CHAPTER 6 : AVOIDING PAIN

15 1 0
                                    

"So, if I broke your heart last night,
It's because I love you most of all.
You always hurt the one you love,
The one you shouldn't hurt at all.
You always take the sweetest rose,
Crush it, till the petals fall."

-The Mills Brothers : You Always Hurt The One You Love

**********

Rumah dua petak itu dikelilingi oleh pagar dengan ketinggian rendah serta tanaman menjalar yang menggantung melambai-lambai indah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rumah dua petak itu dikelilingi oleh pagar dengan ketinggian rendah serta tanaman menjalar yang menggantung melambai-lambai indah. Pot-pot yang berjejer rapi di sisi kanan dan kiri yang dilalui Valerie cukup mempresentasikan kesukaan kedua orangtua Anthonio akan berkebun dan segala hal tentang mahkluk hidup indah itu.

Berbagai tanaman hias dari yang menggantung sampai menjalar hingga membentuk sebuah kubah di depan gentengnya menambah kesan musim bunga di Swiss. Anthonio hidup dalam lingkungan yang selalu diidamkannya sedari mereka kecil.

"Tunggu sebentar." Kata Anthonio selagi tangannya sibuk mengutak-atik kunci untuk membuka pintu rumahnya.

"Kunci yang asli maish digenggaman ibu, maaf karena biasanya kunci duplikat memang seperti ini."

Valerie menghembuskan nafas lelah. Dia menggenggam tangan Anthonio yang membuat Anthonio berbalik dengan tangan yang mengambang di handle pintu yang sudah berhasil dia buka.

"Kau tidak seharusnya melakukan ini semua kepadaku, kumohon bawa aku kembali kepada ayahku." Dari banyaknya pertanyaan yang Anthonio ajukan sedari perjalanan mereka baru kali inilah Valerie membuka suara. Anthonio membalas genggaman tangan Valerie dengan raut meyakinkan. Sambil menyilakan Valerie masuk, Anthonio berkata;

"Tugasku hanyalah meyakinkan ayahmu bahwa aku pantas untuk bersanding denganmu. Setelah kemarahan ayahmu sedikit mereda, aku akan datang kerumahmu untuk membicarakan lamaranku dengan baik-baik."

Valerie menghentakkan tangannya dari genggaman Anthonio, menatap Anthonio penuh murka.

"Tidakkah kau sadar bahwa ayahku bukan orang sebaik itu, Anthonio?"

"Vale apa yang kau bicarakan? Dia ayahmu. Aku memaklumi ketidaksetujuannya atas hubungan kita karena aku tau, seorang ayah pasti akan memberikan yang terbaik bagi putri mereka, agar putri mereka bahagia. Dan aku yang akan memastikan kita semua akan hidup bahagia pada masanya."

"Hentikan omong kosong itu, Nio. Hubungan kita adalah parasit bagi diri kita sendiri. Kita harus mengakhiri ini sekarang, sebelum semuanya terlambat."

Anthonio mengerutkan keningnya.

BLINDEDWhere stories live. Discover now