BAB 21 : VIKTORIA ARKANUM bagian ke 2

7 0 9
                                    

   Masalah persaudaraan antara Evelyn dengan Fal Telin menjadi sangat dirahasiakan semenjak kejadian tadi malam. Katja ingin tidak ada seorang pun yang tahu selain dirinya, Azariel, dan Erik. Dapat dibayangkan bila orang lain mengetahui hal ini, maka kemungkinan besar akan terjadi huru-hara dan pemberontakan yang teramat mengerikan. Dinasti Snow Blood dan leluhurnya akan dianggap sengaja mengorbankan orang-orang demi menutupi keburukan keluarganya sendiri, dalam hal ini yaitu perang melawan Evelyn.

Meski menghadapi berbagai masalah seperti tadi, Katja tetap tabah dan berusaha memimpin dinastinya sesuai apa yang ia rencanakan.

Dalam kepemimpinannya, penduduk Lembah Salib Kudus selalu didesak untuk masuk kedalam sekolah dan memperoleh keahlian yang berguna untuk memutar ekonomi dinasti.

Apalagi semakin banyak orang luar yang ingin menjadi penghuni tetap Lembah tersebut, sehingga persaingan semakin keras dan sikut menyikut menjadi hal lumrah disana.

Total penduduk Lembah Salib Kudus yang dahulu hanya sekitar kurang lebih 900 orang, kini menjadi lebih dari 3000 orang dari beragam latar belakang. Hal ini menjadikan Lembah Salib Kudus sangat ramai dari sebelumnya dan berpotensi terjadinya gesekan rasial hingga budaya.

Biasanya orang-orang yang memilih tinggal di Lembah Salib Kudus adalah orang-orang buangan dan para kriminal yang tidak diinginkan, atau pula kafilah yang memilih tinggal secara nomaden disana, karena menurut mereka tanah ini sangat strategis untuk jalur perdagangan antara Skyrim dengan Morrowind.

Meski Katja tahu akan terjadi kekacauan karena perbedaan diantara mereka, namun ia melihat peluang emas apabila semakin banyak orang yang datang menuju tanahnya. Karena darisanalah kunci kekayaan dinasti Fal Telin dahulu, yang mendapatkan pajak dari para kafilah atau pelancong yang ingin melewati Lembah mereka.

Menjadikan Lembah Salib Kudus ramai, adalah salah satu rencana Katja demi mengembalikan kejayaan leluhurnya dahulu. Namun ia tidak ingin hanya mengambil pajak dan hidup semena-mena sebagai seorang Miranessa yang pemalas, oleh karena itu dirinya langsung membuat banyak bangunan demi kepentingan umum, dan memperkuat pasukan Ardapelin agar para kafilah maupun pelancong mendapatkan fasilitas dan keamanan yang setimpal dengan harga yang mereka bayar.

Membangun sekolah adalah salah satu dari kebijakan Katja, dan penduduk Lembah Salib Kudus akhirnya sangat dimanjakan dengan beragam sekolah dengan guru yang profesional.

Guru atau Emerati disana, rata-rata berasal dari Kepulauan Summerset, yang telah kacau balau ditimpa kemalangan. Hal itu menjadikan ras altmer sering menempati posisi tertinggi dan sering mengadakan kerjasama dengan Azariel selaku pemimpin seluruh Emerati disana.

Sementara untuk ras bosmer, biasanya mereka berasal dari kalangan penjelajah yang sudah terbiasa dengan alam yang keras. Kemampuan itu selalu dimanfaatkan Ardapelin untuk merekrut para bosmer ini agar dapat bergabung dan memberi wawasan mengenai medan dan cuaca suatu daerah.

Adapun nord dan redguard, sering memutuskan untuk bergabung dengan Ardapelin tanpa berpikir dua kali. Karena budaya mereka yang memiliki kehormatan terhadap para prajurit yang berjuang di pertempuran hingga mati sebagai martir.

Namun nord memiliki pemahaman yang berbeda dengan doktrin Ardapelin yang menekankan kepatuhan terhadap Miranessa Katja sebagai Cahaya Auri-El. Perbedaannya adalah bahwa para nord tidak ingin bersumpah setia padanya namun memilih bersumpah untuk melindungi orang-orang yang tinggal di Lembah Salib Kudus.

Katja tidak marah akan hal ini, ia mengerti bahwa agama para nord sangat mendemonisasi Auri-El sebagai musuh dari Shor. Meski telah berulang kali dinyatakan oleh Torgul kepada mereka bahwa Auri-El adalah Akatosh seperti di panteon Imperial, tetap saja para nord menganggap Auri-El dan Akatosh adalah dewa yang berbeda.

Snow Blood : Pray For The Deadحيث تعيش القصص. اكتشف الآن