About Time

968 109 7
                                    

"Kita berencana melakukan valentines date."

Haein yang masih berkutat dengan masakan di hadapannya sekilas tersenyum tipis mendapati kekasihnya itu sedang sibuk merekam video dengan kamera vlog miliknya. Ah, bukan. milik mereka. Tak jarang Jisoo mendekatkan wajahnya pada kamera tersebut seraya berjalan ke arah Haein.

"Karena Haein-ssi sangat sibuk, kita memutuskan untuk melalukan valentines date dirumah. Haein-ssi apa yang kau buat saat ini?" Ia mendekatkan kamera ke arah Haein. Mengarahkan fokus kamera tersebut bergantian ke wajah Haein kemudian pada masakan yang hampir jadi. Bahkan bukan hanya tangan wanita itu yang ikut bergerak, badannya pun juga. Ia memiringkan badannya 45 derajat hanya untuk bisa mengambil video dengan sempurna.

"Kau akan memposting video tersebut di vlogmu?"

Seketika Jisoo mengalihkan pandangannya ke arah Haein. Wajah gadis itu dengan cepat berubah seratus delapan puluh derajat menjadi tertekuk. Sudut mata Haein tentu saja dapat menangkap ekspresi tersebut dan itu berhasil membuatnya terkekeh geli.

"Kau cari mati?" Lantas pertanyaan tersebut mendapat respon gelengan dari Haein. Bahkan tanpa rasa bersalah ia semakin terkekeh geli.

"Baiklah, Haein-ssi tidak menyenangkan untuk melakukan vlog. Kita akan beralih ke..." Jisoo mengedarkan pandangannya sembari berjalan untuk menemukan sesuatu yang ia maksud. Sampai akhirnya ia berhenti pada salah satu sudut apartemennya. "Ah, kau pasti akan suka dengan ini."

Jisoo mengarahkan fokus kameranya pada poster dirinya yang ia dapat dari staff. Mungkin bisa dibilang.. posternya bersama Haein. "Scene dansa bersama Lim Sohoo adalah yang terbaik dari semua scene. Bukankah poster ini terlihat seperti scene film disney?"

Haein sekilas melirik ke arah Jisoo. Dan seperti biasa. Segala tingkah wanita itu selalu membuatnya tersenyum. Seperti sekarang ini. Kedua sudut bibirnya tampak terangkat membentuk senyuman tipis.

"Kita berlatih untuk scene dansa setelah melakukan script reading selama 7 jam. Aku masih ingat bagaimana kikuknya aku menyapa Haein sunbae terlebih dahulu. Diaㅡterlihat sangat tenang dan berkarisma." Jisoo mengalihkan pandangannya dari kamera. Kini atensinya mengarah pada Haein yang masih sibuk menyiapkan makanan. "Tapi sekarang dia banyak bicara dan sangat manja."

Entah tidak mendengar atau sengaja tidak mau merespon. Pria itu bergeming tidak protes dengan apa yang Jisoo katakan. Ia malah fokus dengan makanan yang hampir siap tersaji.

"Ah ini!"

Atensi Jisoo beralih pada foto yang ada di meja, tidak jauh dari poster yang ia pajang. Tangannya terulur untuk meraih bingkai foto tersebut. Kedua matanya tampak berbinar mengamati foto yang ia genggam. Disana terlihat dirinya dan Haein sedang membawa kue ulang tahun. Wajah Haein tampak penuh dengan krim dan tidak lupa topi kerucut yang bertengger pada kepalanya. Pun senyum lebar yang terlihat pada kedua wajah mereka. "Ini diambil saat ulang tahun Haein oppa tahun lalu. Dan yang ini..." Wanita itu meletakkan kembali bingkai foto tersebut dan beralih pada salah satu bingkai foto mereka berdua yang lain.

"Ini adalah saatㅡ"

"Saat kita berdua ke Jeju."

Jisoo sedikit tersentak ketika kedua tangan kekar kekasihnya tersebut tiba - tiba saja melingkar pada perutnya. Dagunya ia letakkan pada bahu sang kekasih sedangkan atensinya mengarah pada bingkai foto yang wanita itu genggam. Jisoo sekilas tersenyum ketika melirik ke arah Haein. Ia menolehkan kepalanya untuk berfokus pada kamera yang ia pegang lagi. "Benar, foto ini adalah foto yang diambil Rosé saat kita melakukan double date. Seperti biasa. Haein-ssi selalu menggunakan kaus putih."

Jisoo mengangkat bingkai foto tersebut tinggi - tinggi ke arah kamera. Berusaha untuk menangkap gambar yang tepat agar bingkai foto tersebut dapat terlihat jelas.

Slice of UsWhere stories live. Discover now