○ Ke Bar-bar an Kucing Oyen

796 133 2
                                    

Setelah keributan kemarin malam. Aku memutuskan untuk menghampiri kamar Jiwoo

"Kenapa kau melakukannya?! Kau bilang kau tidak akan menanggapinya dengan Serius!!" Protes Jiwoo

Braak!

"P! Jiwoo!" Seru ku yang asal masuk gitu aja. Membuat dua insan di dalam menjerit kaget

"Waa!" Jerit Jiwoo kaget. Dia lalu menoleh dengan wajah ngambek kearah ku

"(Name)! Jangan mendobrak pintu secara tiba-tiba!!" Omel Jiwoo. Tapi entah kenapa dimataku dia malah nampak lucu

'Gemez..!! Jiwoo~ ikut aku ke KUA yuk!' Batinku tersenyum ala pedo

"Ehehe.." Balasku yang hanya terkekeh dengan Watados

"Ha ha he he, bukannya Minta maap atau apa kek gitu. Malah cengar-cengir bae, dasar Gadis aneh" Cibir Kaiden

"Shut! Anda diam saja disana dasar kucing Gembal" balasku sambil tersenyum mengejek kearah Kaiden

"Hah? Apa kau bilang?!" Garang Kaiden. Yg tidak menerima kenyataan bahwa tubuhnya itu *Coret*Gempal*Coret*

Aku menyilangkan kedua tanganku di depan dada sambil menatap kearah lain. Dan tak mengindahkan Kaiden yg menggerutu sebal

"Habis? Memang benar kok. Kau itu kan sekarang Gempal" Ucapku sambil menunjuk Kaiden. Dan menekankan kata Gempal

"GRRR!! KAU INI...!" Geram Kaiden yang akan Me-Reog. Tetapi terhenti karna ulah Jiwoo

"Kalian berdua, Sudahlah!!! Jangan bertengkar Sekarang!!" Teriak Jiwoo. Jiwoo lalu mengomeli kami berdua

Aku dan Kaiden hanya bisa terdiam saja. Sesekali saling pandang dengan tatapan Sinis

Lalu setelah itu Jiwoo dan Kaiden kembali ke permasalahan awal. Jiwoo nampak protes lagi dengan sikap Kaiden

"Aku juga awalnya tidak ingin begitu, Tetapi tatapan matanya seperti ingin membunuhku, Jadi aku.." Kaiden

"Apa?!" Kaget Jiwoo dan aku

"Tadi dia seperti terlihat ingin membunuhku" Lanjut Kaiden sambil menoleh menatap kearah Kami

"Ti-Tidak mungkin, Guru-guru yang lain kan sedang memperhatikan..." Sanggah Jiwoo tidak mempercai hal itu

"Tapi.. Bukannya dia bisa beralasan bahwa itu hanyalah sebuah Kecelakaan, ya?" Celetuk ku

"Eh?" Jiwoo

"Gadis itu benar. Tatapannya sudah pasti jelas ingin membunuhku, Dia pasti berencana beralasan bahwa semua itu hanya kecelakaan saat dia berhasil membunuhku" Jelas Kaiden. dengan muka sebal. Ia nampak nya masih kesal dengan si guru anj- itu

"Ah..." Lirih Jiwoo yang pada akhirnya paham juga

"Omong-omong Tinju kucing ini berguna juga" Ucap Kaiden. sambil meninju udara

"Bagaimana ini? Masalahnya jadi makin besar.." Tanya Jiwoo

"Ya, mau bagaimana lagi. Meskipun kau mengkhawatirkannya semua sudah terjadi" Tanggap Kaiden. Sambil memposisi kan tubuh nya untuk tidur di atas kasur

"Iya, sih..." Jiwoo

"Aku jadi ngantuk setelah ikut Ujian. Lebih baik aku tidur saja.." Ucap Kaiden

"Dasar pemalas.." Cibir ku pelan

"Hei! Aku mendengarnya!" Garang Kaiden sambil menoleh sebal kearahku

"Loh? Denger ya, ternyata?" Ucapku. Dengan nada mengejek

"Huh! Terserahlah..! Berurusan dengan Bocah menyebalkan sepertimu membuatku Gila saja" Ujar Kaiden. Yg kembali memposisikan dirinya untuk tidur dengan pose yg lebih nyaman

•ELECEED• || Harem Reader ||Onde histórias criam vida. Descubra agora