10. He's Really Bastrad

366 14 0
                                    

"Mark! Kau mau apa?!" Pekikan panik yang Jaemin keluarkan, karena kekasihnya inu membawa dirinya ke kamar apartemen miliknya.

Dilemparkannya ia diatas kasur. Dirinya sempat meringis merasakan sakit karena terpentok sudut kasur. Ia hendak bangun dari tidurnya karena merasa tidak enak akan situasi ini. Terlihat kilatan amarah didalam wajah serta mata kekasihnya, tapi kekasihnya malah menahan kedua pundaknya.

"Pelacur seperti dirimu harus diperlakukan layaknya pelacur!"

*plak* satu tamparan mendarat dipipi Mark, tentu saja dari kekasihnya. Bukannya merasa sakit atau bersalah, ia malah menyeringai dan itu membuat kekasihnya semakin ketakutan setengah mati. Ia juga mulai mencium bibir kekasihnya secara rakus, menjelajahi setiap rongga kekasihnya.

Jaemin diam saja? Tentu saja tidak! Ia memberontak! Menggerakan kaki, tangan serta tubuhnya. Tapi, apalah dirinya yang notabenmya seorang perempuan yang tidak bisa menahan kekuatan kekasihnya yang notabennya laki-laki.

Tangisan mulai keluar dari kedua sudit matanya, ketika kekasihnya ini mulai menjelajah tubuhnya, merobek paksa bajunya. "Mark, aku mohon." Lirihnya dengan air mata yang terus mengalir, berharap pria ini menyudahi ini semua.

Bukannya berhenti, Mark malah semakin gencar. "Aku tidak akan melepaskanmu, babe." Ujarnya, yang terus melanjutkan aksinya.

Jaemin hanya bisa menangis, dan memberontak. Supaya dirinya bisa terlepas dari kungkungan pria yang ada diatasnya ini. 'Tuhan, aku tidak mau melakukan ini lagi! Aku tidak mau diperlakukan layaknya pelacur. Aku tidak mau--'

"Aw! Ringisan yang ia keluarkan, ketika pria yang ada diatasnya ini semakin gencar.
***

Jaemin langsung membuka matanya ketika sinar matahari menerpa matanya. Ia pun membuka matanya secara perlahan, melihat sekeliling dan mengingat kejadian semalam.

Terlihat rapih kamar mereka, berbeda dari semalam. Ya, Mark berhasil melakukan hal itu lagi kepada dirinya. Memperlakukan dirinya layaknya pelacur. Ia menangis? Rasanya, dirinya seperti tidak memiliki air mata untuk keluar lagi, Terlalu banyak air mata yang keluar dari matanya karena perlakuan kekasihnya tadi malam.

ia memilih untuk menelusuri ruangan ini, dan ia baru sadar kalau kekasihnya sudah tidak ada disampingnya. Ia melihat sepucuk note yang ada dinakas samping kasur.

Maafkan aku karena tidak ada ketika kau bangun. Aku harus ke Mina karena mobilnya mogok dijalan. Kau jangan jalan kekantor terlebih dahulu. Kita akan kekantor bersama.

Calon suami-mu, Mark Lee.

Jaemin hanya bisa terkekeh membaca pesan kekasihnya. "Setelah memakai diriku, kau juga  meninggalkan aku? Benar-benar seperti pelacur kau, Na Jaemin." Gumamnya akan kebodohannya.

Sama seperti kejadian satu tahun lalu ketika dirinya digosipkan sehabis tidur bersama dengan seniornya yang bernama Kim Jungwoo. Kekasihnya ini langsung melakukannya dengan kasar lalu meninggalkan dirinya dipagi harinya demi seorang Kang Mina, dan ketika ia berangkat kekampus, ia melihat kekasihnya yang tengah tertawa bersama wanita yang katanya sahabat, merangkul bahkan tak segan dan tak merasa risih ketika wanita itu yang tiba-tiba mencium diri dia. Dia bahkan tidak menyapa dirinya dan merasa menyesal setelah melakukan itu.

Sakit? Sungguh! Kekasihnya bahkan tidak bertanya tentang gosip yang beredar pada dirinya, gosip itu benar atau salah. Kekasihnya malah mengambil keputusannya sendiri dan mengklaim dirinya seorang pelacur.

"Tch! Apa yang kau lamunkan, Na Jaemin?! Tidak ada guna-nya kau melamunkan ini!" Cibiran yang ia keluarkan, dan ia memilih untuk beranjak dari kasurnya.

Dengan langkah tertatih serta ringisan, ia berjalan menuju kamar mandi. Membersihkan tubuh kotornya. Ia menangis lagi dihadapan cermin, melihat tanda kepemilikan kekasihnya dihampir seluruh tubuhnya.

FOREVER BE MINE - MARKMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang