⚘ᴾᵉʳᵇⁱⁿᶜᵃⁿᵍᵃⁿ ᴰⁱᵏᵉˡᵃˢ

45 35 20
                                    

Matahari telah menampakkan eksistensi nya pada dunia. Menandakan bahwa pagi telah tiba. Suasana pagi yang damai dan menenangkan, mampu membuat atma ini nyaman.

Aksa kini sudah berjalan di trotoar dengan santai. Sambil bersenandung kecil, menikmati indah nya suasana pagi hari. Sungguh, Aksa tidak mau suasana pagi yang menenangkan seperti ini, di hancurkan oleh apapun itu.

"Dor!!"

Aksa mendengus sebal, baru saja ia berharap suasana pagi ini tidak ada yang menghancurkan, eh? ternyata malah di hancurkan begitu saja oleh teman brengsek ini.

Aksa mendengus sebal, baru saja ia berharap suasana pagi ini tidak ada yang menghancurkan, eh? ternyata malah di hancurkan begitu saja oleh teman brengsek ini

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Oknum yang di maksud adalah Khevano Pramudita.

"Apa-apaan sih lo? Kesel gue deh lama lama sama lo! Hobinya ngagetin mulu sih." Sungut Aksa tidak terima.

"Hehe, suka aja gitu liat lo kaget. Lucu soalnya." Ucapnya tidak tau diri.

"Heh! Gue ini nggak ada lucu lucu nya. Lo kira gue cewek apa?" Aksa menatap kemusuhan teman nya, "Lagian ya gue ini super keren." Lanjut Aksa dengan percaya diri.

"Cih! Lo sama gue aja kalo di bandingin nih, ya lebih keren-an gue lah." Sanggah Vano dengan penuh percaya diri.

"Mimpi!" Pungkas Aksa seraya berjalan meninggalkan Vano begitu saja.

"Shit, gue di tinggal nih ceritanya?" Maki nya sembari bergegas menyusul Aksa.

✗✗✗

Kini mereka telah sampai di sekolah, tempat dimana Aksa bertemu dengan para sahabatnya.

Suasana di halaman depan sekolah, bisa di bilang cukup ramai. Para siswa-siswi sedang asik bercengkrama, ada yang sekedar bertukar sapa, dan ada juga adegan kejar mengejar dari para siswa yang sedang di goda.

"Ayo masuk!" Ajak seseorang yang tiba-tiba berada di samping Vano.

"Shit! Ngagetin aja lo, kodok!" Umpat Vano berjengkit kaget dengan kedatangan nya yang tiba-tiba.

"Dih, ganteng ganteng gini di bilang kodok." Ungkap nya tidak terima.

"Salah sendiri ngagetin gue." Jawab Vano kesal.

"Lah? Salah sendiri ngelamun di tengah gerbang." Ucap nya tidak mau kalah.

"Suka suka gue lah!" Pungkas Vano menatap kemusuhan orang di sebelah nya itu, dan hanya di balas dengan tatapan remeh.

"Ren, tumben dateng pagi?" Tanya Aksa heran.

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.
ᴍʏ ʙᴜᴛᴛᴇʀꜰʟʏМесто, где живут истории. Откройте их для себя