Bab 3

851 83 14
                                    

"Hanya sekedar mengagumi saja, kalo soal memiliki aku sadar diri kok"

~Ressya Nurul Maulida~


°°°°°°°°°°°


Semenjak dia mondok di pesantren, dia mempunyai dua orang sahabat  yang selalu menjadi tempat sandaran ketika dia sedih, bercerita tentang gelapnya dunia dan indahnya berteman dengan yang sefrekuensinya.
Sahabatnya Ghea Siti Aisah dan Ressya Nurul Maulida.

Dan sekarang mereka sedang bersiap-siap untuk tidur malam, karena besok sebelum subuh sudah harus bangun untuk melakukan sholat tahajud.

"Hey! kalian tau gak tadi aku lihat Gus Hasbi!!" ucap Ghea heboh.

Gus Hasbi itu anak dari Kyai Abdulrrahman Alaydrus dan Umi Halimah. Orangnya kalem kalo sama orang yang tidak dia kenal, tapi bakalan bobrok sama keluarganya.

"Serius?dimana? Kok aku gak lihat?" tanya Ressya dengan muka penasaran.

"Serius, tadi pas aku mau pakai sendal di mesjid, Gus Hasbi keluar, Saat benerin pecinya Masyaa Allah kasepna," jawab Ghea dengan logat sundanya.

(Kasepna=gantengnya)

"kamu sih malah jalan duluan sama Rifa." lanjutny

"Ya kamu lama jadi kita tinggalin." bela Ressya tak mau disalahkan.

Mereka sedang duduk di kasur mereka masing-masing untuk tidur.

"Apaan sih kalian malah ngomongin orang, gak baik loh." ujar Rifa.

"Hehehe habisnya Gus Hasbi itu kasep pisan." Ghea cengengesan.

(Kasep pisan = Ganteng banget)

"Kamu juga Res biasanya kamu gak mau membicarakan orang lain, apa lagi laki-laki."

Biasanya Ressya tidak mau membicarakan orang lain, apalagi laki-laki, katanya sih buat apa gak penting, tapi ini dia malah bersemangat.

"A-anu itu emm" gelagapan

"Apa jangan-jangan" ucapnya mengintimidasi.

"Nggak kok aku gak suka Gus Hasbi" Ressya keceplosan.

"Aku gak bicara kamu suka sama Gus Hasbi loh." menatap curiga.

"M-maksud a-aku, aku hanya sekedar pengen tau aja." ucap Ressya dengan gelagapan.

"Pengen tau apa pengen tau banget." Rifa menggoda Ressya sambil menaik nurunkan alisnya.

"Ihhhh apaan sih faa!" ucap Ressya sambil menutup mukanya, karena mukanya sudah memarah.

"Cie pipinya merah." ucap Ghea.

Rifa hanya tertawa melihat Ressya yang malu-malu.

"Emangnya kamu gak tertarik sama Gus Hasbi, banyak loh yang mau jadi istrinya, ini kamu malah gak tertarik sama sekali?" Tanya Ghea

"Aku hanya sekedar mengagumi saja, kalo soal memiliki aku sadar diri kok."

"Kata-kata darimana tuh." Rifa.

"Dari rumput yang bergoyang, udah ah aku mau tidur ntar kesiangan bangunnya." ucap Ressya.

Akhirnya mereka bertiga tidur, tetapi entah kenapa di malam yang gelap gulita itu Rifa tidak bisa tidur.

Tiba-tiba dia keinget dengan seseorang yang paling berjasa dalam hidupnya, dia yang telah memperkenalkan ilmu agama islam ke kehidupannya, sehingga Rifa menjadi tau akan makna kehidupan yang sesungguhnya.

'Ya Allah, apakah dia masih ingat dengan ifa,' ucap Rifa dalam hati

'semoga kamu masih ingat denganku, aku akan menunggu kamu' lanjutnya.

Beberapa kali syarifa mencoba untuk menutup matanya akhirnya bisa tertidur juga.

•••••••••••

Jam 03:15/pagi

Rifa bangun tidur lebih dulu, setelah membaca doa habis tidur dia langsung bersiap-siap ke kamar mandi untuk berwudu, karena sebentar lagi waktunya sholat tahajud, dan di lanjut dengan sholat subuh berjamaah.

Setelah berdoa dia membangunkan kedua temannya, untuk segera berwudu, karena di kamar mandi selalu mengantri.

"Res, Ge, bangun sholat tahajud, nanti keburu subuh." ucap Rifa menggoyangkan kaki kedua temannya.

"Euhhh iya." jawab Ressya dengan nada yang khas bangun tidur. Ressya bersiap-siap ntuk segera ke kamar mandi.

"Ghe ayo bangun, nanti keburu penuh kamar mandinya." menggoyangkan badannya Ghea yang agak berisi

"Lima menit lagi Fa."  jawabnya dengan mata terpejam dan kesadaran yang belum penuh.

(Author= Ghea kalo tidur udah kaya kebo, susah di bangunin ya hihihi)

" Astaghfirulloh hal'adzim."

Ressya berjalan ke arah Rifa untuk membantu membangunkan Ghea yang susah untuk di bangunin.

Ressya bergeleng saat melihat posisi tidur Ghea yang terlentang "Si Ghea belum bangun juga?. Aku punya ide agar dia bisa bangun."

"Belum Res, susah banget bangunin dia. Ide apaan" ucap Rifa penasaran.

Lalu Ressya membisikan sesuatu tepat di telinganya Rifa, Rifa menganggukkan kepalanya saat dia mengerti.

"Gimana?" tanya Ressya

"Boleh deh, kalo marah kamu yang tanggung jawab ya"

"Iya beres." ucap sambil mengangkat jempolnya satu.

Akhirnya Ressya punya ide supaya Ghea bisa bangun, dia mengambil gayung berwarna pink dengan isi air.

"Bismillah, Ghea bangun" ucap Ressya sambil menciptakan air ke mukanya Ghea.

"Hujan!!,, hujan!!,,, pakaianku!," Ghea langsung duduk dari tempat tidurnya.

Ghea memegang mukanya yang terasa lengket "lah kok mukaku basah," lanjutnya dengan kesadaran yang belum pulih.

°°°°°°

Bersambung...

Call me Mary🥰

Kasih votenya atuh⭐

Mencari Cinta Gus KecilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang