22 : "TEN-GE! JIJIK TAU GAK DENGENYA!"

40 4 0
                                    

PLETAK!

yangyang langsung menjitak kepala Ten dengan cukup keras dan mengomelinya

"TEN-GE! JIJIK TAU GAK DENGENYA!"

"Lho emang kenapa yangie? Kan nanti juga kita akan menikah!" Kata Ten tidak Terima dalam omeli

"YA TAPIKAN MASIH LAMA! YANGIE JUGA MASIH SEKOLAH!"

"Jadi kenapa? Aku juga masih sekolah yangie" kata Ten lagi

"Ya makanya jangan ngomongin nikah!" Kata yangyang kesel

"Iyah deh iya"

Akhirnya Ten hanya bisa menyerah dengan yangyang, selanjutnya mereka kembali menuju tempat selanjutnya.

Toko Boneka

Saat baru saja tiba di sana. Yangyang Langsung melompat masuk ke dalam toko tanpa menunggu Ten di parkiran

"YANGIE JANGAN BERLARI!" teriak Ten di arena parkir yang sudah jelas yangyang tidak akan mendengarnya

"Hah...anak kecil ku sangat menggemaskan" Setelah mengatakan itu. Ten Langsung menyusul yangyang ke dalam toko

.

.

.

"Yangie apa kau sudah menemukan apa yang ingin kau beli?" Tanya Ten saat melihat yangyang sudah memeluk beberapa boneka di tanganya

Yangyang mengangguk dengan semangat dan berkata
"Sudah ten-ge! Yangie ingin memiliki ini semua!!!" Katanya

"Ambillah...aku akan menunggu mu di meja kasir" kata Ten

Dia duduk di salah satu kursi yang tersedia di sana, memainkan ponselnya sebentar dan kembali melirik yangyang yang tengah berdebat dengan sang penjual

"Dek yang ini tidak di jual maaf ya" kata salah satu pegawai di toko ini

"Tapi yangie menginginkan nya" kata yangyang dengan nada sedihnya

"Tapi ini sudah ada yang memesan dek. Kalo adeknya mau yang warna lain aja ya" bujuk sang pegawai

"Nggak mau! Masa dombanya warna ungu!" Protes yangyang ke pegawai nya

"Ya udah..adeknya boleh bawa yang ini" akhirnya pegawai itu hanya bisa memberikan apa yang Yangyang inginkan

Yangyang membawa boneka itu ke meja kasir di depan Ten yang sedang terduduk di sana

"Semuanya jadi 9jt dek" kata kasirnya

"Kok mahal sih??? Kan cuma 4 boneka aja!!!" Protes yangyang ke kasirnya

"Iyah dek. Soalnya boneka domba yang adek mau tadi limited edition... karna itu boneka impor" kata kasirnya ke yangyang

"Duh dek ...kalo gak mampu beli jangan rese dong, dari tadi udah protes pas bayar kok kaget gitu?" Kata kasirnya kesel

Ten yang melihat kesayangannya di bentak Seperti itu jelas tidak terima, dia bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri yangyang

"Ada apa ini?" Tanya Ten pada sang kasir dengan dingin

"Adek ini sepertinya tidak bisa membayar barang belanjaannya... jadi kami berniat mengambil nya kembali" terang sang kasir

"Itu tidak benar ten-ge! Yangie hanya terkejut saat melihat pembayarannya" jujur yangyang

"Berapa memangnya?" Tanya Ten singkat

"Semuanya jadi 9jt kak" kata kasirnya ke Ten

Ten segera mengambil uang cash di dompetnya dan memberikan semuanya pada sang kasir

"Ini...kurasa sudah cukup bukan? Ayo sayang kita pulang" ajak Ten pada yangyang yang masih tidak mengerti keadaan

Di luar toko

"Ten-ge... apa uangnya tidak terlalu banyak?" Tanya yangyang sambil memeluk boneka dombanya

"Tidak... sudah ayo kita pulang..ini sudah malam" kata Ten

~~~

"Ten-ge Mengapa kita kesini?, Bukankah seharusnya kita pulang?" Tanya Yangyang saat mereka sampai di tempat tujuan

Ten tidak menjawab. Melainkan menarik tangan yangyang untuk ikut bersama memasuki rumah itu

"Ten... dari mana saja? Nenek sudah menyiapkan makan untuk mu"

Yeah. Ten membawa yangyang ke rumah neneknya. Tempat iya tinggal sekarang

"Lho siapa anak manis ini Ten?" Tanya nenek Sambil menatap yangyang ramah

"Ini yangyang. Kesayangannya tuan ten Lee nek...masa lupa sama calon cucuknya sendiri sih"

Bukan. Bukan Ten yang mengatakan itu. Melainkan seseorang yang baru saja datang dari dapur

"Ohh iyaa nenek lupa...maaf Ten. yangyang...dan terimakasih Kun sudah mengingatkan ku" kata nenek pada Kun yang baru saja datang dari dapur

"Kun-ge?" Kaget Ten

"Hmm? Kenapa? Kaget aku ada Disni?" Sinis Kun pada adiknya

Bukannya menjawab. Ten malah berbicara dengan yangyang
"Yangie ayo ku tunjukkan kamarmu untuk malam ini" katanya

"Apa kalian bertengkar?" Tanya yangyang polos

"Haha tidak. Kau tidak usah khawatir" jawabnya

"Baiklah... jangan bertengkar yaa"

"Ku usahakan yangie"














Jangan lupa tinggalkan jejak ♥️ komen nya juseyo 💗 typo-manusiawi

ֺ ۪  𝆭  ׁ  ׅ  ACTION FIGURE ֺ ۪  𝆭  ׁ  ׅ  Where stories live. Discover now