Bab 21

434 33 0
                                    

"Kita dimana ini? Woy, lo bilang kita mau ke rumah Mashiho?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita dimana ini? Woy, lo bilang kita mau ke rumah Mashiho?"

Junkyu mencak-mencak ketika taksi yang ditumpanginya dan Yoshi berhenti di depan sebuah gedung apartemen.

Tapi Yoshi mengabaikannya. Dia justru menarik pergelangan tangan Junkyu untuk mengajaknya turun dari kendaraan tersebut dan membawanya memasuki gedung.

"Anjir! Paan, sih, tarik-tarik mulu?" Junkyu masih terus melancarkan protesan. Dia berusaha menyentakkan tangan Yoshi darinya tapi tidak bisa.

"Baju lo, kan, ada pelacaknya tadi," ucap Yoshi. "Kayaknya orang yang pasang pelacak itu bakalan nyari kita ke rumah gue ato Mashiho. Secara tadi baju lo kita buang gitu aja. Tapi ada kemungkinan obrolan kita sebelumnya udah kesadap. Jadi kita harus sembunyi di tempat yang nggak kita obrolin tadi."

Junkyu yang sekarang tubuhnya terbalut hoodie biru milik Yoshi, hanya mendengus kesal. "Tau gitu gue bakar dulu itu baju."

"Tapi kita gaada waktu buat itu," ucap Yoshi.

"Woy, jadi sekarang kita dimana ini?" tanya Junkyu. "Lo bilang kalo orang itu bakalan nyari kita di rumah lo ato Mashiho?!"

Belum juga Yoshi sampai di lift, Junkyu kembali protes. Kali ini sambil balas menarik lengan Yoshi sampai pemiliknya hampir jatuh nyungsep.

Hmm... kayaknya kalo Junkyu disuruh demo sabi sih.

"Tenang dong... eh, nama lu sapa, ya?" tanya Yoshi dengan dodolnya. Padahal sebelumnya dia sudah mencak-mencak juga. Baru ingat dia kalau dia belum berkenalan dengan orang yang mengaku kenal dengannya.

"Junkyu!" dengus Junkyu emosi. "Lo ngapain sih tiba-tiba ngajak gue ke tempat yang gue gatau dimananya ini?"

"Supaya lo gak ditemuin sama orang yang ngelacak elo," jawab Yoshi enteng. "Setelah tahu kalo lo temennya Mashiho, gue jadi mau nolong elo sekarang."

"Terus Mashiho gimana?" desak Junkyu. "Gue gabisa hubungin dia..."

"Gue yang urus dia nanti. Lo tenang aja," jawab Yoshi. "Sekarang lo sembunyi dulu dan kasihin handycam tadi buat gue periksa di ruang kerja gue."

"Ruang kerja?" Kening Junkyu berkerut bingung.

Yoshi mengangguk. "Ruang kerja gue gak bakalan bisa dicaritahu sama orang yang melacak elo. Karena tempatnya beda sama rumah gue."

Barulah sekarang Junkyu percaya kalau Yoshi ini benar-benar detektif.

Tidak lama kemudian, keduanya sampai di depan salah unit apart yang Junkyu yakini adalah ruang kerja Yoshi. Karena cowok itu segera saja menekan nomor sandi unitnya untuk membuka pintu.

"Ayo masuk," ajak Yoshi.

"Oh, oke..."

Junkyu melangkah masuk mengikuti Yoshi. Laki-laki itu menunjuk sofa yang tersedia di ruangan paling depan, alias ruang tamu.

Crazy Watanabe || HaruKyu Treasure [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang