Bab 40: conflict

402 32 0
                                    

Starting...

Mata itu tidak berani menatap mata sang tunangan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Mata itu tidak berani menatap mata sang tunangan. Auranya seketika menyeramkan saat berhadapan dengan tunangannya yang sifatnya tiba-tiba berubah drastis padahal itu sebelumnya tidak pernah terjadi sama sekali.

Sedikit-sedikit matanya menelisik wajah sang tunangan sekilas, jika raut wajahnya datar dengan mata tajam seperti itu menambahkan ketampanan tunangannya. Namun dirinya tidak sadar bahwa tunangannya tahu jika dirinya sedang takut tapi tidak tahan untuk tidak melihat tunangannya. Ingin bicara pun takut.

"Ngomong aja, nggak perlu takut." Suara berat milik tunangannya— Arzan, mulai terdengar kembali.

"S-siapa yang takut?" Tanyanya tiba-tiba gugup.

"Kamu daritadi diem aja,"

"Ya karena aku mau diem,"

"Bicara sebelum aku berubah pikiran. Aku sibuk, banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, Ska."

Skayara cemberut, selain sifat Arzan berubah. Cara Arzan memanggilnya pun ikut berubah. Yang dulunya suka memanggil 'Yara' sebagai panggilan sayang sekarang hanya 'Ska' atau 'Ra' saja.

"Aku cuma mau nemenin kamu bukan mau ngajak ngobrol karena aku tau kamu lagi ngga mood," cicitnya menjelaskan.

Suara hembusan napas dari seorang Arzan terdengar berat di telinga Skayara. Skayara melirik Arzan tetapi cara Arzan menatapinya sangatlah tajam dan Skayara takut, dengan cepat Skayara menundukkan wajahnya. Arzan berdiri dari kursi dan berjalan berdiri di depan kursi Skayara. Menarik kursi itu agar wajah Skayara mendekat ke wajahnya.

"Kamu takut, Hem?" Dapat Skayara rasakan wajah Arzan sangat dengan wajahnya bahkan napas Arzan menerpa kulit wajahnya dan membuatnya merinding. Sebelumya Arzan tidak pernah melakukan tingkah seperti itu.

"Aku nggak takut." Kekehnya masih dengan wajah yang ditundukkan.

"Yakin ngga takut?"

"Iya!" Sahutnya lantang.

Arzan tersenyum miring. Jari telunjuknya mengangkat dagu tunangannya membuat matanya dan tunangannya saling bertemu.

"Kalau berani kenapa nggak mau tatap mata aku?"

"Ya karna kamu aneh,"

"Aneh gimana Skayara Alsava...."

"A-aneh aja, intinya kamu aneh." Jantungnya tidak bisa berdegup dengan stabil. Rasanya di perlakukan seperti itu oleh tunangannya membuat dirinya terbang, semoga saja tidak jatuh.

Arzan tertawa kecil. "Ini bukan tempat anak-anak, pulang sana." Ujarnya agar Skayara pergi dari kantornya. Kelihatannya juga Skayara sudah bosan terus-menerus di dalam ruangan kantornya.

"Apaan sih! Aku bukan anak kecil, aku cuma lahir 3 tahun setelah kamu!"

"Itu artinya kamu lebih muda, my wolf...."
Ucapnya sambil mencubit pipi Skayara sekilas.

7 SAUDARA TIRI Where stories live. Discover now