Gyuvin menatap dirinya pada cermin yang terpanjang di hadapannya. Memperhatikan setiap detail yang ada di tubuhnya, apakah ada hal yang kurang.
'Ctek'
Jentikan jari dari Keita menyadarkannya, "Bersiaplah, Gyuvin-Ah. Kita akan masuk ke studio,"
"HUAA, AKU TAKUT SEKALI, HYUNG!!" tubuh besar Gyuvin menghambur pada pria keturunan Jepang itu.
"HEI, HEI, HEI! KIM GYUVIN, AKU BISA JATUH!!"
'Brukk'
"Ada apa itu?" ZhangHao mengalihkan pandangan pada sumber keributan.
Ia menggeleng sembari melipat tangan kedua tangannya, "Padahal sudah berpakaian rapih,"
"AISH, KIM GYUVIN SIALAN!" kesal Keita sembari berdiri dan merapihkan kembali pakaiannya.
"Sudah siap? Kita akan segera masuk ke studio!"
"Baiklah!" seru Jiwoong pada staff, "Bersiaplah. Kita sudah dipanggil,"
Taerae berputar-putar di tempat, "Bagaimana ini? Bagaimana ini? Bagaimana ini?"
"Taerae-Ya, kau bisa muntah," ucap Jay menghentikan aksi pria Kim itu.
"Ayo," ajak Jiwoong pada delapan temannya.
Hanbin melangkah ragu. Ia melirik ke belakang, Hoetaek sedang berjalan tertatih. Ia ingin sekali membantunya, tapi kalimat pria itu semalam kembali menyadarkannya.
"Jangan ingat apapun soal ini. Anggap saja kau tak pernah tahu,"
Dengan berat hati, Hanbin melanjutkan langkahnya, meskipun dengan lambat agar Hoetaek tidak tertinggal terlalu jauh darinya.
Kesembilan dari mereka memasuki ruang studio yang disewa Lee Jongsuk khusus untuk acara hari ini. Benar-benar seperti panggung acara, meskipun memang lebih kecil dari studio pada umumnya.
"Wah," Gyuvin berdecak kagum. Ia memutar kepalanya ke belakang, menoleh pada para kakak, "Kecil sekali. Kupikir seperti panggung MCountdown,"
"Gyuvin-Ah, lebih baik pikirkan penampilanmu ketimbang kau harus sibuk memprotes panggung," Matthew memutar kembali pandangan Gyuvin supaya lurus ke depan.
"Baiklah! Para trainee, kalian bisa menempatkan diri di kursi yang tersedia!"
"Suara itu... Arin Nuna, 'kan?" tebak Jay.
ZhangHao mengangguk, "Dia terdengar ahli dalam membawa acara,"
"Ayo, duduk," Jiwoong menggiring anggotanya ke tempat duduk yang ada.
Terlihat, ada 9 kursi kosong yang tersedia di sana. Terlebih, sedikit jauh di depan kursi tersebut, ada 4 kursi yang sudah diduduki oleh para mentor.
"Tuan Lee, Baek Gooyoung Seonsaengnim, Solji Seonsaengnim, dan..." Taerae menebak para juri yang ada. Orang terakhir yang duduk di paling kanan membuatnya bingung, "Nuna? Heejin Nuna ikut menilai?"
"Wah, aneh sekali," heran Keita sembari memiringkan kepalanya.
"Baiklah. 9 trainee, selamat datang di evaluasi final sebelum kalian resmi dinyatakan sebagai line-up debut. Silahkan tampilkan yang terbaik," ucap Arin sebagai pembawa acara.
"Langsung saja. Untuk trainee pertama, ZhangHao!"
Yang diundang sedikit terkejut. Ia menoleh pada temannya, "Aku?"
"Iyaa. Kau pertama, Hyung, bersemangatlah!" ucap Taerae dengan dua tangan terkepal.
ZhangHao menarik napas sejenak, dan akhirnya berjalan ke panggung. Ia melirik sedikit tatapan para mentor, menyeramkan.
YOU ARE READING
[✓] Umbrella || ℍ𝕒𝕟𝕓𝕚𝕟-ℍ𝕖𝕖𝕛𝕚𝕟
Teen Fiction𝑱𝒆𝒐𝒏 𝑯𝒆𝒆𝒋𝒊𝒏 𝒇𝒕. 𝑺𝒖𝒏𝒈 𝑯𝒂𝒏𝒃𝒊𝒏 • • • 𝐵𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑘𝑒ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝𝑎𝑛, 𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝𝑖 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖. 𝐵𝑢𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑘𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛. 𝑆𝑒𝑏𝑢�...