1

22 5 0
                                    

Pagi hari yg mendukung untuk melakukan upacara, karena pagi ini matahari sedang semangat memancarkan sinarnya.

Terdengar suara kebisingan di rumah besar yang memiliki nuansa hitam dan putih itu.
Pagi pagi sudah terdengar berbagai macam teriakan yang saling bersautan.

"Gue udah bilang yaaa jangan asal comot aja, tangan lo tuh penuh dengan dosa. Harus cuci tangan dulu Jeongwooo!"

"Santai dong Bang, ngegas mulu. Gak takut bensinnya abis?"

"Wan kalau makan itu yang bener napa sih!, Liat noh jidat lo ada selai coklat nya"

"Bang pinjem duit dong, uang gue abis nih. Belum di transfer sama mami"

"Gak usah di pinjemin bang, salah sapa tuh main taruhan. Udah tau nasib lo tuh jelek, gak bakalan menang"

"Enak bener minjem², lo kira gue bank titil apa"

"Udah lah capek gue, mau jadi pup aja. Kalau udah keluar langsung ilang"

"Napa sih ya adudu kepalanya kubus, coba kalau kerucut pasti bagus tuh"

Lihat percakapan random yang sangat tidak biasa. Tapi ini sangat biasa bagi mereka.

Dari tangga turun lah seorang perempuan yang sudah rapi dengan seragamnya, menenteng tas bewarna biru muda itu.
Rambut hitam panjang sebahu, buku mata lentik dan bibir pink nya.
Terlihat sangat cantik untuk seorang perempuan.

"Pagi ku suram ku matahari bersinar, ku gendong tas biru ku di tangan. Selamat pagi semua ku pengen bolos aja"

Perempuan itu dengan malasnya menuju ke meja makan.

"Rame bener nih, udah kek pengajian"
Perempuan itu duduk di salah satu kursi yang memang menjadi spot favoritnya.

"Wih tuan putri sudah datang, silahkan di nikmati sarapannya"

"Pantes juga lo jadi babu"

"Anjir mulutnya mbak, sungguh menggambarkan mulut setan" balas Jeongwo kepada Lisa.

"Aku tuh lagi lemah letih lesuu tauuuuuu" ucap Lisa agak sedikit berteriak, yang lain auto menoleh kepadanya.

"Kenapa mbak?" Tanya Hyunsuk.

"Gak tau sih hehehe" jawab Lisa dengan cengiran.

"Dihh dasar labil" timpal Jihoon.

"Udah kek bocah SMP yang puber nih" sahut Haruto.

"Dihh serah gue dong"

"Gue nanti bawa motor ya" ujar Lisa memberi tahu kepada yang lain.

"Kenapa bawa motor mbak?" Tanya Yoshi heran.

"Males bawa mobil, kalian pada numpang mulu. Kek gak punya mobil sendiriii aja"

"Biar hemat dong mbak" balas Mashiho.

"Udah gak usah hemat², kasian noh mama papa, mami papi kerja tuh uangnya buat di hambur hamburin" lihat Lisa yang paling tua bukan mengajarkan hal baik malah mempengaruhi hal yang tidak baik.

"Aduin ke papa aahh, kali aja langsung di transfer duit double" ancam Haruto sambil mengambil handphonenya.

"Aduin sana aduin, tinggal gue aduin Lo suka taruhan² gak jelas" ancam Lisa balik.

Haruto auto panik dengan ucapan Lisa " hehehe enggak mbak enggak, canda doang"

"Nanti jadi gak?" Tanya Jeongwo, semua orang kecuali Lisa langsung menatap ke arah Jeongwooo.
Mata mereka mengisyaratkan untuk diam.

"Mau ngapain kalian?" Tanya Lisa sambil memakan sarapannya.

"Gak ngapa-ngapain kok mbak, biasa nongkrong aja" Hyunsuk menjawab dengan sedikit ragu.

Whaddup Cuz Where stories live. Discover now