chapter 15

50.6K 5K 132
                                    

ⓗⓐⓟⓟⓨⓡⓔⓐⓓⓘⓝⓖ◇

🌻

🌻

🌻

"Kenzo lo kenapa sih anjeng bisa gak jangan ngikutin kita terus" Oliv sangat sebal ketika lelaki ini terus mengikuti mereka bertiga, bahkan ketika ketiganya hendak pergi ke toilet, jika itu orang asing sudah lama dia memukul dan menendang wajahnya "hus..hus sana pergi ke mahluk berbatang lainnya, jangan ngurusin urusan cewek di sini"

Namira hanya meringis malu mendengar Oliv yang memaki dan mengusir Kenzo dari tadi.

Sudah sejak tadi pagi Kenzo seperti ini, setelah mendengar kebenarannya dari Namira kemarin lelaki ini menjadi protektif padanya, di mulai tadi pagi di menjemputnya untuk pergi ke sekolah bersama membawakan tas sekolahnya bahkan jika Namira tidak menolak Kenzo akan menggendongnya sampai ke kelas.

"Heh sibal saekiya pergi gak lo kalo gak gue colok mata lo..emm" Namira segera menutup mulut Oliv menggunakan roti, entah kata-kata kasar apa lagi yang akan keluar dari mulutnya.

Namira tersenyum dia mengerti kekhawatiran Kenzo "gak apa-apa kita kan masih di kelas, kakak gabung sama yang lain aja dulu, Rara di sini sama Davina dan Oliv"

"Kalau gitu nanti panggil aja kalo ada apa-apa" setelah Namira mengangguk Kenzo pergi ke belakang kelas di mana teman-teman sedang berkumpul bermain game di ponselnya.

Hari ini kelas mereka jam kosong kebetulan para guru tadi pagi pergi ke pertemuan yang di adakan oleh direktur sekolah guna mengadakan ujian bulanan bekerja sama dengan dua sekolah lainnya.

Jika rencana ini berjalan dengan lancar para siswa akan bersaing dengan dua sekolah lainnya memperebutkan tempat tiga teratas dengan nilai yang tinggi dari semua mata pelajaran.

Karena hadiah yang di tawarkan untuk tiga besar, tidak hanya beasiswa yang tinggi mereka juga akan di rekomendasi ke profesor dari Universitas Q, Universitas paling top di negeri ini siapa yang tidak akan tergoda dengan tawaran hadiah seperti itu.

"Si Kenzo hari ini aneh banget kan vin?"

"Bener banget udah kayak prangko aja nempel mulu sama Rara"

"Tau tuh, emang kenapa sih dia Ra, gak kaya biasanya"

Namira menggeleng "gak tau obatnya abis kali" mana mungkin Namira memberitahu kedua temannya ini bahwa Kenzo seperti itu karena dia sakit parah.

"Hahaha bener juga, eh Ra gue
liat-liat lo gak pernah pegang
ponsel deh gue jadi susah kalau mau menghubungi lo" tanya Davina.

"Iya Rara gak boleh pegang ponsel sama papah, kalau nggak nanti aku kasih tau nomor telepon rumah aku aja"

Memang ternyata Arthur yang menyimpan ponsel Namira, sejak di nyatakan sakit Namira tidak di perbolehkan memegang ponselnya lagi karena terlalu banyak radiasi yang keluar dari ponsel dan tidak baik untuk kesehatan Namira.

"Yang bener aja Ra" Oliv tidak menyangka di jaman sekarang masih ada ya yang tidak menggunakannya.

"Hehehe... " dia hanya bisa tersenyum sebagai jawabannya

"Gila suntuk juga yah kalau gak belajar kayak gini" Oliv mulai mengeluh ternyata jam kosong tidak semenyenangkan itu apalagi mereka tidak di perbolehkan keluar dari kelas.

Yang di lihat cuma orang-orang itu aja dengan tampang yang biasa-biasa saja membuat matanya sakit ketika melihat mereka, tidak bisakah mereka di gantikan oleh member nct kek bts, exo atau mungkin seventeen asal bukan kim jong-un saja, yang ada nanti kelasnya meledak di tembak oleh rudal.

Protagonis ex girlfriend Where stories live. Discover now