Delapan

3.2K 245 11
                                    

Happy reading!!!

06.00 pagi

Xiao Zhan terbangun dan mendapati Sang suami tidak berada di sampingnya, kemudian ia beranjak turun dari tempat tidur menuju kamar kedua putranya untuk melihat apakah suaminya berada disana.

Namun begitu tiba dikamar anaknya ia tidak menemukan siapa pun bahkan kedua putranya pun tidak ada di kamar tersebut.

Xiao Zhan kembali lagi ke kamarnya yang berada diruang sebelah kamar kedua bayi kembar tersebut.

Wang Yibo sengaja mengubah kamarnya menjadi dua kamar satu untuk dirinya dan Xiao Zhan dan sisi lain ruangan digunakan untuk kedua anaknya. Ia sengaja melakukannya agar ia dan Xiao Zhan tidak perlu keluar masuk kamar lain untuk menidurkan putranya.

Xiao Zhan mengedarkan pandangannya dan pandangannya jatuh pada sofa yang terdapat begitu banyak mainan berserakan.

Xiao Zhan melangkah pelan mendekati sofa tersebut, dan benar saja Wang Yibo dan kedua bayi kembar tersebut tengah tertidur dengan pulas.

Perlahan Xiao Zhan berjalan mendekati ketiganya dan mengecup pipi mereka satu persatu.

"Good Morning sayang" ucapnya pelan pada ketiga manusia berparas sama tersebut.

Kemudian Xiao Zhan melangkah keluar dari kamar dan menuju dapur menyiapkan beberapa menu sarapan untuk dirinya dan keluarga kecilnya.

Setengah jam kemudian semua menu sarapan sudah siap dan tersaji rapi diatas meja.

Xiao Zhan pun beranjak kembali kekamar untuk membangunkan trio Wang untuk sarapan bersama.

Setelah sarapan mereka pun pergi menemui  kakek dan nenek kedua bayi kembar tersebut, dan secara kebetulan Wang Yibo juga tidak memiliki kegiatan apapun hari ini, jadi mereka pergi menemui kedua orang tua mereka.

Hampir satu jam akhirnya mereka tiba dikediaman Wang. Wang Yibo dan Xiao Zhan berjalan masuk kedalam rumah tersebut dengan menggendong baby Yi Jun dan baby Xiao Bo.

"Ayah, Ibu" ucap Yibo dan Xiao Zhan bersamaan begitu masuk kedalam rumah tersebut.

"Da..Da... Da..Da..." ucap Jun Jun dan Bobo bersamaan seolah menyapa kakek dan neneknya.

"Uluh.. Uluh... Cucu cucu-ku yang tampan ini sudah bisa ngomong ternyata" ucap Liying memuji ucapan kedua bayi kembar tersebut meski hanya mampu berucap da da da. Ia tetap tetap akan memujinya.

Kedua bayi tersebut tergelak mendengar pujian dari Sang nenek.

"Da.. Da.. Da.. Da.." celoteh Yi Jun senang.

Xiao Bobo pun membalas dengan celotehan yang sama seolah menjawab ucapan Sang gege.

Seluruh orang yang berada di ruangan tersebut menatap gemas pada kedua bayi kembar tersebut.

Malam harinya Wang Yibo dan Xiao Zhan pamit kepada kedua orang tua Yibo,dan pulang ke rumah mereka setelah seharian mengajak kedua putranya berkunjung ke rumah kakek dan neneknya.

☘️☘️☘️

Waktu demi waktu terus berlalu tak terasa kini Yi Jun dan Xiao Bo telah berusia Lima tahun, keduanya tumbuh dengan baik, aktif dan besar rasa ingin tahu!

Beda dengan kakak, beda pula dengan Sang adik dalam menangani setiap masalah yang menimpa mereka.

Seperti saat ini kedua bocah kembar tersebut kembali diculik dan disekap dalam ruangan yang terdapat begitu banyak senjata dan benda tajam disekeliling keduanya.

Jika si bungsu yang super aktif dengan keingin-tahuannya. Maka Yi Jun hanya duduk manis diam dan menikmati semua yang adiknya lakukan.

"Wahh... Paman apa semua ini asli?" Tanya Xiao Bo kepada empat pengawal berbadan besar yang menjaga kedua anak kembar tersebut.

