satu.

16 3 0
                                    

luahan dari sang jejaka.

terkadang , di kala diri ini sudah lelah sama dunia , akan hadirnya satu mentari yang membawa sinar harapan kita

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

terkadang , di kala diri ini sudah lelah sama dunia , akan hadirnya satu mentari yang membawa sinar harapan kita.

sinar harapan itu mungkin bukan berupa wang atau harta , boleh jadi ianya hanyalah satu perkara kecil yang bisa membuat kita terasa bahagia.

itulah apa yang dirasakan oleh Khalil Aryan , seorang jejaka yang boleh dikatakan hampir dengan definisi sempurna. meskipun membesar dengan mewah , dia tidak pernah merasa bahagia. rumah mewah , ratusan pembantu. sebut sahaja. tak cukup dengan itu , jejaka itu juga cukup terkenal kerana kepandaiannya. semua mata pelajaran ibarat sudah berada dalam genggaman tangannya.

seperti juga jejaka kaya dalam televisyen , dia juga punya seorang pacar. namun begitu , berpasangan dengan wanita itu tidak sedikit pun memberinya sekelumit rasa bahagia. mana tidak? wanita itu hanya mempergunakannya untuk harta , sedangkan sang jejaka sudah memberikan wanita itu sepenuh jiwa dan raganya. sehingga akhirnya , perempuan itu menamatkan hubungan mereka dengan asbab "sudah tawar hati", katanya.

*knock knock!-*

"Khalil , mari turun makan , nak.." , panggil sang pembantu , yang lebih senang digelar "Nek Sah".

"err... takpelah nek Sah. Khalil belum lapar lagi." , jawabnya.

"hmm... nek Sah tinggal dekat bawah tudung saji , ya?"

setelah meyakinkan diri bahawa nek Sah tiada lagi di muka pintu biliknya , dia terus menekup mukanya di atas bantal seraya meraung tanpa suara. tangisannya yang tadi ditahan sedaya mampu akhirnya jatuh jua ke permukaan bantalnya itu.

'emang semesta iri benar sama aku , ya?' , fikirnya.

lantas mengesat air matanya , dia pun turun ke dapur dan makan hidangan yang telah disediakan untuknya.

────────

NAURA melontar pandangannya ke arah bulan yang kini menghiasi langit malam. telah menjadi rutin harian bagi dirinya untuk merenung ke luar jendela dan mencari kelibat bintang dan bulan sebelum masuk tidur. namun baginya , pada malam ini , bulan itu terasa lebih indah dari biasa.

'mashaAllah , indahnya ciptaan tuhan...' , fikirnya.

Naura Humaira'. seorang gadis yang tidak banyak bicara , namun apabila dia bersuara , amat lemah lembut biacaranya. walaupun tidak petah berbicara , dia tetap terkenal di kalangan rakan-rakannya.

bukannya tidak suka sama manusia , cumanya , dia lebih senang duduk sendiri dari bergaul. dia lebih suka merenung ke luar jendela dan memerhati ciptaan Ilahi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 11 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

bunga yang terindahWhere stories live. Discover now