[28] SIKAP ANZYRA ANEH

11 1 0
                                    

Happy Reading
Jangan lupa vote cerita nya sebelum baca yaa!!
^_^

Kini seorang pria yang berwajah tampan sedang melihat sebuah foto wanita yang sangat ia cintai, ia berharap suatu saat nanti ia akan di takdir kan untuk menikahi wanita yang ia cintai itu. Tak lain adalah seorang misterius yang ingin sekali memiliki Anzyra sepenuhnya.

Ia terus memandangi wajah cantik milik Anzyra, ia terus memandangi wajah Anzyra seakan itu adalah hal yang candu bagi nya.

° ° ° ° °

Di kediaman Anzyra (mansion).
Ruang tengah

"Zyr" ucap Anesha.

"Hm?"

"Aku mau tanya sama mu"

"Apa?"

"Eh lebih tepatnya cerita si bukan nanya"

"Apaan?"

"Eum apa ya bentar gue bingung" ucap Anesha, Anzyra menaikan alis sebelah nya "gue? Udah berani mu bilang gue?" Tanya Anzyra.

"Hehe ngga bercanda doang" jawab Anesha tersenyum paksa.

"Mau ngomong apaan?" Tanya Anzyra.

"Jadi gini aku..." Ucap Anesha mengantungkan ucapan nya.

"Akuu...."

"A-kk"

"Kalo mau ngomong tu yang jelas!" Bentak Anzyra, sontak Anesha kaget atas perlakuan Anzyra pada nya. Anzyra yang menyadari hal itu segera meminta maaf kepada Anesha.

"Ma-maaf nes, ak-ku gak sengaja bentak kamu" ucap Anzyra terbata-bata.

"Kamu ada masalah zyr?" Tanya Anesha.

"Ngga kok, huu aku cuma banyak pikiran aja sekarang, aku pun bingung mikirin apa, yang jelas aku capek" ucap Anzyra kemudian melangkah kaki nya ke kamar nya.

"Tu anak kenapa si? Aneh banget akhir-akhir ini, makin gak jelas deh"
"Daripada aku duduk sendirian di sini mending aku ke kamar sambil ngeliat ayang doyoung aku (treasure)" Anesha pun kemudian beranjak pergi dari ruang tengah.

° ° ° ° °

Di sisi lain seorang gadis tengah sibuk memasak di dapur untuk makan siang mereka, di tengah kesibukan nya ia masi menyempatkan diri nya untuk memasak. Ya, itu adalah Livia.

Livia memasak banyak sekali macam-macam makanan yang telah rapi tersusun di meja makan, untuk keluarga nya. Di keluarga nya, Livia adalah tulang punggung mereka, di karena kedua orang tua Livia sudah tua, jadi dia lah sebagai anak pertama yang akan menafkahi keluarga nya dan menggantikan posisi kedua orang tua nya, untuk menafkahi mereka.

"Ibuk, bapak, dek.. ayo makan, Livia udah selesai masak nya" teriak Livia memanggil anggota keluarga nya.

"Wah, kak Livia masak nya banyak bangett" ucap adek Livia, asha.

"Kakak, pasti capek ya masak sendirian" ucap Asha melihat wajah Livia yang penuh keringat, walau begitu Livia tetap terlihat sangat cantik.

KISAH CINTA REMAJA Where stories live. Discover now