PROLOG

898 83 2
                                    

: Selamat datang Tuan, bisakah saya menerima pesanan anda?

: Cappucino

: Baik, apakah ada hal lain yang anda inginkan?

: Tidak.

: Dimengerti, atas nama siapa Tuan?

DG : DG.

: Baik Tuan, pesanan anda sedang dalam proses. Anda di persilahkan untuk menunggu pesanan anda di tempat khusus yang sudah kami siapkan.

DG : Tidak perlu. Aku akan menunggu disini saja

: Baik.

Suara rintikan hujan yang meramaikan suasana malam. Serta siaran TV yang menyalah. DG memperhatikan siaran tersebut yang dimana siaran itu sedang membahas dirinya. Ia sedikit bosan dengan hal tersebut, dikarenakan dirinya merupakan selebriti tentu saja banyak orang yang mengenalnya serta pengacara yang membahas dirinya. Ia memalingkan pandangannya.

: Tuan DG?

DG : Terimakasih.

Ia mengambil pesanan yang diberikan oleh sang Barista tersebut dan ia pun segera meninggalkan tempat yang baru saja ia kunjungi. Ia mengemudikan mobilnya untuk mengunjungi suatu tempat yang penting baginya. Wiper kaca yang membersihkan embun serta air yang menghalangi pandangan nya. Serta lagu tenang yang menemaninya.

Sampai ditempat yang ia ingin kunjungi, DG langsung disambut hangat oleh sang pemilik acara. Serta para penggemar yang tergila-gila dari luar. Ini semua merupakan hal yang biasa baginya. Bahkan sudah menjadi rutinitas nya. Ia menjalani suatu acara yang sudah dipersiapkan dengan lancar. Hingga acara tersebut terselesaikan

: Tuan DG, senang telah berbincang denganmu. Aku sangat berterimakasih atas kehadiran mu dalam acara ini.

DG : Tidak masalah bagiku. Baik, selamat tinggal.

DG meninggalkan-nya begitu saja. Saat keluar dari ruangan ramai sekali pengacara yang menghampiri nya. Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang terlontarkan padanya. Tetapi DG tidak menanggapi mereka semua, melainkan ia mengabaikannya. Ia memencet tombol lift dan mulai turun kebawah. Sedangkan para pengacara heboh melewati tangga, mereka bahkan sempat bertengkar dikarenakan terdesak-desak.

: Bagaimana pendapat mu untuk acara hari ini Tuan DG?!

: Apakah anda mengalami suatu masalah?

: Apa yang membuatmu sangat yakin hingga kau sampai pada tempat yang kau duduki sekarang?

DG : Tidak ada. Aku harus pergi sekarang.

DG memasang wajah datar serta melanjutkan langkahnya tanpa menatap orang-orang yang berada di sekitarnya, ia hanya memandang kedepan tanpa memandang sudut yang lain. Beberapa lama dari itu, ia kemudian memasuki mobilnya dan mulai mengemudi. Sampai sekarang ia tetap saja mengabaikan sang pengacara serta para penggemar yang heboh. Roda berputar. Ia berhenti sejenak untuk membeli air putih. Saat sedang menuju ke supermarket. Tiba-tiba saja ia mendengar suara isakan yang berasal tak jauh darinya. DG kemudian menghentikan langkahnya dan menuju sumber suara tersebut.

Ia sedikit terkejut dikarenakan terdapat anak kecil berambut panjang yang tergelung. Yang memiliki warna coklat gelap serta mata besar berwarna hitam. Ia memegang suatu mainan yang ternyata mainan tersebut merupakan bebek kecil yang menggemaskan. Awalnya DG hanya melihatnya saja kemudian ia meninggalkannya ditempat. Tetapi, ia memutar balikkan tubuhnya kemudian menghampiri anak kecil tersebut yang masih tersedu-sedu. Ia kemudian mengangkat dengan kedua tangannya kemudian memberikan kontak mata

DG :...

? : Hiks...?

DG : Lalai sekali.

DG menggendong anak kecil tersebut. Ia mengurungkan niatnya dan memfokuskan untuk mencari orangtua dari anak kecil tersebut, tanpa memakan waktu yang lama. Terdengar suara tangisan kejar wanita yang nampaknya sedang memanggil nama seseorang

: Yena?? Yena?! Dimana kau?

? : Bwaa bwaa..

Anak kecil yang berada dalam gendongan nya tersebut menunjuk-nunjuk wanita yang sedang berbulak-balik serta bertanya pada seseorang yang lewat sekitarnya.

DG : Sedang mencari sesuatu?

? : Ah?! Iya..apa kau melihat ana..Yena!

Wanita tersebut langsung meraih anak kecil yang berada dalam rangkulan DG. Dan terlihat anak tersebut sangatlah riang. Kurasa ia merupakan sang ibu dari anak itu.

DG : Perbaiki lagi sikapmu.

? : Eh..iya, terimaka...

Saat ingin berterimakasih pada orang asing yang membawa anak kecil tersebut yang dimana nampaknya nama Yena tersebut merupakan namanya. Wanita itu mengurungkan niatnya dikarenakan pria berambut merah muda tersebut sudah hilang dari hadapannya.

? : Cepat sekali ia pergi..ah, syukurlah ia menemukan mu Yena. Maafkan mama ya dikarenakan sudah lalai dalam menjagamu

Yena : Bwaa bwaa

Wanita tersebut akhirnya tersenyum dan meninggalkan tempat itu.

Beberapa bulan kemudian.

: Selamat datang Tuan yang terhormat. Ku persilahkan engkau.

DG : Langsung saja, apa yang kau inginkan?

: Ah..tidak banyak, aku hanya ingin engkau menuruti permintaan perusahaan ku serta diriku. Kau hanya perlu bergabung dalam pihak kami.

DG : Oh? Begitu rupanya, lalu..hal menarik apa yang kau punya untuk diriku berada dalam pihakmu?

: Aku mempunyai sebuah hal yang sangat ingin engkau inginkan sejak dulu.

Saat sedang berbincang, pandangan DG teralihkan oleh seorang pria berparas cantik, serta pin putih yang terpasang padanya. DG tentu saja mengetahui lambang pin tersebut. Saat sedang mengamati pin putih tersebut, ia tanpa sadar bahwa pria berparas cantik itu sudah menatapnya sembari tadi. Langkah DG serta pria lain yang bersamanya terhentikan oleh pria berparas cantik tersebut yang secara tiba berhenti didepannya.

? :...

DG : ?

Pria berparas cantik yang berada didepannya kemudian tersenyum manis padanya.

? : Terimakasih telah menyelamatkan putriku.

.
.
.
.

Message from Author :

Di cerita satu ini terdapat suatu hal yang berbeda. Yang dimana cerita ini merupakan sebuah AU, disebabkan oleh hal itu. Tentu saja akan ada hal yang berbeda dari cerita originalnya.

The original CHARACTER belongs to PTJ.

Our Story | Dghyun [LOOKISM]Where stories live. Discover now