Chapter 22

2.5K 369 11
                                    

Hari pertama Taeyong menjadi Permaisuri diisi dengan memilih beberapa pelayan pribadi dan sekretaris. Ada beberapa Keluarga yang merekomendasikan anak mereka namun Taeyong tidak menemukan hal yang menarik di surat rekomendasi itu. Kebanyakan dari mereka bahkan tidak lulus Akademi Bangsawan ataupun Homeschooling. Akhirnya Baekhyun memberi saran untuk meminta Putri Keluarga Arela yang sudah terkenal dengan berbagai prestasi yang dimilikinya, terutama dalam bidang bisnis.

"Salam pada Ibu Negeri ini, saya Putri Marquess Arela, Sooyoung Zala Arela."

"Tidak perlu seformal itu, Lady. Panggil saja saya senyaman mungkin, dan saya paling tidak suka jika dipanggil Tuan! Cukup Taeyong atau Yongie juga tidak buruk."

Sooyoung tersenyum dan menunduk, "Tentu, Yongie."

"Kalau begitu apa tugas pertama kita hari ini?"

Sooyoung mulai meletakkan beberapa dokumen yang dibawanya tadi di meja, "Ini adalah berkas yang harus segera kita selesaikan."

Taeyong mengambil berkas itu dan membacanya secara perlahan, "Ini, bukankah harusnya harus di serahkan pada Jaehyun dulu?"

"Iya benar, namun Tuan Chanyeol mengatakan kalau ini harus Anda yang mengerjakan, ia ingin melihat bagaimana tindakan yang akan Anda ambil."

"Sepertinya Ayah ingin bermain-main denganku." Taeyong bergumam.

"Sooyoung, bukankah Keluarga kalian cukup aktif dalam bidang bisnis?"

"Tidak terlalu, namun kami memiliki beberapa toko senjata."

Taeyong tersenyum kecil lalu memanggil Kun, "Ambil 4 kantong emas di simpanan pribadiku." Taeyong berbisik pada Kun.

"Kau yakin, sebanyak itu?" Tanya Kun.

"Aku sangat yakin, dan jangan buat laporan apapun pada Jaehyun ataupun Ayah dan Papa."

"Baiklah sebentar." Taeyong mengangguk dan membiarkan Kun mengambil barang yang dia minta. Dan saat kembali Kun membawa 5 kantung berisi emas dan menyerahkannya pada Taeyong.

"Sooyoung, gunakan semua uang ini untuk membeli gula yang dijual oleh Keluarga Exqua." Ujar Taeyong sembari menyodorkan 5 kantong tersebut di depan Sooyoung.

"Anda tidak bercandakan? Gula saat ini tengah langka dan juga mahal!"

"Karena itu aku ingin kau membeli semua gula yang mereka punya, beli semua gula itu dan kita jual kembali saat mereka sudah mulai panik dengan harga normal. Dan pastikan seluruh transaksi ini menggunakan nama Keluarga kalian, karena jika menggunakan nama Kerajaan pasti mereka akan membuat kerusuhan disini."

"Lalu bagaimana jika Keluarga kami di serang oleh mereka?"

Taeyong tersenyum kecil, "Tenang saja, aku yakin bangsawan lainnya akan berpihak pada kalian. Gula adalah barang yang cukup mewah, karena mereka sangat membutuhkannya dalam makanan mereka daripada segenggam gandum. Sangat berbanding jauh dengan rakyat yang lebih memilih gandum daripada setumpuk gula."

"Baiklah, akan saya lakukan."

Taeyong mengangguk, "Dan pastikan kau menjualnya saat mereka semakin menaikkan harga dan stok yang menipis."

...

Kai menghempaskan dirinya ke kasur usai berhari-hari mengikuti Tiffany yang entah pergi kemana. Mulai dari kepulangannya dari Nedmarz, tingkah lakunya sudah sangat mencurigakan. Ditambah Siwon yang juga menghilang secara mendadak.

"Oh, kau sudah kembali? Apa yang kau temukan?" Tanya Lay saat memasuki kamar miliknya, lebih tepatnya ini kamar yang berada di markas mereka.

"Tidak ada, semua sia-sia. Aku tidak bisa masuk di sebuah wilayah, seperti ada pelindung yang tidak terlihat. Tapi aku yakin di wilayah itu pasti ada Ayah."

El Rey MaskedWhere stories live. Discover now