Bagian 4 : Menjalin kedekatan

1K 24 1
                                    

Lama ku melamun dan sampai akhirnya kuberanikan diri untuk mengirim pesan pertamaku untuk saka

"Halo saka ini gw Aldi simpen nomor gw ya," tulisku singkat.

Entah apa yang kurasakan setelah ku kirimkan pesan padanya, dadaku tiba tiba berdebar tak beraturan tubuhku pun sampai gemetar tak karuan, mungkin inikah yang dinamakan jatuh cinta wkwk.

10 menit ku menunggu balasan pesan dari saka hingga akhirnya saka pun membalas pesan dariku.

"Oh iya Aldi temenya Rian ya? Oke oke, eh btw dapet nomerku dari siapa?" Balasnya bertanya.

"Iya dapet nomermu dari si Rangga, kebetulan gw minta dia pas ngopi bareng," balasku.

"Oh si Rangga, oke oke siap," balasnya.

"Eh kapan nih bisa ngopi bareng lagi," balasku memberanikan diri.

Dan tak kusangka ajakanku ngopi tersebut langsung disambut baik oleh saka yang mengiyakan ajakanku tersebut.

"Eh boleh boleh, kapan nih?" Balasnya bertanya.

"Tersesah sih, aku bisa aja, lu bisanya kapan, kalo free langsung gass aja wkwk," balasku.

"Nanti malem gimana gw bebas entar malem," ucap saka menawarkan.

"Boleh, nanti gw jemput apa gimana?" Tawarku pada saka.

"Oke nanti lu jemput gw ya jam 8 malem, lu tau rumah gw kan ya?" Balas saka.

"Tau lah, oke oke nanti jadi gw jemput jam 8," balasku semangat.

Chat pun ku akhiri dan bersiaplah aku untuk memulai rencana pdkt dengan saka.

Kukenakan setelan kaos polos warna putih dengan kemeja kotak kotak merah merk grenlight kesukaanku dengan celana panjang Levis warna biru muda model sobek tengah.

Kukenakan parfum channel kesukaanku dan kusisir rambutku di depan cermin.

Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 7.30 segera ku kirim pesan pada saka memastikan apakah saka sudah siap siap "oi gimana udah siap? Bentar lagi gw otw," tulisku mengabari.

Tak lama saka pun membalas pesan dariku

"Udah siap nih," balasnya.

"Oke gw otw sekarang," balasku singkat yang langsung mengeluarkan motor Harley kesayanganku dari garasi rumahku dan segera ku menuju rumah saka.

5 menit ku mengendarai motorku dengan kecepatan sedang dan akhirnya aku tiba di depan rumah saka dan aku melihat saka sedang duduk menantiku.

"Woi ayo," ucapku mengagetkannya yang saat itu tampaknya ia sedang melamun entah apa yang dipikirkannya.

"Ehh iya ayo lu bikin kaget aja njirr," ucapnya terkejut.

"Lu yang bonceng yakk gw lagi males nih," ucapku memintanya memboncengku.

"Oke," ucapnya menyejujui.

Saka tampil ganteng seperti biasa dengan setelan simple memakai Hoodie warna abu dengan kaus dalam warna hitam dan juga celana Levis yang senada denganku.

Segera saka memboncengku, ku akui saka adalah anak yang terkesan barbar dalam berkendara, bayangkan ia mengendarai sepeda dengan kecepatan yang cukup tinggi yang mana hal tersebut sempat membuatku takut.

"Woi lu pelan -  pelan Napa," pintaku dengan tanganku menepuk pundaknya dari belakang.

"Udah lu santai aja, gw biasa kagak gini kalo naik motor emang, emang kenapa kecepetan apa gimana?" Ucapnya santai bertanya.

"Gila lu cepet banget bahaya banget elu mah takut jatuh gw," ucapku.

"Yaudah lu pegangan aja di pundak gw kalo takut jatuh," ucapnya menawarkan.

Tak kusia siakan kesempatan emas ini, segeralah ku pegangi pundak saka dan saka masih mengendarai motor Harley ku dengan begitu laju sampai akhirnya tak lama ku berkendara sudah sampai di tempat ngopi andalanku dan juga saka.

Kami pun memesan kopi dan kami pun mengobrol cukup lama hingga tak terasa waktu sudah cukup larut menunjukan pukul 11 malam wib dan kamipun memutuskan untuk pulang pada akhirnya.

Kedekatanku dan saka terus berlanjut dan kami pun kerap kali ngopi bareng meski hanya sekedar untuk menghabiskan waktu dan bercerita bersama.

MENGEJAR CINTA SAKA MEGANTARA (BXB STORY)Where stories live. Discover now