"Kenapa? Apa kau takut bocah? Ini semua asli dan sangat tajam" ucap salah satu pengawal dan tersenyum mengejek.

"Benarkah? Boleh aku memegangnya?" Tanya Xiao Bo lagi dengan sorot mata memohon.

Keempat pengawal tersebut saling bertukar pandang.

"Sebenarnya siapa kedua bocah ini? Mengapa aura-nya begitu menyeramkan" Batin keempat pengawal tersebut.

Kemudian mereka mengangguk pada Xiao Bo.

"Terima kasih paman" ucapnya senang dan berjalan mendekati benda-benda tersebut.

"Gege lihat! Ini terlihat mirip dengan milik grandpa tapi punya grandpa lebih bagus dari ini" ucapnya menunjukkan belati yang terlihat mirip dengan milik Wang Yizhou.

"Ge bukanlah ini pisau lipat Mommy dan kesukaan gege!" Serunya memperlihatkan pisau lipat tipis tersebut kepada Yi Jun.

Yi Jun pun berjalan mendekat kearah Sang adik lalu mengambil pisau lipat tersebut. Ia memandangnya lekat kemudian meletakkan pisau lipat tersebut kembali dan kembali duduk ketempat-nya semula.

Kemudian perhatian Xiao Bo teralihkan pada sebuah senjata yang menurutnya menarik.

Ia mengambil senjata tersebut dan mengarahkan-nya kepada empat pengawal yang berjaga didepan pintu tersebut.

"Hei bocah apa yang---

Dor

Sebuah peluru melesat mengenai kepala pengawal tersebut dan mati seketika.

Ketiga pengawal tersebut menatap nanar pada kawannya yang tergeletak tak bernyawa.

"Wahh ge senjata ini bagus juga! Apa gege mau mencobanya?" ucapnya polos dan memberikan senjata tersebut kepada sang gege.

Yi Jun pun mengambil senjata tersebut dan menarik pelatuknya, kemudian...

Dor

Satu tembakan kembali melesat dan satu pengawal tumbang tak bernyawa.

Pssyu

"Ge ini lebih hebat tidak ada suaranya" ucapnya memberikan senjata tersebut pada Yi Jun.

Pssyu

Bunyi senjata tersebut dan seluruh pengawal yang berada diruangan tersebut jatuh tergelak tak bernyawa dengan peluru yang bersarang dikepala mereka.

Tak berselang lama terdengar suara tembakan dari luar serta suara pintu yang terbuka.

"Daddy..." Teriak keduanya berlari kepelukan Wang Yibo.

Wang Yibo menatap nanar pada keempat pengawal tak bernyawa tersebut.

"Apa Mereka berdua yang melakukannya? Tapi setauku mereka tidak pernah memegang senjata atau benda-benda tajam lainnya" Batin Yibo.

Tanpa Yibo ketahui kedua bocah kembar tersebut, beberapa kali mengikutinya dan melihat beberapa aksi pembunuhan yang ia lakukan.

Tidak hanya pada Yibo kedua bocah tersebut juga sering mengintip kakek dan grandpa-nya melakukan pembunuhan. Keduanya juga sering memasuki ruang bawah tanah milik kakek dan grandpa-nya tanpa diketahui oleh siapapun.

Hanya dengan sekali lihat keduanya telah mempraktikkannya dan tepat sasaran.

Dan ini sudah kesekian kalinya Yi Jun dan Xiao Bo diculik, dan ia selalu menemukan keduanya dalam keadaan baik-baik saja tanpa lecet sedikitpun, namun tidak dengan para penculik tersebut.

Sebelum ia menembak mati penculik tersebut sudah tewas terlebih dahulu dengan peluru yang bersarang tepat dibagian kepalanya.

Namun ia tidak menemukan siapapun disana selain kedua putranya. Rasanya sangat mustahil jika kedua putranya yang melakukannya karena mereka terbilang masih sangat kecil dan tidak mengerti apa pun.

Wang Yibo selalu dibuat bingung tentang hal itu! Siapa orang yang sudah menyelamatkan putranya?

Setelah cukup lama termenung, Wang Yibo membawa kedua putranya keluar dari tempat tersebut, dan meminta pada pengawalnya untuk mencari seseorang yang telah menyelamatkan kedua putranya.

☘️☘️☘️

Tbc guys...

MAFIA FAMILY   (  END )✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang