Love or obsession 💗🖤

835 21 0
                                    

"Ka, liat noh. Crush lo dateng! "

"Mana?! " Sheeka menoleh dengan cepat dan melihat sekelilingnya. Tidak ada siapapun disana hanya ada 2 orang teman sebangku yang sedang duduk di kursi masing-masing.

Sheeka merenggut dan melemparkan lirikan tajam yang sengit kepada temannya. Kalya hanya tertawa jahil, dia tersenyum miring dan menyibak rambutnya.

Sheeka gadis SMA berusia 15 tahun dengan paras yang biasa saja. Tidak cantik dan juga tidak menawan. Dia juga tidak memiliki keahlian khusus yang patut dibanggakan. Dia hanya gadis remaja yang biasa.

Berbeda dengan temannya yang satu ini. Dia memiliki paras imut dengan pipi tembam, rambutnya hitam pekat dan lesung pipi yang lucu. Dia memiliki standar kecantikan yang tidak dimiliki semua orang. Menurut Sheeka, dia pasti memiliki seorang pacar yang sangat menyayanginya. Dia saja terpesona dengan keimutan Kalya, apalagi orang lain, pikirnya.

"Lo sih, Ka. Jangan ngebucin mulu. Gak capek lo ha? " ujarnya dengan meminum lemon tea.

Sheeka terdiam sesaat, dia menatap wajah Kalya dengan memelas. Matanya dibulatkan dan bersinar, bibirnya mengerucut, dan jangan lupa dia memegang rambutnya untuk mengatakan dia menginginkan cinta.

Kalya menghela nafasnya dengan berat. Temannya ini sudah menjadi bucin akut. Dia bahkan sangat mencintai laki-laki yang bahkan tidak memiliki perasaan padanya sama sekali. Kalya merasa heran, laki-laki yang sangat digilai Sheeka tidak terlalu tampan. Lebih tepatnya biasa saja,  tapi kepintaran dan kesopanannya membuat Sheeka tergila-gila padanya. Tipe gadis itu ternyata adalah anak yang pintar, ya.

"Shee, apa yang lo suka dari Harsa sih? "Tanya Kalya. Gadis itu menghentikan kegiatan menulisnya. Dia kembali menatap Kalya.

"Gak tahu Kal, dia itu baik, manis, pintar, gak sombong, aaaaargh pokoknya banyak deh. Dia itu beda sama laki-laki yang gue kenal. " Sheeka mengucapkannya sambil matanya bersinar.

Kalya merasa muak dengan hal semacam itu. Kebucinan Sheeka sudah dirasa berlebihan. Dia merasa gadis itu seperti terobsesi dengan laki-laki tersebut. Meskipun dirasa tidak berlebihan tapi tetap saja mengganjal perasaannya.

"Kalya, orang lain mungkin ngira kalau Harsa itu orangnya biasa aja. Tapi bagi gue dia itu ganteng banget. Tapi gak semua orang liat." ucap Sheeka mengebu-ngebu. Sedangkan Kalya hanya memutar kedua bola matanya.

"Ya cuman lo doang soalnya kan lo bucin. "

"Terserah lo deh, pokoknya gue suka sama Harsa. "

"Suka apa obsesi? "

"Ya suka lah, Kalya. Gak mungkin gue jadi penguntit. " ujar Sheeka dengan geleng-geleng kepala.

"Berarti lo siap dong kalo dia pacaran sama yang lain. "Ujar Kalya blak-blakan.

Degg
Ucapan Kalya menusuk tepat di hati Sheeka. Rasanya sakit banget, sesak, tidak bisa bernafas.

" hahahaha, lo ngomong apa sih, Kal? Ngaco deh. "

"Denger ya Shee, mencintai orang lain itu seperti menggenggam bunga mawar. "

"Kok bunga mawar? "Tanya Sheeka.

"Yaiyalah, bunga mawar itu boleh digenggam asalkan jangan bunganya. Kalo lo genggam mawarnya lo bakal kehilangan keindahan bunga mawar. Jadi lo cuma boleh genggam batangnya yang penuh dengan duri yang tajam. "

"Lalu apa hubungannya sama cinta? "

"Gini deh, lo suka sama orang. Tapi gak bisa memiliki itu orang. Layaknya menggenggam mawar. Kalo lo maksa, lo bakal kehilangan keindahan, jadi lo cuma bisa melihat dari jauh, kayak menggenggam batangnya mawar. Jadi ya lo tersakiti, lo ketusuk duri-duri kecil yang ada dibatang tersebut. Paham? "

Sheeka berfikir sejenak, detik berikutnya dia  menggelengkan kepalanya. Kalya menggeram kesal, sebenarnya pemikiran Sheeka itu kek apa sih. Ruwet.

"Intinya, jangan terlalu mencintai orang Sheeka itu cuma bakal bikin lo sakit hati. "Kalya menatap Sheeka dengan serius.

"Tapi Harsa itu beda sama cowok yang lain. Dia itu cowok yang baik banget yang pernah gue kenal, Kal." Sheeka juga ikut serius dalam pengucapan.

"Haaaa.... Terserah lo lah, Shee. Tapi gue cuma mau kasih tahu, titik tertinggi mencintai adalah mengikhlaskan. "

"Yayaya.. Gue inget kok"

⚘⚘⚘⚘ဗီူဗီူဗီူဗီူ𖨆ဗီူဗီူဗီူဗီူ⚘⚘⚘⚘

Istirahat pertama dilaksanakan pada pukul 10.00. Bell berbunyi dengan keras, dan para anak sekolah mulai mengantri di kantin. Berbeda halnya dengan Sheeka, dia tetap dikelasnya yang berwarna putih dan abu-abu. Warna netral.

Sheeka sedang menatap laki-laki yang disukai nya dengan tersenyum. Laki-laki yang sedang duduk menatap ponselnya dengan serius. Mata sipitnya yang tajam, senyum pepsodent nya yang manis, jantung Sheeka sudah tidak aman. Jantungnya berdetak sangat cepat, sakit tapi terasa menyenangkan.

Laki-laki itu sama sekali tidak sadar bahwa dia sedang diperhatikan dengan seksama oleh penggemar rahasianya. Gadis itu merasa sedih, karena dia tidak dianggap oleh Harsa. Harsa laki-laki berkulit sawo matang dengan mata sipit, rambut yang tertata rapi, serta senyum manis dengan gigi putihnya. Bibirnya tipis tapi menggoda bagi Sheeka. Memiliki wajah babyface, membuatnya seperti lebih muda dari Sheeka padahal dia kan lebih tua 1 tahun.

Pesona laki-laki tersebut benar-benar membuat Sheeka tergila-gila padanya. Dia bahkan berniat untuk memenangkan lomba untuk mendapatkan beasiswa kampus impian Harsa, lalu diberikannya pada Harsa. Dia pun belajar dengan keras untuk bisa ikut lomba OSN dan mendapatkan juara 1.

Sheeka tidak berhenti senyum sendiri, matanya tidak lepas dari Harsa. "Aaargh, kok bisa sih ada cowok seganteng dan sesempurna dia. " Sheeka masih tersenyum seperti orang gila.

Kalya melihat kelakuan temannya sambil geleng-geleng kepala. Sheeka benar-benar sudah bucin tingkat akut. Se cinta itukah Sheeka sama Harsa, pikirnya. Kalya merasa khawatir dengan kebucinan Sheeka. Dia takut bila cinta Sheeka tak terbalas dan dia merasa amat sangat kehilangan. Gadis itu juga terlihat serius dengan Harsa. Pernah suatu waktu  ada laki-laki tampan lewat didepannya, tapi malahan Sheeka mengatakan 'ah, masih gantengan crush gue'. Mungkin itu terlihat normal, tapi ada yang lebih parah dari itu. Sheeka pernah mengatakan dia ingin menjadi istri dan ibu yang baik bagi Harsa dan anak-anak Harsa. Pemikiran itu terlalu jauh untuk anak SMA kelas 10 yang masih belum jelas kehidupannya. Dia merasa Sheeka harus dihentikan dari perbucinannya.

"Shee, lo gak jajan? " tanya Kalya berusaha mengalihkan pandangan gadis itu. Sheeka menoleh, dia menggelengkan kepalanya lalu melanjutkan kembali kegiatannya.

"Kalo gitu temenin gue ke kantin ya? Please"

Sheeka menatap jengah Kalya, dia pun hanya mengangguk pasrah dia mengikuti langkah kaki Kalya, namun masih memperhatikan dari kejauhan laki-laki tersebut.

"Udah jangan diliatin mulu. " Kalya menarik tangan Sheeka.

┅┅┅┉┉┉┉Bersambung┅┅┅┅┅┅┅

Halo guys

Welcome to my story. I just want say with you, this is imperfect story. So, if me have a mistake in this story, please forgive me.

Enough

Good bye 👋

Sheeka  [On Going]Where stories live. Discover now