14🔒

1.1K 130 3
                                    

Jungwon yang harus berbaring di kamarnya karena tubuhnya lemas, dia juga terus mengalami mual

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jungwon yang harus berbaring di kamarnya karena tubuhnya lemas, dia juga terus mengalami mual. Para pelayan selalu membantunya.

"Kau benar-benar lemah Yang, bagaimana bisa Permaisuri dan Ibu Suri Agung percaya padamu?" Jungwon menatap langit-langit kamar.

"Mama, ada yang ingin bertemu."

"Siapa?"

"Hmm... menurut mu siapa?" Si tamu langsung masuk dan berpura-pura berpikir. "Annyeong." Sapanya dengan ramah dan mengabaikan posisi Jungwon yang seorang istri Putra Mahkota.

"Hyung!!"

Jungwon yang akan bangun langsung di tahan, Sunghoon dengan langkah santainya berjalan mendekat dan memeluk yang lebih muda. Pelayan menahan haru melihatnya.

"Aku ingin mengobrol dengan mu."

Paham akan kode yang diberikan, Jungwon meminta pelayan nya keluar dan hanya tersisa pelayan pribadinya dan pelayan pribadi Sunghoon.

"Aku senang dengan berita mu dan aku kesal dengan apa yang terjadi padamu." Sunghoon terlihat serius saat berbicara. "Apa guna nya kau merelakan masa kecil mu jika kau masih saja pasrah?"

"Aku terlalu memanjakan mu. Jadi, aku akan membantu mu jika itu hal yang sangat penting, dan sisanya kau harus melakukan sendiri."

Jungwon terkejut mendengar nya. "Tapi hyung—"

"Belajarlah untuk menjadi seorang pemberani. Tidak harus pergi ke medan perang untuk di panggil seorang pemberani, jika kau bisa melawan musuh mu kau juga seorang pemberani. Kandungan ku juga semakin besar, aku akan lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Dan yang mengizinkan ku kembali menjadi pengawal seperti Soobin hyung hanya Jaeyoon, jika dia tidak mengizinkan maka aku harus menurut."

"Hyung, kau mengajarkan aku untuk tidak pastah tapi kau—" Perkataan Jungwon langsung dipotong oleh yang lebih tua.

"Tolong bedakan kondisi mu dengan ku, aku menurut karena dia memberi sebuah alasan. Dan kau menurut pada seseorang yang tidak memiliki alasan?"

"Yang Jungwon. Tegakkan bahu mu, angkat kepalamu, jangan hindari tatapan mereka, lawan rasa takut mu. Jika kau tidak melakukan itu, tunggu saja seseorang menggulingkan mu dari posisi Permaisuri."

"Sedikit demi sedikit, ambil hati Seja. Jika kau belum mencintai nya, setidaknya dia mencintaimu, kau memiliki senjata yang kuat untuk di masa depan."

"Bagaimana dengan cinta dia akan patuh? Dia seorang Seja dan mungkin sebentar lagi menjadi seorang Kaisar." Jungwon membalas dengan kesal.

Gaeul meminta izin untuk membantu tuannya menjawab. "Mendengar berita mama telah mengandung dan tuan Sunghoon pasti ingin menemui anda, tuan Jaeyoon akhirnya mau kembali tanpa di minta."

Sunghoon mengangguk, dia tidak pernah mengajak Jaeyoon kembali ke ibu kota. "Penerus Kekaisaran sudah kau miliki, posisi sebagai calon Permaisuri sudah di depan matamu, tapi satu hal yang sangat penting itu tidak kau miliki."

"Aku sama seperti mu, awalnya tidak menerima perjodohan yang dilakukan, tapi lambat laun seperti yang kau lihat sekarang. Memang berbeda, Jaeyoon lah yang mencoba mendekati."

"Tapi percayalah, kau pasti bisa mendapatkan hati nya. Jungwonie ku pasti bisa melewati semuanya." Sunghoon mencubit gemas pipi sahabatnya.

Gaeul kembali, setelah membantu Sunghoon menjelaskan dirinya langsung keluar karena mendengar suara ketukan dengan jumlas sesuai kode antar pelayan Sunghoon dan Sunghoon sendiri.

"Tuan, ada Tuan Jaeyoon bersama Seja. Sepertinya urusan tuan Jaeyoon sudah selesai."

Jungwon memegang tangan yang lebih tua. "Hyung, aku ingin ikut."

"Tapi…."

"Ku mohon." Pintanya dengan memelas. Mau tidak mau, Sunghoon mengangguki permintaan nya. Dengan bantuan Gaeul, Jungwon mencoba berdiri dan berjalan ke arah pintu.

Pintu terbuka, Sunghoon langsung menghampiri suaminya dan memeluk Jaeyoon erat. "Cepat sekali."

"Untuk apa berlama-lama?"

Lagi-lagi Jungwon merasa iri dengan pemandangan dihadapan nya, bahkan Jongseong terlihat tidak peduli padanya dan hanya memperhatikan Jaeyoon dan Sunghoon.

"Selamat atas kehamilan anda, mama." Ujar Jaeyoon yang sudah selesai berpelukan. "Tolong jaga diri anda dengan baik, karena orang terdekat anda bahkan bisa menjadi musuh." Matanya melirik ke arah Jongseong.

"Terima kasih."

Sunghoon menghampiri Jungwon dan langsung memeluknya. "Jaga dirimu baik-baik, jika diizinkan aku akan menemuimu. Jika ada yang ingin kau katakan dan masih bisa dikatakan pada orang, beritahu Soobin hyung saja. Kalau kau tidak bisa mengatakan nya pada siapapun tulis suratmu dan berikan pada seorang anak kecil yang berada di dapur." Ujarnya berbisik.

"Hyung, harus menjaga diri juga. Aku akan mencoba menjadi orang seperti yang kau katakan, tapi jangan tinggalkan aku." Jungwon menahan air matanya.

"Tenang saja, aku akan terus bersamamu. Aku pergi dulu." Ia melepaskan pelukannya dan mengusap air mata yang lolos membasahi pipinya. "Annyeong."

"Ne…." Jungwon hanya bisa memperhatikan Sunghoon yang perlahan pergi, setelah ini dirinya harus bisa berusaha sendiri meskipun Sunghoon secara tidak langsung akan membantu.

To be continued….

Family SecretWhere stories live. Discover now