Don't want to fight

157 103 11
                                    

"Bukan karena kemiripan yang gue suka, tapi pribadi dia juga bikin gue jatuh cinta setelah sekian lama." - Geo

****

Minggu pagi ini, ia lakukan dengan jalan-jalan, menikmati udara segar yang sangat alami. Sungguh dirinya sangat membutuhkan udara yang seperti ini. Damai. Itulah yang bisa ia gambarkan sekarang.

Bella memarkirkan sepedanya di garasi dengan asal, ia baru selesai bersepeda, mengelilingi kebun teh sekitar. Dan segera berlari menuju rumah.

"Bell jangan lari-larian!" seru Yeri begitu melihat sahabatnya tersebut berlari.

"Ah, bodo!"

Bella melenggang pergi tanpa menghiraukan seruan Yeri.

"Dikasih tau!" bentak Yeri.

Namun bukan Bella namanya jika dirinya tak membalas ucapan para sahabatnya tersebut.

"Berisik Yer!"

Bella segera memasuki kamarnya, ia lalu menghempaskan dirinya pada ranjang empuk kesayangannya. Ia menatap langit-langit, lalu beralih menatap jendela balkon yang terbuka. Ia ingat bahwa sebelum ia pergi, jendela itu tertutup. Ia lupa membukanya.

Indera pendengarannya kembali menajam ketika mendengar suara merdu seseorang, sangat merdu. Tapi siapa itu?

Karena penasaran, ia berjalan dengan pelan dan mengintip. Betapa terkejutnya dirinya ketika melihat Geo tengah berada di balkon kamarnya, suaranya merdu itu tengah memetik senar gitar yang dipangku dikedua pahanya.

"Woy, lo ngapain di sini?!" teriak Bella.

Geo menatap Bella terkejut, "Lo udah balik?" tanyanya.

"Menurut lo?!" bentak Bella.

"Gue kira lo lama, sorry gue nerobos ke kamar lo," ucapnya.

"Ngapain, sih?" tanya Bella penasaran.

"Cuma di kamar lo yang ada balkonnya, kamar lain cuma jendela besar doang. Dan dulu ini kamar, sering gue tempatin. Sorry deh," jelas Geo.

Geo berdiri dari duduknya, ia hendak pergi namun tangannya ditahan oleh Bella.

Geo yang melihat itu dengan segera menatap gadis tersebut dengan pandangan tak terbaca, dadanya bergemuruh, jantungnya berdegup kencang.

"Lo boleh tinggal di sini, biar gimanapun ini rumah lo," ucap Bella, ia merasa bersalah karena sudah merebut kamar lelaki tersebut.

"Oh gak apa-apa, kalo lo ngerasa gak nyaman, gue bisa pergi."

"It's okay, kalo lo masih mau di sini, gue mau istirahat sebentar. Gue abis minum obat soalnya," ucap Bella.

Setelah mendapat persetujuan dari yang punya kamar, Geo duduk kembali. Ia lalu melirik sekilas, Bella yang sedang membaringkan tubuhnya, gadis tersebut menutupi sebagian tubuhnya dengan selimut tebal.

"Gue nggak akan ganggu tidur lo," ucap Geo.

Bella tak menjawab, ia segera memasang earphone di telinganya. Mendengarkan musik kpop dan segera tidur. Sejak semalam ia tak bisa tidur, makanya ia mengonsumsi obat. Ia harus tidur biar bagaimanapun.

Bella tak mempunyai ponsel, belum sempat ia membeli yang baru. Untung saja Kevin mempunyai dua ponsel, lelaki tersebut meminjamkan satu miliknya. Ia sebenarnya hanya butuh untuk mendengarkan musik saja, ia butuh untuk menaikan kembali mood-nya. Dan hanya musik kpop yang bisa menaikan kembali mood tersebut. Bukannya alay, tapi bukankah sebagian orang mempunyai caranya sendiri untuk menaikan kembali mood-nya?

Shadow [ PROSES REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang