21

4.4K 310 23
                                    


"jangan coba coba buat nyentuh anak gua." tekan Heeseung.

"you know? he is Jake Sim weakness. that's the only way i could get him again, Ethan Lee." jawab panggilan tersebut.

"lo bener bener nyari masalah. Jaeyun gua belum sepenuhnya sehat. gua gamau apa apa terjadi sama dia." Heeseung meninggikan suara.

"why not? he didn't who i was after all."

"sianjing." jawab Heeseung.

"siapa suruh lo bawa dia di jalan Bomstan? tapi hal baik deh, gua bisa ketemu dia lagi."

"bertahun tahun gue nunggu dia disana, akhirnya muncul sama lo. apa daya, gua hanya jadi temen online nya selama ini." sambung panggilan itu lagi.

"shit. STAY AWAY FROM JAKE SAMA JUNGWON!"

tut tut tut tut..

brak!

"'mas?!" Jake berlari ke kamar mereka.

Heeseung membanting ponselnya. ponsel tersebut sudah terbelah dua akibat Heeseung membantingnya kearah bucu meja.

Jake dengan segera memeluk Heeseung, menenangkan sang kekasih dengan elusan di punggungnya. sementara pandangan Heeseung kosong.

dia tak seperti biasanya, dalam hati Jake. Heeseung bahkan tidak memeluk dirinya kembali.

Heeseung tiba tiba menatap dalam mata sang manis, matanya berkaca kaca. Jake hanya terbingung bingung tapi masih menenangkan Heeseung.

Heeseung menekup wajah Jake, "kamu pas ini diem dirumah doang ya? kalo mau apa apa pesenin sama aku, jangan sesekali keluar atau buka pintu. jagain Jungwon." sebulir air mata Heeseung jatuh.

"mas.. mas kenapa?" tanya Jake lembut. membuat Heeseung yang mendengarnya langsung lemah.

"pokoknya dengerin perkataan mas, ya?"

Heeseung melumat bibir tersebut tanpa membiarkan Jake bersuara. disesap manisnya bibir si manis seperti mereka akan berpisah lagi.

tidak ada kata agresif pada ciuman kali ini, sungguh lembut sehingga terbawa suasana. Jake turut menangis. tapi hatinya masih tertanya tanya ada apa dengan Heeseung?

Heeseung menarik pinggang Jake mendekat sehingga tiada jarak diantara mereka. Heeseung menangis lagi didalam ciuman mereka. memegang kepala Jake perlahan, tangan kirinya mengelus punggung si manis.

lama mereka berciuman, akhirnya Heeseung melepasnya. menatap sendu Jake dengan airmata bercucuran.

"mas harus ke kantor sebentar, mas pulang malem. ingat pesen mas ya? mas sayang sama kamu. Jungwon juga." Heeseung mengecup pucuk kepala Jake dan memeluknya.

Heeseung kemudian berjalan menuju kamar Jungwon, diikuti Jake. pintu kamar dibuka perlahan, tidak mau mengejutkan sang bayi yang tertidur.

Jungwon akhir akhir ini tidak begitu ceria seperti minggu minggu sebelumnya, seperti tau ada benda buruk bakal terjadi.

Heeseung mengelus kepala Jungwon dan mencium dahi bayi tersebut. sungguh lembut sehingga Jake menutup mulutnya menahan tangis.

"mas duluan ya? inget kata kata mas tadi. nanti mas sewain satpam diluar." Heeseung mengelus kepala Jake dan menciumnya lagi.

Jake mengangguk. kepalanya pusing, lagi.

"mas gamau hilang kamu lagi."

ucapnya begitu, Heeseung langsung keluar dari apartment. memesan beberapa satpam dan menelepon seseorang yang kalian juga kenal.

"Sebastian, i need your help."

tbc

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.












tbc.

hehssghahahaha dikit dulu ya, chap depan kalian bakal tau apa yang terjadi.

ini book mau aku bikin mature content ga? kalo mau, aku pikirin lagi, belum mahir bikin hal begituan rhehehehe.

anw puasa udah deket, aku gabakal update buat sebulan. nanti pas udah raya aku update lagi.

happy ramadhan!

babysitter, heejakeOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz