Menyerah

2.6K 72 11
                                    

Assalamualaikum

-

-

-
Aku mencintainya sederas hujan, namun dia memilih berteduh untuk menghindarinya.

Ara Zahira As-Syifa

🦋🦋🦋

Ara meninggalkan kantor Aydan dengan perasaan yang kacau, padahal ia ingin Aydan tidak menyentuh tangan Seyna sekalipun tapi justru mereka berbuat hal yang sama sekali Ara tidak rela membaginya.

Ia terus saja mengusap wajahnya kasar, ia bingung akan meredakan rasa sakitnya yang mendalam ini seperti apa.

"Ya Allah, ini sakit bangett, Ara ngga bisa." Gumamnya berjalan lalu lalang melewati trotoar.

"Ara mau gimana lagi, Ara pengen nyerah." Lirihnya.

Ia hanya mendudukkan dirinya ditaman biasanya, ia tak pernah beranjak sama sekali dari tempat itu. Pandangannya kosong, Ara tak menyadari hari mulai petang, ia ingin menenangkan dirinya terlebih dahulu.

Sementara Aydan yang lebih dahulu pulang tidak menemukan keberadaan istrinya sama sekali dari siang hingga menjelang malam.

Tut....Tut....Tut, Aydan masih tetap menghubunginya walaupun Ara sama sekali tidak menjawab.

"Kamu dimana Ra?" Batinnya khawatir bertanya.

Aydan tidak tahu sama sekali Ara akan kemana karena memang ia tidak pernah mengetahui tempat apa saja yang pernah Ara kunjungi.

Ia terus saja mondar mandir diruang tamu, ia menunggu kepulangan Ara, Aydan belum sempat meminta maaf padanya.

Dilain tempat, kini Ara beranjak dan ingin pulang menuju rumahnya, namun ia tak melihat taxi sama sekali lewat dihadapannya, ia tetap berjalan melewati trotoar. Ara tidak takut, walaupun jalan sepi dan gelap ia yakin bahwa Allah selalu melindunginya.

Saat ia berjalan melamun, ia tak sengaja melihat dua anak yang menyebrang dihadapannya, salah satu dari mereka adalah laki-laki sekitar umur 9 tahun dan salah satunya lagi adalah perempuan sekitar umur 7 tahun. Ara tersenyum melihat keakraban keduanya, ia mengingat dahulu pernah memiliki seorang sahabat laki-laki saat ia masih kecil.

Ia menoleh ke arah berlawanan dan melihat mobil yang sedang berlaju kencang, ia masih melihat kedua anak tersebut di tengah jalan, Ara langsung membulatkan matanya lalu ia berlari ke arah dua anak tersebut.

Citttttt

Brakk!!!

"Auuh, sshhh." Ringis Ara melihat sikunya, dua anak tersebut masih dalam dekapan Ara.

"Kalian nggapapa Dek?"

"A-aku nggapapa Kak." Jawab salah satu dari mereka terbata.

Ara menghela nafasnya bersyukur, ia lega karena mereka tidak tertabrak mobil barusan.

"Araaaa!" Ucap seseorang yang baru saja keluar dari mobil yang hendak menabrak mereka.

AydanAra [End] Completed✔️Where stories live. Discover now