03 - DADDY

54 4 0
                                    

Hari sudah pagi, Janice terbangun dari tidurnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari sudah pagi, Janice terbangun dari tidurnya. Janice mencoba berdiri dan menuju ke arah pintu kamar dan mencoba membukanya, ketika ingin membukanya pintu itu sudah dibuka oleh seseorang sehingga tidak sengaja Janice terbentur pintu tersebut.

"Sakit cuy, eh sorry ada apa ya?" Tanya Janice kepada waiter perempuan.

"Permisi Non, saya disuruh Tuan Leon untuk memberikan pakaian ini dan Tuan menyuruh Non untuk mandi, klo begitu saya permisi dulu ya Non," ucapnya sambil memberikan pakaian kepada Janice.

"Bibi, jangan panggil saya Non. Langsung nama saja ya Bi? Makasih banyak Bi," balas Janice dengan senyum ramah yang dibalas dengan senyuman dan anggukan dari waiter tersebut.

Kemudian waiter tersebut pergi meninggalkan Janice. Janice baru sadar bahwa pintunya tadi tidak terkunci dan baru ingat bahwa kemarin Christ sepertinya lupa atau sengaja tidak mengunci pintu kamar Janice ini.

Janice segera mandi untuk membersihkan diri karna tubuhnya yang sudah lengket sedari kemarin Ia belum mandi semenjak Ia datang kesini.

Setelah mandi dan berganti pakaian Janice membuka pintu kamar yang ternyata tidak terkunci, entah disengaja atau bagaimana. Tidak mungkin jika mereka lupa bukan? Janice merasa acuh tak acuh langsung keluar dan disitu banyak bodyguard namun mereka tetap diam, tidak memaksa Janice untuk masuk kembali.

Janice tentu bingung mengapa mereka semua diam, namun terlihat dari jauh ada Christ dan Brandon sedang berdiam diri di ujung koridor membelakangi Janice.

Mau tidak mau Janice harus melewati mereka karena Janice ingin menuruni anak tangga disana.

Namun saat hendak Janice menuju ke arah mereka, Janice sudah ditarik oleh seseorang sehingga Ia masuk ke dalam sebuah ruangan disana.

"Apasih?" Tanya Janice kepada Leon. Iya, yang menarik Janice adalah Leon.

"Lu mau godain mereka hah? Ngapain lu keluar kamar?" Tanya Leon.

"Godain darimana sih, gue aja ga suka sama kalian ngapain gue mau godain, kaya cewe murahan aja, gue keluar karna ga dikunci bodoh," jelas Janice dengan berusaha melepas genggaman Leon.

Leon semakin mengeratkan genggamannya dan mulai menjambak Janice, "Kenapa sih lu suka banget jambak gue? Lepasin lu pikir ga sakit hah?!" Seru Janice kepada Leon.

"Kenapa? Mau ngelawan? Gue mau lu tersiksa dulu sebelum gue bunuh," ucap Leon dengan menatap tajam kepada Janice.

"Dasar psikopat gila, sumpah lepasin bisa ga? Gue pusing anjir," balas Janice sambil memegang tangan Leon dengan tangan satunya yang berada dikepalanya itu.

Leon semakin menjambaknya dan hal itu tentunya membuat Janice merasakan pusing yang luar biasa dan merintih kesakitan, "Lu pikir gue peduli?"

Setelah Leon berbicara seperti itu, Leon melepas jambakannya dan menarik Janice sebuah kursi disana dan memborgol kedua tangan Janice dan kedua kakinya itu.

Mafia - Na Jaemin [ON GOING]Where stories live. Discover now