✨CHAPTER 29

477 14 0
                                    

29-Kesal

Please Vote Before Reading. Thankyou!



"Zean dasi lo mana kok gak dipake?" tanya Qiara heran kerna pria dihadapannya ini tidak memakai dasi.

"Biarin aja gue mager" jawab Zean santai sehingga satu pukulan dilayangkan padanya di bahagian lengan.

"Ssh kok gue dipukul sih Qia" protes Zean melototkan matanya.

"Siapa suruh lo bilangnya gitu. Lo mau dihukum sama ketos ya. Supaya bisa ketemu sama ketos cantik itu iya?!" tanya Qiara ngegas.

Zean mengangakan mulutnya kaget saat mendengar tuduhan Qiara yang tidak masuk akal itu. Ngapain dia mau berurusan dengan ketos galak itu.

Pernah berurusan dengannya saja sudah membuat Zean jera untuk tidak mau berurusan dengannya lagi. Namun apalah dia yang notebane nya badboy yang suka sekali melanggar peraturan sekolah.

Jadi emang hampir setiap hari Kuga ia harus berurusan dengan ketos itu kalau tidak pun ia akan berurusan dengan guru BK. Kan lebih gampang!

"Astaga Qia enggak gitu juga. Gue itu sejak nikah sama lo gue udah gak ketemu sama cewek manapun selain lo sama bunda. Ya kecuali guru perempuan sih" ucap Zean melirihkan suaranya di akhir kalimat yang ia ucap.

"Dasar pembohong!" ketus Qiara lalu ia mencubit lagi pinggang Zean sehingga pria itu mengaduh kesakitan.

"Aduh sakit Qia kok lo suka bengat kdrt sama gue?" tanya Zean kesal.

"Udah ah lo kesal gue cepetan turun gue gak mau telat!" ketus Qiara lalu ia turun meninggalkan Zean sendirian di kamar mereka tercengang dengan kelakuan Qiara barusan.

"Lah perasaan salah mulu deh gue" gumamnya prihatin dengan nasib nya.

Ia pun tidak memperdulikan lagi dasinya yang tidak dipakai. Kan sudah ia bilang kalo ia itu malas memakai dasi. Qiara mah enggak ngerti!

Lalu ia menyusul Qiara kebawah sambil menggendong tas berwarna hitamnya.

"Jangan bolos kalo disekolah itu belajar bukannya nyari cewek. Lagian inget UN udah mulai deket. Seharusnya sekarang ini lo udah mulai fokus sama pelajaran Zean bukannya malah santai aja kek gaada beban gitu!" pesan Qiara sambil menyindir sedikit agar Zean sadar.

"Iya bu bos" ucap Zean canda namun malah ia ditatap tajam oleh Qiara.

"Lo nganggep ucapan gue barusan itu candaan hah?!" tanyanya dengan nada tinggi.

"Hehe peace Qia!" cengir Zean membentuk huruf V agar suasana tidak mencengkam.

Namun bukannya membaik malah menjadi lebih tegang kerna Qiara saat ini tidak bisa diajak bercanda.

"Lo bener-bener ya Zean. Gue lama-lama capek ngomong sama lo. Semuanya lo bilang canda. Lo pikir selamanya hidup itu bakalan jadi candaan doang hah. Sesekali serius dong inget lo itu bukan mau lulus SMA aja tapi udah mau jadi ayah Zean. Kalo tingkah lo masih kek kekanakan gini gimana lo mau ngajarin yang bener ke anak lo?!" omel Qiara masih mempertahankan tatapan tajamnya.

Q And Z <End>Donde viven las historias. Descúbrelo ahora