Chapter 20

2.6K 378 14
                                    

Setelah mengetahui lokasi yang ditanyakan Taeyong, Jaehyun langsung memerintahkan Doyoung untuk segera menutup seluruh luka yang ada di tubuh Taeyong karena wajahnya yang sudah semakin pucat dan tubuhnya yang semakin lemas. Jaehyun langsung memerintahkan Kyuhyun untuk menyisir seluruh Istana, untuk memastikan tidak ada satupun antek-antek Siwon yang berada disini. Termasuk dari negerinya sendiri.

"Papa juga segera obati bekas tamparan itu sebelum Paman Chanyeol melihatnya, aku ragu dia tidak akan mengirim seluruh pasukannya ke Frediercan setelah melihatnya." Ujar Jaehyun menatap Baekhyun yang sesekali meringis memegang wajah kirinya.

"Naikkan level siaga Istana dan tutup seluruh akses keluar masuk. Aku masih merasakan ada hal yang aneh, disini terlalu tenang."

Taeyong mendekati Jaehyun kemudian menggenggam kedua tangannya, "Jaehyunie, aku punya sebuah permintaan."

"Katakan, Yongie."

"Untuk Keluarga Loica, bolehkah aku sendiri yang mengurusnya?"

Jaehyun menatap dalam Taeyong, "Apa kau menemukan sesuatu yang menarik? Perlu diingat mereka penuh dengan kebohongan, Yongie. Kekuatan manipulasi mereka sudah tidak perlu diragukan lagi."

"Aku menemukan sebuah transaksi yang aneh dari penyimpanan mereka, dan aku masih tidak terima Jaehyunie dipanggil Monster!" Ujarnya dengan bibir mengerucut.

Jaehyun terkekeh lalu mencubit pipi kenyal itu, "Aku tidak masalah dengan panggilan itu, yang terpenting adalah keselamatanmu sendiri, Yongie."

"Aku tahu! Tenang saja, aku sudah bisa mengendalikan sihir milikku!"

"Maksudmu membuat sebuah manusia tanah mini?"

"Jaehyun tahu darimana..." Taeyong membulatkan matanya dan memundurkan langkahnya.

Jaehyun tersenyum miring kemudian mencondongkan tubuhnya mendekati Taeyong, "Lima hari lalu aku tidak sengaja melihat seorang bocah bernama Keenan yang sedang berlatih sihir, lalu sebuah boneka tanah muncul. Dan kau tahu bagaimana raut wajahnya? Seperti seorang bocah yang diberi sebungkus permen."

"Aku tidak!"

"Aku tidak menyebut itu dirimu. Berarti benar kau adalah bocah itu? Yang melompat-lompat hingga terperosok di lubang lumpur?"

"JAEHYUNIE CUKUP!" Taeyong langsung menutup mulut Jaehyun menggunakan tangan mungil miliknya.

"Kalau bocah itu Papa juga mengingatnya, tubuhnya tidak terlalu tinggi dan stroberi adalah buah kesukaannya. Kau juga ingatkan, Doyoung? Bukankah saat itu kau yang mengobatinya?" Ujar Baekhyun.

Doyoung mengangguk, "Tentu saja ingat. Saat aku obati dia berteriak, 'JAEHYUNIEE HUWAA TOLONG YONGIEE~'"

"Benarkah?" Tanya Jaehyun dan Doyoung mengangguk.

"Hentikan!" Taeyong merengek.

"Ada apa ini?" Ujar Chanyeol kebingungan saat dia datang keadaan yang sudah tenang dengan Taeyong yang menghentak-hentakkan kakinya, benar dia berumur 17? Pikir Chanyeol.

Taeyong yang mendengar suara Chanyeol langsung berlari ke pelukan Chanyeol dan menunjuk Jaehyun, Baekhyun dan Doyoung yang sedang seru menertawainya. "Mereka jahat, Ayah!"

"Baiklah-baiklah, tapi jelaskan dahulu apa yang mereka lakukan padamu, Yongie."

"Mudah saja Tuan Duke, apakah Anda mengingat bocah lumpur lima hari lalu?" Ujar Doyoung.

Chanyeol mengangguk, "Tentu saja, yang merengek meminta hukum tanah yang diinjaknya?"

"AYAH!!!"

...

El Rey MaskedWhere stories live. Discover now