bab 8

551 40 4
                                    

5 hari kemudian

   Dirumah sakit

Hinata yang saat itu mulai membuka matanya dan menggerakkan jarinya.

"Di-dirumah sakit kah?" ucap Hinata seketika ia terbangun

"Hinata, kau sudah siuman, apa ada yang sakit?" tanya naruto yang saat itu ada disamping kasur Hinata

"Na-naruto , sudah berapa lama aku tidak bangun" tanya hinata

"Sekitar seminggu mungkin, apa benar-benar tidak ada yang sakit.aku akan memanggil sakura kesini" ucap naruto sambil beranjak dari tempat duduknya

"Tunggu aku benar-benar tidak apa-apa, aku baik-baik saja" ucap Hinata memegangi tangan naruto untuk menghentikan nya
"Sepertinya kau yang sakit, wajah mu seperti orang yang kurang tidur" ucap Hinata memegangi wajah suaminya yang kelihatan sangat lelah

Naruto kemudian memegangi tangan istrinya dan mencium nya

"Aku baik-baik saja, kau istirahat lah, kau yang harusnya khawatir dengan kondisimu" ucap naruto yang kemudian mengusap rambut Hinata

"Ngomong-ngomong , dimana Anak-anak? Tanya Hinata

"Hima dan kawaki tadi aku menyuruh mereka pulang, dan kalau boruto dia.........dia  Pasti sedang beristirahat" ucap naruto sambil tersenyum lebar kepada istrinya

"Begitu, mereka pasti tidak makan dengan baik, sejak aku terbaring, setelah ini aku akan membuat kan makanan kesukaan mereka" ucap Hinata semangat
"Oh, ya soal boruto ia tidak bersalah. Saat itu aku melihatnya sedang dikendalikan, badan dan hatinya tidak sependapat jadi kau harus mengatakan nya kalau ini bukan salahnya" ucap Hinata sambil menatap naruto

"A-aku sudah mengatakan nya kau tak perlu merasa khawatir"
"Istirahatlah jika sudah sembuh total kau bisa pulang dan memasakkan nya makanan kesukaannya, kurasa dia sudah merindukannya" ucap naruto

"Ya, baiklah" ucap Hinata menidurkan badannya dibantu oleh naruto

******

Keesokan harinya

"Akhirnya aku keluar dari rumah sakit, aku akan memberi kejutan untuk anak-anak dirumah" ucap Hinata yang keluar dari rumah sakit,
Ia Merengek meminta keluar dari rumah sakit pada sakura saat itu

Ia kemudian berjalan menuju kediaman keluarga Uzumaki dan mengetuk pintu

Tok-tok-tok

"Siapa?" tanya hima membukakan pintu rumahnya
"Oukasan?. Oukasan sudah kembali, apa benar-benar sudah sehat" tanya hima khawatir

"Sudah kok hima, oukasan sudah sehat, lihat oukasan bahkan berjalan sendiri dari rumah sakit sampai kesini" jawab hima memegangi wajah putrinya
"Hari ini oukasan ingin memasak makanan, bantu oukasan belanja ya" ucap Hinata pada putrinya.

"Oukasan tidak perlu memasak hari ini, otousan sudah membeli makanan untuk hari ini. Jadi oukasan istirahat saja"ucap hima memegangi tangan ibunya dan menariknya ke kamar

"Hmm, baiklah oukasan akan istirahat " ucap Hinata memasuki kamarnya

Ia membuka kamarnya dan melihat kamarnya yang masih seperti terakhir ia tinggalkan bedanya hanya sedikit berdebu

"Apa selama aku tidak ada naruto tidak pernah tidur di rumah?"

Ia pun membersihkan kamarnya dari debu . Setelah beres-beres ia pergi keluar kamar dan mengetuk kamar boruto , entah kenapa ia selalu terpikirkan akan Putra nya itu

Tok-tok-tok

"Apa kau dikamar nak?" tanya Hinata sambil mengetuk pintu kamar

Karena tidak ada jawaban ia pun masuk kekamar anaknya

"Kenapa kamar ini juga berdebu?"
"Memangnya ia tidak tidur di rumah"
Herannya dan lansung membersihkan kamar anaknya

Saat ia sedang membersihkan kamar anaknya ia teringat akan perkataan naruto tentang apa yang harus naruto lakukan jika boruto mengamuk lagi.
Tanpa berpikir panjang ia berlari keluar rumah menuju kantor hokage

Setibanya ia di kantor hokage
Tanpa mengetuk pintu ia masuk dan menemui naruto yang sedang berada di mejanya

"Naruto" panggilannya pada naruto

"Hi-hinata, ada apa?"

"Di-dimana? DIMANA BORUTO?" Ucap nya meneriaki naruto dengan air mata sudah membasahi pipinya.

"Hinata tenang lah" ucap naruto yang lansung memeluk hinata yang saat itu kondisinya sedang terguncang.

"Naruto hiks dimana hiks boruto, dimana hiks?"ucap nya sambil memegangi kerah baju naruto menutupi wajahnya yang menangis.

"Hinata, dia sudah..... "

Plak

Tamparan mendarat di pipinya naruto, Hinata mengira naruto lah yang membunuh putra nya sendiri

"Ka-kau yang membunuh nya. Bagaimana bisa kau melakukannya pada putra mu sendiri" ucap Hinata marah

"HINATA!!!!"
"benar aku,aku yang membunuhnya, aku memang bukan orang tua yang baik. Aku tidak pantas menjadi ayah untuknya. Maaf Hinata ,maaf kan aku" ucap naruto sambil meremas rambutnya dan meneteskan air mata

Hinata yang melihat naruto, seketika sadar ini  bukan kesalahan suaminya.

"Na-naruto, maaf. Kau sudah menjadi ayah yang baik. Maaf kan aku yang menuduhmu" ucap Hinata sambil memeluk suaminya itu.

Mereka pun hanyut dalam tangis didekapan hangat yang mereka berikan untuk satu sama lain

Selang beberapa saat Hinata pamit keluar untuk melihat makam anaknya

"Naruto, aku ingin melihat makam nya"

"Baiklah"

Mereka pun pergi ke pemakaman boruto.
setibanya mereka disana . Mereka langsung duduk didekat makam itu Hinata yang melihat makam anaknya itu seketika sadar bahwa kalau boruto sudah benar-benar tidak ada lagi didunia ini

"Hinata gomen, jika saat itu aku tidak meniggalkan nya pasti ia sekarang tidak....... "

"Naruto, baiklah aku mengerti, ia mungkin saat itu tidak bisa berpikir positif"
"Sekarang nasi sudah menjadi bubur, kau tidak perlu merasa bersalah" ucap Hinata sambil menatap makam anaknya.

Hari sudah menunjukkan sore, mereka pun pulang dengan pikiran masing-masing






















boruto, this is the end Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang