part -21-

2.2K 93 5
                                    


"Ngapain lo di sini?"

"Emang kenapa kalo gue di sini?" Tanya Farez balik.

Galvin mengendikkan bahunya. "Terserah lo sih," Jawab Galvin memasuki rumah ndalem dan meninggalkan Farez di pintu.

Farez hanya menggelengkan kepalanya menanggapi.

"Abah ada di ruang belakang, Nak Farez langsung aja ke sana ya..." Ucap Lita menemui Farez.

"Iya, Umma. Farez ke belakang dulu," Kata Farez pamit.

"Iya-iya, silakan." Lita memberikan jalan.

Setelah itu, Lita masuk kembali ke dalam menuju ruang keluarga. Terdapat keluarga dari Galvin yang sedang mengobrol dengan Umi, sedangkan Brianna bermain dengan Amira.

"Eh iya Umi mau ke dapur dulu yaa."

"Aku ikut ya, Umi?" Tanya Farida meminta izin.

"Boleh, ayo kalo gitu."

"Nak Brianna, Tante titip Amira dulu yaa." Ucap Farida berjalan mengikuti Umi menuju dapur.

"Eh iyaa, Tante."

Secara tiba-tiba Galvin mengambil mainan adiknya, mobil-mobilan yang melaju dengan kecepatan rata-rata itu menabrak paha Galvin.

"Loh... Mana mobil-mobilan Amiraa?!" Tanya Amira celingukan mencari keberadaan mobilnya.

"Tadi melaju ke mana?" Tanya Brianna.

"Enggak tau Kakak, tadi cepet banget lajunya kayak kucing." Mata Amira terus celingukan mencari mainannya.

"Emang ada ya kucing melaju?" Ucap Brianna lirih.

"Cil." Panggil Galvin pada adiknya. Ia mengangkat mobil-mobilan itu dan menggoyangkan ke kanan kiri seraya memasang ekspresi mengejek pada Adiknya.

"Ihh abaaanggg, sini itu mobilnya Amira!!" Teriakan histeris Amira ketika melihat mobilnya ada ditangan Abangnya.

"Ayo ambil kalo bisa." Galvin menarik turunkan alisnya.

"Manaaa, itu tinggi Abanggg."

"Makanya usaha dongg." Galvin senang sekali menjaili Adiknya.

Sementara Brianna, ia masih diam mematung ketika ada Galvin secara tiba-tiba.

"Amira aduin Mama yaa!!"

"Dih! Amira ngaduan."

"BUKAN AMIRA!!!"

"Terus siapa?"

"Mulut Amira hiks! hiks!"

"Yahh gitu doang nangiss." Galvin tertawa ringan melihat Adiknya.

"MAMAAAA, ABANG JAILIN AMIRAAA HIKS! HIKS! MAMAAA IH LAMA BANGETT." Jeritan Amira membahana.

"Galvin, keterlaluan banget sih kamu sama adik sendiri, siniin nggak mobilnya." Omel Brianna setelah sekian menit ia diam.

Galvin yang semula tertawa jadi diam karena ucapan Brianna, ia jadi merasa sedikit bersalah pada Adiknya.

Inget yaa, sedikit.

sedikit guysss!

Akhirnya mau tak mau Galvin memberikan mainan Amira pada Brianna, jangan lupa pelototan mata Brianna yang amat tajam itu.

"Jangan melotot gitu, ngeri gue liatnya." Kata Galvin sambil memberikan mainan di tangan Brianna.

"GALVIN!! JAILIN ADIKNYA MULU KENAPA SIHH." Farida menjewer kuping Galvin tak tau ampun.

"Aduh-aduh sakit maafin Galvin, Mah. Galvin minta ampunnn, tadi mau bercanda doang kok." Ujar Galvin sembari merintih kesakitan.

"Bercandanya kurang di hajar yah kamuuu." Farida semakin keras menekan pada kuping Galvin, Brianna sendiri merinding melihatnya, apalagi merasakan.

"Sakittt Mahhhh, Galvin nggak ulangin dehh pliss Mama cantikk." Galvin mencoba merayu Mamanya.

"Huh, awas aja kamu ya!" Farida melepaskan tangannya pada kuping Galvin, ia beralih menabok pantat Galvin sedikit keras.

"Mama ini kalo sekali nabok keras banget." Gerutu Galvin mengelus pantatnya.

"Kalo nggak keras kamu nggak bakalan kapok jailin Adik mulu."

"Kapok lu!! Sekarang tertawa yuk dek Ahahah." Ajak Brianna pada Amira yang menangis sesegukan.

Amira yang awalnya masih sesegukan jadi tertawa renyah bersama Brianna menertawakan Galvin.

"Sekarang ke dapur, ayo pada makan dulu." Ajak Farida menatap Brianna dan Amira bergantian.

Tanpa memperdulikan Mamanya, Galvin langsung nyelonong berjalan ke dapur.

"Dasar anak itu." Farida menggelengkan kepalanya karena tingkah ajaib Anaknya.

"Aku mau beres-beres ke kamar dulu, Tante duluan aja sama Amira."

"Yaudah, Tante duluan yaa."

"Iya, Tante."

°°°°°°°°

"Gimana masakannya Nak Brianna? Enak nggak nih?" Tanya Farida.

"Enak donggg, ini masakan Tante yaa?" Tanya Brianna sambil menyuapkan makanan lagi ke dalam mulutnya.

"Enggak Tante aja kok, sama Umi sama Bunda kamu."

Pantesan enak sih

"Masakannya enak, Mah. Amira mau nambah."

Semua orang tertawa dibuatnya, Farida segera mengambilkan lagi untuk Putri cantiknya itu.

"Ngomong-ngomong, Ning Brianna kapan nikah?" Celetuk Farida.

______________________

Wihh update lagi kann

Jangan cape ya nungguin update-nya author yang super lama ini hehe😁

See you next part!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pilihan Gus Habsy (Hiatus Sementara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang