08. Deeptalk

211 20 0
                                    

Juan terbangun dari tidurnya, ia melihat keluar jendela. Hujan yang cukup deras dan mendung yang sangat gelap. Belum ada kedatangan guru sama sekali di kelas ini. Ia melihat Samudra sedang mengobrol dengan beberapa orang. Juan berdiri dan mendatanginya.

"Sam, tadi ada guru ga?" Ucap Juan dengan suara yang sedikit serak. Ia merangkul Samudra dari belakang dan meletakkan kepalanya di bahu Samudra.

"Gaada, gatau tuh. Tapi kelas sebelah juga rame, kayanya guru guru lagi rapat atau apalah itu" Balas Samudra.

"Rapat tiap hari, bahas apaan sih" Sahut salah satu siswa.

"Betull anjingg, gue juga heran" Sahut Deo yang sedari tadi ikut mengobrol dengan segerombolan orang tersebut.

"Oiya Ju, kata Samudra lo kemaren nganterin si anu pulang ya?" Lanjut Deo.

"Anu siapa anjing? Harsa?" Sahut Rea.

"Yaiyalah siapa lagi"

"Iya, dianya minta izinin gue buat ga Dateng hari ini. Badannya masih remuk" Balas Juan.

"Kira kira kenapa ya? Maksudnya tuh, bapaknya-

"Udah woi jangan ikut campur urusan keluarga orang lain" Samudra memotong pembicaraan Deo.

"Manuk akal"

"Btw, deadline tugas kelompok yang waktu itu kapan?" Tanya Samudra. Juan panik, ia belum sama sekali mencari informasi.

"Gatau, Rabu mingdep kayanya" Jawaban Deo membuat Juan sedikit tenang. Sekarang ia hanya perlu mencari tahu bagaimana cara mengajak rekannya untuk bekerja.

"Juan janlup ya, gue sama Samudra tinggal ngerjain" Ucap Rea.

"Sanss" Juan mengambil kursi kemudian duduk, Ia masih tetap bersama orang orang itu. Ia mengeluarkan handphonenya.

-Harsa-

p ngab
udah enakan blm?

mendingan, tp msh lumyn sakit

udah sarapan? pake apa?

udh, pake sop yg lo angetin

beneran belom basi? gue takutnya itu udah ga layak buat dimakan, mending lo pesen deh

terlanjur, lagian blm basi kok

Yaudah deh, jangan banyak tingkah dulu

hmm

---

Juan sebenarnya ingin membahas tugas mereka, namun ia masih memikirkan kondisi Harsa yang belum sepenuhnya pulih. Juan memutuskan untuk sementara ini ia mencari informasi sendirian. Awalnya ia ragu, namun apa yang tidak mungkin?

"De, kelompok lo nyari informasinya gimana?" Tanya Juan kepada Deo.

"Ya gitu, lo cari aja di mall atau di toko apalah itu, terus nanti lo tinggal masukin harganya"

"Okedeh" Juan meletakkan kepalanya diatas meja dan menghembuskan nafas berat.

"Harsa?" Sahut Samudra. Ia melihat muka Juan yang gelisah.

"Gimana ya, sekarang dia lagi sakit, terus nanti gue takutnya dia gamau kerja" Juan membalas.

"Pasti mau kok, lo ini belom nyoba udah nyerah" Sahut Rea.

Sedalam Samudra || heejakehoonWo Geschichten leben. Entdecke jetzt