CH.37 - BLESSING

3.3K 266 0
                                    

*keesokan harinya*

Karin dan Winson sudah pulang ke mansion. Hari ini Karin dan Kahiyyah akan datang ke Grand Palace, rumah Grandma. Mama juga sudah pulang dari rumah sakit dan tinggal bersama Grandma.

"Pasukan sudah siap?" Ryujin, Kahiyyah dan Karin mengangguk.

"Mari jalan." Winson satu mobil dengan Karin, Ryujin satu mobil dengan Kahiyyah. Perjalanan menuju Grand Palace akan memakan waktu setidaknya 3 jam.


*di rest area*

"Kita berapa jam lagi? Mau patah kaki gue." Kata Ryujin.

"Baru 1 jam udah ngak kuat, kasian Kahiyyah." Goda Winson. Karin dan Kahiyyah tertawa terbahak-bahak.

"Kamu mau makan apa?" Tanya Karin kepada bayi Winson.

"Sosis..." Winson merengek seperti anak bayi. Hari ini style Winson sangat lucu. 

"Cucu-cucuku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Cucu-cucuku. Grandma kangen sekali." Mereka memeluk Grandma, disusul oleh Winson dan Ryujin.

"Ada apa sayang?" Tanya Grandma dengan lembut. Winson dan Ryujin memegang tangan kekasih masing-masing.

"Begini Grandma, kami datang untuk meminta restu. Saya dan Ryujin ingin menikahi cucu-cucu anda." Grandma tertawa bahagia.

"Restuku bersama kalian, Nak." Mereka tersenyum.

"Terima kasih, Nyonya." Ryujin membungkuk hormat.

"Kok nyonya? Panggil Grandma saja." Ryujin mengangguk. Berasal dari keluarga pelayan, ia terbiasa memanggil semua orang berstatus tinggi sebagai Nyonya atau Nona. Sekarang, ia yang akan dipanggil Tuan. Rasanya sedikit aneh.

"Ma, minta restu." Panggil Kahiyyah. Michelle hanya bisa mengangguk, ia merasa tidak terlalu pantas. Ia telah lalai menjadi ibu yang baik untuk anak-anaknya. Grandma memanggil asistennya untuk mengeluarkan snack-snack untuk dimakan bersama.

"Ini snack dari Greece, kalian coba ya. Grandma mau minum obat sebentar." Masing-masing mengambil snack itu, kecuali Ryujin. Ia masih kurang percaya diri. Kahiyyah dan Winson tahu isi pikiran Ryujin, Kahiyyah membuka 1 bungkus biscuit dan menyuapi Ryujin kemudian menariknya ke tempat yang sepi. Winson tersenyum.

"Wae?" Tanya Karin.

"Ryujin itu ngak percaya diri. Ya, dia pekerjaannya kan pelayan terus mau nikahin nona muda berkelas. Pasti ada rasa sedikit lah." Karin mengangguk.


*di depan ruang perpustakaan*

"Ryu..." Ryujin menundukkan kepalanya.

"Sayang," Kahiyyah mengangkat kepala Ryujin untuk menatapnya.

"I'm sorry." Hanya itu yang bisa dikatakan Ryujin.

"Ryu, aku sayang banget sama kamu. Aku ngak peduli status, keuangan, atau omongan orang lain. Yang aku butuh itu kamu, just you." Ryujin tersenyum sedih.

"Percaya diri ya sayang. Don't doubt yourself." Kahiyyah berusaha meyakinkan Ryujin. Ia mengangguk.

"Makasih ya, udah sabar sama aku."

"I love you, Ryujin." Kahiyyah memeluk kekasihnya. Ryujin membalas pelukan itu.






"You're too perfect to be true."

MAFIA - WINRINA AUWhere stories live. Discover now