Chapter 7

5 0 0
                                    

Naville Geram. Memangnya siapakah Jevano itu? Siapa pemuda itu hingga ia berhak mengatur apa yang boleh dilakukannya dan apa yang harus tidak dilakukannya?


Naville benci. Ia membenci pria itu hingga ke dasar tulang sumsumnya. Ia membencinya melebihi segala yang dibencinya di dunia ini. Memangnya siapa dia hingga ia berhak mengatur segala kegiatannya?

Ia hanyalah seorang pemuda yang membutuhkan wanita untuk melahirkan keturunannya dan menghentikan langkah Arnold ke tahta.

Siapa yang tidak mengetahuinya? Siapa yang tidak tahu tujuan di balik pernikahan mendadak Yang Mulia Paduka Raja Kerajaan Viering itu?

Apakah dia pikir dia tidak tahu posisinya? Naville tahu dan dia mengerti dengan jelas bahwa dia adalah wanita terpilih itu, sang ratu pilihan.

Tapi tetap saja itu tidak berarti Jevano berhak mengatur kehidupannya! Tugasnya hanya melahirkan keturunannya! Hanya itu!

Naville kesal. Aku benar-benar membenci pemuda itu. Tidak pernah ia merasa semarah ini dalam hidupnya hingga rasanya ia ingin meledak dan langsung membuat perhitungan dengan pemuda sinis itu.

Begitu kesalnya dia hingga dia ingin mencincang pemuda itu dan membuangnya ke tempat yang sangat jauh hingga dia tidak akan pernah lagi melihatnya selama sisa hidupnya.

Naville melangkahkan kakinya dengan kesal.

Pemuda kejam itu tampaknya lebih suka melihat mati menjamur di dalam Istananya yang megah ini daripada membiarkan menikmati hari-harinya. Ia bahkan memberinya gelar baru, pelindung berbahaya!

Pemuda itu menghadiahinya seorang penjaga juga mengancam Nicci untuk tidak membantunya melarikan diri dari istana.

Dia tidak pernah mengizinkan Naville meninggalkan Istana meski hanya sekali. Melawan, ia selalu mempunyai cara untuk menahan Naville.

Semenjak hari itu, setiap hari Naville mendapat tamu. Setiap hari selalu ada wanita yang mencarinya hanya untuk menghabiskan waktu dengan omong kosong mereka yang membosankan.

Hari pertama, hari kedua Naville tidak curiga. Hari-hari berikutnya Naville mulai menyadari serangangalan kunjungan mereka.

Hingga pada akhirnya ia mendengar sendiri kabar itu. Jevano dengan sengaja merancang kunjungan tiap wanita bangsawan itu!

Aku benar-benar marah pada pemuda itu dan ketika ia mengadu, dengan ringannya Jevano berkata, "Seharusnya kau berterima kasih aku sudah memikirkan cara untuk membuatmu tidak bosan."

Tidak satu sisi pun dari Jevano yang menyukai Naville!

Naville heran mengapa banyak wanita yang tergila-gila padanya. Betapa bodohnya para wanita yang rela mengantri cinta Jevano yang tidak ada artinya itu. Naville tidak dapat memahami jalan pikiran mereka.

Jevano juga beberapa kali memanggil Helena. Tentu saja Naville senang dapat berjumpa kembali dengan Naville.

Namun ia tidak menyukai ceramah panjang Helena tentang segala tingkah lakunya yang didengarnya baik dari Nicci maupun dari orang lain.

Di antara para tamu-tamu Naville, Luhanlah yang paling sering dipanggil Naville. Helena tidak sekali pun ia pernah bertemu Jilian.

Semenjak ia memasuki Istana, ia hanya bertemu dengan Jilian sekali atau dua kali. Itu pun hanya singkat.

Hanya ketika Jilian kebetulan ada perlu di Fyzool.

Naville pernah menanyakan Jilian kepada Helena. Ia juga meminta Helena menyampaikan pada Jilian bahwa ia merindukannya dan ingin berjumpa dengannya.

RATU PILIHAN [END]Where stories live. Discover now