan sendok dan garpu yang tengah dicucinya tersebut secara acuh tak acuh.

"Ti?"

Suara selembut beludu itu membuat Kahiyang menoleh, saat tangan hangat dari Asa memegang lengan kirinya, "Kamu gapapa?"

Kahiyang mengerjapkan matanya pelan dan menatap Asa.

"Hah?"

"Kamu udah dua jam loh disini terus, makanya aku samperin, kamu ngerasa ada yang sakit?" tanya Asa sekali lagi secara lembut, "Ada masalah?"

Ungkapan dari calon suaminya itu membuat Kahiyang tampak mengerjapkan matanya kaget.

Dua jam?

"Dua jam? Aku baru kemari dua menit yang lalu loh?"

Sharing A House. ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang