Bantuan

189 23 6
                                    

"Bu Wina mau saya ambilkan minum?"Tanya Shakila pada Bu Wina yang sudah terlihat membaik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Bu Wina mau saya ambilkan minum?"
Tanya Shakila pada Bu Wina yang sudah terlihat membaik.

"Ngga usah nak. Kamu ke sini sendiri?"
Bu Wina bertanya dengan lemah. Senyum wanita paruh baya itu mampu membuat Shakila merasa diterima dengan baik.

"Tadi sama Dante. Dia ada di depan bu".
Jelas Shakila yang diangguki oleh Bu Wina.

Beberapa detik berlalu keduanya terdiam. Mereka seperti hanyut dalam pikiran mereka masing-masing.

"Nak Shakila".
Panggil Bu Wina membuat Shakila segera menatap ke arah ibu dari Naren itu.

"Kamu sayang sama Naren?"
Pertanyaan itu tentu saja membuat perempuan berambut panjang itu terkejut. Shakila terdiam tidak mampu menjawab.

"Ibu ngga pernah ngelarang Naren untuk dekat dengan siapapun. Ibu ngga mau Naren merasa tersingkir jika ibu melarang dia berteman dengan orang-orang yang dia suka".
Bu Wina menggenggam erat tangan Shakila yang berada di atas meja. Keduanya memang berada di ruang makan rumah Naren.

"Ibu menyekolahkan Naren dengan kualitas yang bagus, supaya dia tidak merasa berbeda. Walaupun ibu sadar teman-teman Naren memiliki tingkat sosial yang tinggi. Ibu bersyukur selama ini Naren bertemu dengan orang-orang baik di sekitarnya".
Shakila memperhatikan mata Bu Wina yang terlihat berkaca-kaca.

"Ibu ngga mau menyalahkan takdir yang terjadi ini. Selama dekat dengan kamu, Naren terlihat lebih bahagia. Dia bahkan bercerita banyak mengenai kamu".
Bu Wina tersenyum menatap Shakila.

"Tapi ibu ngga tau, kenapa selalu ada orang yang berniat buruk sama Naren".

"Bu..."

"Dia anak baik nak Shakila. Apa yang Naren perbuat tidak pernah menyakiti orang lain".
Lanjut Bu Wina membuat Shakila segera memeluk wanita paruh baya itu.

Shakila hanya mampu mengelus pelan punggung rapuh wanita tanpa suami itu. Dia tidak bisa membayangkan sekuat apa perjuangan Bu Wina membesarkan Naren sendiri.

"Jika nak Shakila memang sayang sama Naren, ibu ngga bisa berbuat apa-apa. Tapi yang harus nak shakila tau, Naren anak ibu cuma laki-laki biasa. Dia dan segala kekurangannya".
Ucap Bu Wina setelah pelukan keduanya terlepas.

"Saya ngga heran kalau Naren bisa sebaik itu. Dia punya ibu yang luar biasa baik seperti Bu Wina".
Shakila mengatakannya dengan jujur. Buah tidak jatuh jauh dari pohonnya.

"Ibu tenang aja. Apapun yang ada di diri Naren, akan saya terima. Kalo Naren dan segala kekurangannya, saya pun begitu bu. Ngga ada manusia yang sempurna di dunia ini".
Jelas Shakila.

Percakapan keduanya harus terhenti karena panggilan dari arah pintu. Di sana Sharon dan Dante berada.

"Kak, gue udah dapet info dari Erlan. Kita harus segera cek kesana".
Ucapan Dante membuat semua orang yang ada di sana segera beranjak untuk memeriksa keberadaan Naren.

Falling Into You [END]Where stories live. Discover now