Cinta yang Tak Terlupakan.

6 1 0
                                    

Hingga pada akhirnya, Sari memutuskan untuk memberikan waktu bagi dirinya sendiri untuk memikirkan semuanya, sambil juga berusaha menghargai perasaan orang lain yang mencintai Satria. Dia merasa perlu menyelesaikan masalah hatinya terlebih dahulu sebelum memutuskan apa yang sebaiknya dilakukan selanjutnya.
Keesokan harinya, Sari bangun dari tidurnya dengan kepala yang masih terasa berat. Dia masih merasakan kesedihan dan keputusasaan yang begitu mendalam setelah mendengar kabar dari dokter tentang kondisi Satria. Saat itu, dia merasa seperti kehilangan sebagian besar dari hidupnya. Namun, dia tahu bahwa dia harus tetap kuat dan bertahan untuk Satria.
Sari bangkit dari tempat tidurnya dan memutuskan untuk pergi ke rumah sakit untuk menemui Satria. Dia ingin memberikan dukungan dan kasih sayangnya pada Satria. Sesampainya di rumah sakit, Sari merasa sedih dan hancur melihat Satria terbaring lemah di tempat tidurnya.
Sari memeluk Satria dengan erat, mencoba menenangkan hatinya yang hancur karena kabar buruk yang didengarnya. Dia berjanji untuk tetap bersama Satria hingga akhir hayatnya dan memberikan semua dukungan yang dia butuhkan.
Namun, di tengah kepedihan dan kesedihan, tiba-tiba muncul Nisa, mantan kekasih Satria. Nisa datang untuk meminta maaf atas semua kesalahannya pada Satria dan mencoba memulai kembali hubungan mereka. Sari merasa terguncang dan merasa bahwa dia harus mengalah dan memberikan kesempatan pada Nisa.
Sari merasa hancur dan tak berdaya. Dia merasa bahwa semua yang telah dia perjuangkan selama ini, semua perasaannya pada Satria, hanyalah sia-sia belaka. Dia tidak tahu harus berbuat apa dan hanya menangis tersedu-sedu.
Namun, keluarga Sari yang selalu mendukungnya datang untuk menenangkannya. Mereka memberikan semangat dan kekuatan bagi Sari untuk terus menjaga Satria dan tetap tegar dalam menghadapi semua ini.
Sari memutuskan untuk tetap berjuang dan menjaga Satria. Dia tahu bahwa hidup Satria hanya tersisa lima bulan, tetapi dia ingin memastikan bahwa Satria akan menghabiskan hari-harinya yang tersisa dengan bahagia dan damai.
Mereka bersama-sama melewati hari-hari yang tersisa dengan penuh kebahagiaan dan cinta. Meskipun mereka tahu bahwa akhirnya harus berpisah, mereka memilih untuk tetap menghargai waktu yang tersisa bersama dan menikmati setiap momen dengan penuh cinta dan kebahagiaan.

Reza mengajak Sari keluar untuk mencoba menenangkan hatinya yang sedang hancur karena kabar tentang Satria. Mereka pergi ke sebuah taman yang indah di kota dan duduk di sebuah bangku yang berada di bawah pohon rindang.
"Sari, kamu harus kuat. Kamu tidak bisa membuat Satria merasa buruk karena kamu sedih," ujar Reza sambil menatap Sari dengan lembut.
Sari hanya bisa menangis, dia tidak bisa membayangkan hidupnya tanpa Satria. Bagaimana dia bisa melepaskan kekasihnya yang sangat dicintainya dalam waktu lima bulan saja?
Reza memeluk Sari dengan erat, mencoba memberikan sedikit kenyamanan dan mengusap punggungnya yang sedang terguncang oleh tangisnya.
"Kamu harus kuat, Sari. Satria sangat mencintaimu dan dia tidak ingin melihatmu sedih," ujar Reza lagi dengan lembut.
Sari mengangguk dan mencoba menghentikan tangisannya. Dia tahu Reza benar. Satria tidak ingin melihatnya sedih dan dia harus kuat untuknya. Namun, bagaimana dia bisa berpura-pura bahagia ketika hatinya hancur?
Sementara itu, di kamar kosnya, Satria merasa sangat tidak nyaman. Dia merasa lemas dan lelah dan tidak dapat melakukan apapun. Dia ingin melihat Sari dan menatap wajahnya yang indah, tapi dia tidak ingin membuatnya khawatir.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 13, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Menunggu Dalam Rasa SakitWhere stories live. Discover now