1.1 Stop Comparing Yourself, Amelia!

37 4 2
                                    


[Prologue]

Hai Wattpaders :D

Yuk, baca cerita terbaru di Wattpad dengan judul "Stop Comparing Yourself, Amelia".

Kisah inspiratif yang bikin kamu sadar untuk nggak perlu membandingkan diri dengan orang lain. Jangan sampai ketinggalan, baca sekarang juga! 💖✨💫

Selamat membaca para Wattpaders :D

~***~

2022, Jakarta

BAGI AMELIA - hidupnya terasa hampa saat melihat teman-temannya yang hidupnya tampak lebih baik dari dirinya.

Mulai dari memiliki pacar yang perhatian hingga punya penampilan yang memukau, membuat Amelia merasa tidak ada apa-apanya.

Namun, suatu hari Amelia bertemu dengan Dani, seorang pelanggan di kafe tempatnya bekerja. Dani memiliki kepribadian yang akur dengan doinya dan membuat Amelia terkesan.

Ikuti kisah lengkap tentang perjalanan Amelia menghentikan perbandingan dirinya dengan orang lain dan perjuangan Dani dan Olivia mempertahankan hubungannya dalam cerita yang penuh kejutan ini!

~***~

Amelia sedang mengantar pesanan ke meja Dani dan pacarnya, mereka terlihat begitu mesra dan perhatian satu sama lain.

Amelia melihat mereka dan merasa iri. "Ah, mereka terlihat begitu bahagia. Aku juga ingin memiliki pacar seperti itu, yang perhatian dan mencintai aku sepenuh hati," gumam Amelia dalam hati.

"Tuh, pesananku sudah sampai. Terima kasih ya, Amelia. Kamu selalu ramah dan pelayananmu sangat baik," ujar Dani.

"Sama-sama, senang bisa membantu," jawab Amelia sambil tersenyum tipis. Amelia merasa tidak nyaman dengan kedekatan Dani dan pacarnya. "Ah, kenapa mereka harus begitu mesra? Aku merasa iri," batinnya.

Setelah melayani mereka, Amelia kembali ke dapur dan menghela nafas. "Mengapa aku harus begitu iri dengan orang lain? Aku merasa tidak puas dengan hidupku," ucap Amelia dalam hati.

Amelia memutuskan untuk menenangkan dirinya dengan mengambil sedikit waktu sendiri di belakang restoran.

Dia duduk di kursi kosong dan merenung. "Kenapa aku merasa begitu kekurangan? Aku punya pekerjaan yang baik, teman-teman yang menyenangkan, dan keluarga yang mencintai aku. Mengapa aku masih merasa kurang?" pikir Amelia.

Tiba-tiba, Amelia teringat dengan nasihat ibunya. "Jangan terus membandingkan hidupmu dengan hidup orang lain, Nak. Kita semua berjalan pada jalur yang berbeda. Yang penting adalah kamu bahagia dengan hidupmu sendiri," ucap ibunya dalam ingatan Amelia.

Amelia tersadar bahwa dia telah terlalu fokus pada apa yang tidak dimilikinya daripada bersyukur dengan apa yang sudah dimilikinya.

Dia memutuskan untuk mengubah pikirannya dan mulai menghargai hidupnya.

"Iya, ibu benar. Aku harus berhenti membandingkan hidupku dengan orang lain dan mulai bersyukur dengan apa yang aku miliki. Hidup ini terlalu singkat untuk dihabiskan dengan merasa iri dan tidak bahagia," gumam Amelia dengan pikiran yang lebih positif.

Dengan pikiran yang lebih positif, Amelia kembali ke dalam restoran dan melayani pelanggan dengan senyum yang lebih besar dan tulus.

Dia merasa lebih bahagia dan lega dengan pikiran yang baru ditemukannya.

"Terima kasih, Amelia. Senyummu membuat hari kami lebih baik," ucap pelanggan yang baru saja dilayani Amelia. Amelia tersenyum bahagia mendengarnya. Dia merasa sudah menemukan kebahagiaan dalam hidupnya dan bersyukur dengan segala yang dimilikinya.

~***~

Amelia sedang sibuk melayani pelanggan di restoran ketika tiba-tiba bosnya, Pak Dodi, datang menghampirinya.

Dengan senyum tulus, Amelia menyambut bosnya, tetapi hatinya tidak begitu tenang.

"Panggilanku sudah berapa kali, Amelia? Kenapa kamu kelihatan melamun?" tanya Pak Dodi dengan tegas.

Amelia merasa kaget dan terkejut, ia tidak menyadari telah dipanggil beberapa kali. "Oh, maaf Pak. Saya sedang memikirkan sesuatu," jawabnya sambil menundukkan kepala.

Pak Dodi memperingatkannya, "Kamu harus fokus pada pekerjaanmu, Amelia. Klien kami mengharapkan pelayanan yang cepat dan baik. Kalau kamu terus melamun, kamu akan membuat pelanggan kami tidak puas."

Amelia merasa sedikit malu dan menyesal. "Saya minta maaf Pak, ini tidak akan terulang lagi," ucapnya.

Pak Dodi memperingatkannya lagi, "Baiklah, pastikan kamu tetap fokus ya. Jangan sampai pekerjaanmu terganggu oleh hal-hal pribadi."

Setelah bosnya pergi, Amelia merenung dan menyadari bahwa dia terlalu membiarkan emosinya mengambil alih tanggung jawabnya sebagai pelayan restoran.

Dia berjanji pada dirinya sendiri untuk belajar memisahkan masalah pribadi dan pekerjaan.

"Aku harus belajar untuk lebih fokus dan konsentrasi pada pekerjaanku. Tidak ada alasan untuk membiarkan emosi mengganggu tugas-tugasku sebagai pelayan restoran," pikir Amelia dalam hati.

Dari saat itu, Amelia berusaha lebih fokus pada pekerjaannya dan memisahkan masalah pribadi dari tugas-tugasnya sebagai pelayan restoran.

Ia memahami bahwa mempertahankan fokus dan konsentrasi sangatlah penting untuk sukses dalam pekerjaannya dan memuaskan pelanggan.

Amelia belajar dari pengalamannya dan menjadi lebih baik dalam tugasnya sebagai pelayan restoran.

~***~

Next Segment >>> Sedih Tentang Hubungan

Setelah menikmati hidangan di restoran teman Amelia bekerja, Dani duduk di bangku taman. Ia merenungkan kehidupannya yang rumit. Dia mengeluarkan rokok dari saku jaketnya dan menyalakannya.

Olivia duduk di sampingnya, sambil memandang langit yang mulai gelap.

"Dani, kamu terlihat sedih. Ada apa?" tanya Olivia.

Dani menghembuskan asap rokoknya dan menatap kejauhan. "Hanya tentang hubungan," katanya pelan.

Olivia merasakan ada sesuatu yang disembunyikan oleh Dani dan dia merasa penasaran. Apa yang sebenarnya terjadi dengan Dani dan hubungannya?

~***~

[To be continued]

BACKSTREET & LOVE DILEMMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang