chapter 40

9 3 0
                                    

Selamat membaca.....

Malam sudah berganti dengan matahari yang menyinari alam semesta. Hari ini Carly sudah di perbolehkan pulang ke rumah, dari tadi mereka yang sedang membereskan pakaian pakaian Carly menyuruh Carly untuk tinggal bersama keluarga Alfa tapi jawaban Carly 'tidak'

"Car kamu tinggal sama bunda aja yah. Bunda takut kamu kenapa kenapa di rumah itu!!" Ujar Ita menatap lekat Carly yang sedang duduk di bangkar rumah sakit

"Bunda, bunda jangan takut!! Carly nggak papa kok di sana" ujar Carly meyakinkan Ita

"Tapi bagaimana dengan ayah mu? Dia pasti akan semakin membabi buta untuk mengajar mu!!" Ujar Carlos yang ikut berbicara

"Ayah ada alasan untuk itu. Ayah baik kok cuma Carly aja yang sering buat masalah, ayah cuma takut Carly liar dan pergaulan bebas kan Carly anak ayah makanya ayah kasih hukuman buat Carly" ucap gadis itu

Lihat lah dia walaupun begitu banyak rasa sakit yang telah di berikan oleh seorang ayah kepada nya. Tapi gadis itu tetap membela ayah nya di depan semua orang yang buka sedarah dengan dirinya

"Berhenti berbicara seperti itu tentang ayah mu!!" Geram Carlos melihat gadis sebaik Carly

"Ayah, bunda. Kalian tenang aja, ayah nggak bakal sakiti Carly lagi. Waktu Carly nggak banyak, Carly mau menghabiskan itu dengan ayah, Abang, Clara dan lain lain nya." Ujar Carly yang pandangan nya terus ke depan

"Ngomong apa sih kamu nak!!" Ujar Ita tak suka dengan ucapan Carly tentang waktu hidup nya

"Kamu bakal sembuh car. Jangan ngomong gitu bunda nggak suka." Ujar Ita

"Bun kangker otak stadium IV tidak akan mungkin bisa sembuh, kemoterapi yang Carly lakukan, minum obat yang Carly lakukan itu hanya untuk memperlambat perkembangan tumor" ucap gadis itu

Carlos dan Ita sudah menganggap Carly sebagai anak mereka sendiri, begitu juga dengan Ita yang sudah terlanjur sayang kepada gadis dihadapannya

"Makasih bunda, ayah. Udah mau kasih perhatian yang nggak pernah Carly rasain selama belasan tahun. Makasih juga karena kalian baik banget sama Carly. Mungkin makasih tidak cukup karena Budi kalian. Tapi Tuhan akan membalas nya kepada kalian" ujar Carly tersenyum manis kepada mereka berdua

"Kalian izinkan aku kembali ke rumah ku kan?" Tanya Carly saat melihat mata Ita yang berkaca-kaca tapi perempuan itu sibuk menata baju baju milik Carly

'Yah tuhan kenapa engkau berikan cobaan ini kepada gadis sebaik dia? Dia baik bahkan dia mampu memaafkan orang orang yang telah melukai nya. Jangan buat hidup nya rumit kembali dan sembuhkan lah ia dari penyakit yang ada di tubuhnya' batin Ita dengan tetesan air mata yang membasahi pipinya

"Boleh kan?" Tanya Carly lagi saat tak mendapatkan Jawaban dari mereka

Ceklekk

Pintu ruangan terbuka menampakkan Alfa, Brayen, Adet dan Chaesar yang masuk ke dalam tak lupa mereka mengucapkan salam

"Eh bunda cantik kenapa nangis?" Tanya Chaesar saat melihat Ita yang sedang mengusap air matanya

"Jangan pernah kau menggoda bunda ku!!" Ujar dingin Alfa

"Jika memang keputusan mu untuk kembali ke rumah itu saya persilahkan dengan satu syarat" ujar Carlos membuat Carly tersenyum lebar

"Apa syarat nya" tanya Carly antusias

"Jika ada luka barang setitik pun di kulit lo. Rata tak ada sisah" Bukan Carlos yang berbicara melainkan Alfa yang tau mengenai topik yang sedang di perbincangkan

"Dan satu butir air mata Lo jatuh. Jangan harap mereka bisa bernafas!!" Sambung Brayen menatap serius ke Carly begitu pun mereka

"Kami akan menjadi Garde terdepan buat Lo car!!" Sahut Adit

"Dan anak anak REZETARS juga bakal lindungi Lo" ujar Chaesar yang ikut nimbrung

Carly terharu mendengar setiap ucapan ucapan meyakinkan dari bibir mereka sampai sampai ia mengeluarkan air mata,  Ita memeluk erat tubuh carly ia tersenyum didikan keras dari keluarga membuat persaudaraan mereka kental, Ita bangga pada mereka begitu juga dengan carlos

"Makasih, Karna kalian udah baik sama Carly!!" Ujar gadis itu terisak di delapan Ita, dengan penuh kasih sayang Ita mengelus lembut punggung Carly yang bergetar

★★★

Dengan Alfa yang memimpin barisan dan di iringi dengan Saudara saudara nya. Mereka membelah jalan untuk mengantar Carly pulang ke rumah tempat di mana sebuah rasa sakit gadis itu.

Dengan di bonceng oleh Alfa. Carly hanya diam menikmati susana jalanan yang cukup ramai, karena hari ini adalah hari libur, dan banyak orang orang yang berjalan jalan di hari libur seperti ini

Tak butuh banyak waktu kini mereka sudah sampai di rumah yang besar terlihat tentram dari luar tidak dengan di dalamnya.

"Makasih Alfa!!" Ujar Carly turun dari motor Alfa dan melepas helm nya

Alfa turun dari motor nya ia berniat untuk mengantarkan gadis itu hingga masuk ke dalam rumah Tampa adanya keributan, belum sempat saudara saudara nya turun Carly terlebih dulu mencengkal tangan besar Alfa

"Kenapa?" Ucap Alfa dengan kerutan di dahi

"Jangan khawatir fa. Aku nggak pa-pa, lebih baik kamu istirahat Yaa Fa, dan kalian juga Cha, dit, Bray. Jangan capek capek, kalian juga butuh istirahat. Gih pulang!!" Ujar Carly dengan lembut

"Ngusir hmm?" Tanya Alfa menaikan satu alisnya tak lupa tangan yang ia lipat di depan dada menatap intens ke arah Carly

"Parah Carly ngusir!!" Celetuk Chaesar dengan wajah di buat buat

"Diam bego!!" Ujar Adit yang kesal dengan Chaesar yang banyak omong

"Lah lagi pms bang?" Ucap Chaesar polos

"Lo_"

"Bisa diem nggak hmm? Mau gue jahit mulut Kalian berdua Tampa bius?" Tekan Brayen dengan tajam membuat mereka mengidik ngeri, seketika mereka menjadi diem

Carly membalas menatap Alfa tak kala tajam dengan tanggan yang ia lipat di depan dada, Bukan nya takut Alfa malah salto di buatnya

"Siapa yang ngusir sih faa, pulang setelah itu mandi dan istirahat Yaa dan kalian juga!!" Ujar Carly dengan mata yang mendelik tajam

"Nggak usah tajam in mata Lo cil, ntar gue colok Lo" ujar Alfa membuat Carly langsung menggerjapkan matanya

"Cepet masuk. Sebelum gue anterin Lo masuk sampe dalem!!" Ujar Alfa membuat Carly langsung berlari masuk sebelum ia benar benar masuk tak lupa ia berucap kepada mereka

"Dadah Chaesar, dadah Adit, dadah Brayen dan dadah Alfa bunglon" ujar Carly sedikit memekik

"Kenapa nama gue terakhir sih!!" Ujar Alfa kesal Mereka tersenyum licik kepada Alfa yang cemburuan melihat Carly yang menyebut nama dirinya terakhir

"Aduh panas banget ya dit padahal kan lagi mendung!!" Ujar Chaesar mengibas ngibas wajahnya mengunakan telapak tanggan

"Nggak usah nyidir gue bangsat"

**TBC**

Carly Arabelle Ellery Where stories live. Discover now