Mata Gala mengerjap pelan, dahinya mengernyit saat merasakan dadanya sedikit nyeri.
Namun dia berusaha tidak bersuara saat mengetahui Cia tengah tertidur di samping tangannya.
Tangan kekar itu perlahan mengusap surai hitam sang kekasih hingga membuat sang empunya terbangun dari tidurnya.
“Gala, kamu udah bangun. Kamu nggak apa-apa kan, ada yang sakit nggak?” brondong gadis itu cemas.
Sedangkan Gala justru tersenyum kecil dan menggelengkan kepalanya.
“Gue nggak apa-apa. Gue kan Ultraman.”
Cia berdecak mendengar jawaban pemuda itu.
“Kalo kuat, kenapa nggak di keluarin jurusnya biar nggak kena tembak?”
“Gue lupa sama jati diri gue, jadi ketembak deh,” kekeh Gala yang membuat Cia menggembungkan pipinya.
“Gala?”
“Hem?”
“Siapa wanita paling cantik di dunia ini?”
“Bunda.”
“Yang ke 2?”
“Cia.”
“Yang ke 3”
“Anak-anak kita.”
Cia tersenyum.
“Pin ... terrrrr”
“Gala, mau ke situ.”
“Mau apa?”
“Mau peluk.”
Gala beranjak dari tidurnya menjadi duduk dan merentangkan tangannya pada gadis itu.
“Jangan pergi lagi ya?”
“Jangan buat gue khawatir.”
Gadis itu mengangguk.
“Cia nggak akan kemana-mana, di sini aja jadi beban buat Gala,” jawab gadis itu terkikik hingga membuat Gala mengacak rambutnya gemas.
“Makasih buat semuanya, dan makasih juga udah bertahan.”
“Tetep jadi semangat gue. Jangan menjauh, jangan pergi, jangan berpindah ke lain hati.”
Tbc
YOU ARE READING
GALASKAY
Teen Fiction"Gala, semangat," tangan Cia terangkat mengusap rambut Gala. Membuat Gala terpaku sejenak. "Gue mau jadi pacar Lo. Tanpa sya-rat." "Gala, jangan sedih lagi ya. Sekarang ada Cia," ujar Cia mengusap pipi Gala. Kisah ini menceritakan tentang Alicia gad...
