13. PERFECT FAMILY

384 63 6
                                    

CHAPTER 13
PERFECT FAMILY

Pintu kamar Xiao Zhan terbuka di pagi buta. Yun Bin menjadi penghuni rumah yang bangun paling awal pada hari itu. Hari Jum'at, menjelang akhir pekan. Besok adalah hari libur. Yun Bin sudah memiliki rencana untuk mengajak Xiao Zhan dan putra kembarnya jalan-jalan bersama.

Sesuai dugaan, Yibo dan Xie Yun lagi-lagi tidur di kamar Xiao Zhan. Mereka bertiga berbaring seperti ikan kering di satu ranjang yang sama. Posisi Yibo dan Xie Yun berada di sebelah kanan dan kiri tubuh Xiao Zhan. Memeluk, si kembar bersandar nyaman pada satu orang pemuda yang membuat keduanya sangat ketergantungan.

Creak ...

Perlahan Yun Bin mendudukkan dirinya di tepi ranjang. Pria itu tidak ingin mengganggu tidur Xiao Zhan maupun kedua putranya yang terlihat sangat pulas.

Mengamati dengan seksama, Yun Bin dapat melihat beberapa titik keringat menghiasi kening Xiao Zhan. Kasihan pemuda itu. Dia pasti merasa cukup kepanasan karena terus diganggu oleh si kembar.

Xiao Zhan telah menjadi bagian dari hidupnya dan anak-anak. Yun Bin tidak bisa membayangkan hari-hari mereka jika tanpa pemuda itu. Lihatlah wajahnya yang lugu. Terkadang, Yun Bin merasa bahwa Xiao Zhan hampir tidak punya waktu untuk dirinya sendiri. Apakah ini balasan karena pemuda itu merasa tertolong sepuluh tahun yang lalu? Xiao Zhan seolah mengabdikan seluruh hidupnya untuk Keluarga Wang.

Yun Bin terus mengamati. Melihat lebih detail, Xiao Zhan kini sudah dewasa. Dia bukan lagi pemuda berseragam seperti sepuluh tahun yang lalu. Bukankah aneh jika sampai sekarang Xiao Zhan tidak pernah menjalin hubungan dengan siapa pun? Yun Bin kembali merasa bersalah. Alasan yang membuat Xiao Zhan belum memiliki pasangan selama ini mungkin karena terlalu fokus untuk mengasuh Yibo dan Xie Yun, di saat dua pemuda itu bukan anak-anak lagi.

Tatapan Yun Bin berhenti di leher Xiao Zhan. Ada beberapa ruam kemerahan. Sedikit aneh, menurutnya. Xiao Zhan juga memiliki ruam kemerahan itu beberapa hari yang lalu. Apakah dia selalu digigit nyamuk?

Tanpa Yun Bin sadari, tangan kirinya telah terulur untuk menyentuh ruam kemerahan itu. "Apa ini?" gumamnya. "Huh?" Diamati baik-baik, ruam kemerahan itu tidak seperti gigitan nyamuk. Lebih mirip seperti bekas ciuman. Aneh, semalam ketika mereka makan malam bersama, ruam merah itu belum ada.

"Ugh ...." Sentuhan tangan dingin Yun Bin membuat Xiao Zhan terusik dari tidurnya. "Ge?"

Yun Bin menarik tangannya, kemudian tersenyum. "Pagi, Zhan."

Xiao Zhan tersenyum lemah, wajah masih tampak sangat mengantuk. "Pagi, Ge," jawabnya dengan suara sedikit serak.

"Apa yang akan kau masak hari ini?" tanya Yun Bin.

"Pork belly," jawab Xiao Zhan singkat, kemudian kembali memejamkan mata karena masih mengantuk. "Sekarang pukul berapa, Ge?"

"Masih setengah enam," jawab Yun Bin. "Tidurlah sebentar lagi." Yun Bin kemudian berdiri, melangkah keluar dari kamar Xiao Zhan.

Yun Bin tidak ingin berpikiran buruk, tetapi ruam kemerahan di leher Xiao Zhan membuat pria itu mulai merasa was-was.

Apakah itu hanya gigitan nyamuk?

Jika itu bukan gigitan nyamuk dan memang benar bekas ciuman, lantas siapa yang melakukannya? Xiao Zhan tidak memiliki ruam kemerahan itu semalam, sedangkan di rumah ini hanya ada dirinya dan si kembar. Tidak mungkin, kan, Yibo atau Xie Yun yang melakukan itu. Xiao Zhan sudah seperti kakak kandung mereka. Terlebih, mereka sama-sama laki-laki.

*****

Jum'at pagi berjalan seperti biasa di rumah Keluarga Wang, di mana semua penghuninya sarapan bersama sebelum memulai aktivitas. Berbeda dari Yibo, Xie Yun maupun Yun Bin yang harus berangkat pagi, Xiao Zhan berangkat lebih siang. Lelaki itu akan pulang terlambat karena ada acara meet and great seorang penulis ternama di toko buku tempatnya bekerja pada sore hari. Semua persiapan sudah dilakukan oleh tim dari sebuah perusahaan penerbitan buku. Secara teknis, bos Xiao Zhan hanya menyewakan tempat saja.

Butterfly Bed (Yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang