37❤️‍🩹

684 68 0
                                    

Ibu Kota terlihat ramai seperti biasanya, terutama pada pasar. Orang-orang masih berdatangan untuk berbelanja kebutuhan rumah mereka, ada juga yang hanya duduk di rumah makan.

"Akhirnya kita bisa mengambil harta kekaisaran, bukan?" Terdapat sekelompok pria dengan tampang yang menyeramkan berkumpul di rumah makan dan memilih lantai 2.

"Keluarga bangsawan Shim hanya tersisa Shim Yeonjun, si tuan besar itu sudah terlalu tua untuk bertarung. Apalagi Kaisar yang biasanya dilindungi tuan termuda Shim."

"Setidaknya rencana Wangdaebi mama berhasil, meskipun ini bukan rencana utamanya."

Selain para pria itu, terdapat dua orang asing yang juga berada di lantai 2. Meskipun berjarak cukup jauh, mereka masih bisa mendengar nya.

"Tuan, melihat penampilan mereka, sepertinya mereka pembunuh bayaran. Itu tandanya istana dalam bahaya, bukan?" Ujar pelayannya.

"Sudah ada Yeonjun hyungnim."

"Tuan, tuan Yeonjun sedang terluka karena perang. Yang mereka katakan juga ada benarnya tentang tuan besar, tuan besar sudah tidak seperti dahulu. Tuan Soobin sedikit mustahil bisa melawan mereka."

"Kyungjun-ah. Istana memiliki banyak prajurit, tidak perlu takut seperti itu." Ujar si tuan setelah menegak habis air minumnya.

Kyungjun tahu itu, tapi dia berpikir jika sudah banyak prajurit dibawah kendali Ibu Suri Agung, mungkin prajurit dari keluarga Shim juga. "Tuan, bukan sebagai seorang pengawal pada tuannya, tapi sebagai keluarga."

"Jangan bicarakan soal keluarga. Dia melakukan semuanya tanpa mengingat hubungan keluarga diantara kami." Ujar Jaeyoon malas.

"Tuan Sunghoon bisa membenci Anda jika hal yang tidak diinginkan nantinya terjadi. Anda tidak ingin hal itu, kan?"

Jaeyoon terdiam memegang gelas, memutar bola matanya dan memasang ekspresi malas. "Kita disini untuk menemui Heeseung hyungnim. Jangan membuang waktu dengan membicarakan hal tidak penting, kita harus pulang sebelum besok pagi."

Ia bangkit dan pergi lebih dahulu meninggalkan asistennya tersebut. Kyungjun akhirnya mengikuti dengan terus memikirkan cara membujuk tuannya.

Sedangkan di istana, ada sedikit perubahan lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Sedangkan di istana, ada sedikit perubahan lagi. Hanya saja, Sunoo dan Riki kembali ke Gangwon-do, tidak ada perceraian diantara keduanya.

Jungwon juga semakin ketat menjaga kedua anaknya. Perlahan, Jongseong merubah seluruh pemikiran dan perlakuannya.

Yeonjun memperhatikan perubahan yang terjadi, memperkirakan serangan yang akan datang nantinya, karena Ibu Suri Agung semakin terlihat mengibarkan bendera permusuhannya.

Jongseong dalam ruang kerjanya baru saja membuat surat dengan tangannya sendiri. "Kirimkan pada Riki dan biarkan dia memberikannya pada Park Sunghoon-ssi. Jangan sampai Shim Jaeyoon yang menerimanya, dia tidak akan membacanya nanti."

Prajurit yang diberikan perintah untuk mengantarkan gulungan kertas itu mengangguk patuh. "Apa ada lagi, Jeonha?"

"Tidak ada." Jongseong berpikir sejenak. "Bagaimana kehidupan Shim Jaeyoon?"

"Tuan termuda Shim sibuk menjadi bagian militer di Gangwon-do, tidak ada yang tahu keadaan anak-anaknya. Tuan termuda Park juga bisa berkegiatan seperti biasa, hanya saja dia lebih banyak berkegiatan di kediaman mereka."

Jongseong mengangguk paham, ia segera menyuruh prajurit itu menjalankan tugasnya untuk mengirimkan surat.

Kyungjun sudah menunggu di luar, sedangkan Jaeyoon masih dengan Heeseung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kyungjun sudah menunggu di luar, sedangkan Jaeyoon masih dengan Heeseung. Mereka berdua telah selesai melakukan pertemuan.

"Hyung."

Heeseung hanya menaikkan satu alisnya.

"Daewangdaebi menyuruh pembunuh bayaran untuk menyerang istana, hanya kau yang masih sehat dan tidak ada luka."

"Kenapa hanya aku? Ancamannya pasti bukan hanya pembunuh bayaran, tetapi para pengawal yang berkhianat. Aku bisa mati dengan mudah." Ujar Heeseung tak terima.

Heeseung bertanya kenapa bukan dia saja yang kembali, pertanyaan itu membuat si Shim diam. Sudah bisa ditebak sebenarnya. Mau semarah apapun Jaeyoon, dia tetap khawatir jika terjadi penyerangan di istana.

"Jongseong terlihat berubah, dia lebih memperhatikan Yang Jungwon-ssi dan anak-anaknya. Ayahmu lah yang membuat dia seperti ini, ayahmu terlalu mengaturnya."

"Tapi—"

Perkataan Jaeyoon langsung dipotong olehnya. "Karena dia sudah muak diatur ayahmu itu membuatnya mudah di hasut, awalnya dia tidak terpikirkan jika kau pelakunya. Dia butuh kau disisinya, sebagai saudara, pengawal, dan penasehat."

"Keluargamu di Ibu Kota terancam, kau tidak akan bisa mempertahankan istana sendirian. Bahkan kau yang masih hidup bisa terkena hukuman oleh orang-orang yang menang, bukan hanya kau, tapi…."

Jaeyoon masih diam. "Semua orang tahu kelemahan ku, bagaimana saat aku melindungi istana dan ternyata aku gagal melindungi keluarga kecilku sendiri?"

"Kau tau jika aku menghadapi penuh cobaan untuk membangun keluarga kecilku."

"Kembali membawanya ke Hanyang." Usul si Lee.

"Mendekatkannya dengan bahaya."

Kyungjun masih di luar, menunggu tuannya yang sedang berdebat dengan sepupunya sendiri. Entah apa yang mereka bicarakan sampai belum keluar sama sekali.

Jaeyoon masih tidak mau pergi ke ibu kota membawa keluarganya atau membiarkan mereka tetap di Gangwon sedangkan dia di Ibu Kota. Khawatir jika orang-orang dari pihak Ibu Suri Agung akan menyerang kediaman keluarga Shim di Ibu kota juga di Gangwon. Ibu Suri Agung pasti akan menyerang orang-orang yang berada di pihak Minghao.

Heeseung terus mengusulkan cara agar Jaeyoon bisa kembali ke jajaran keamanan istana dan kembali menyandang gelar Jenderal, kembali berhubungan baik dengan Kaisar.

Sayangnya perdebatan itu tidak menghasilkan apapun, Jaeyoon kembali ke Gangwon setelah menyelesaikan urusannya dengan Heeseung.

To be continued….

To be continued…

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Family SecretWhere stories live. Discover now