Ketujuh.

177 36 0
                                    

Update!
Jangan lupa tinggalkan jejak 🌟 sebelum baca.
Belajar menghargai karya orang lain ya.

Tandai kalo ada typo.
























Happy reading.






Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











Enjoy guys 😉





Tubuh Hanni membeku, jarak antara wajahnya dan Haris Sangat dekat bahkan Hanni bisa merasakan deru nafas Haris. Berbeda dengan Hanni, Haris justru dengan telaten mengompres luka memar yang di dahi Hanni, yang membuat Hanni tegang adalah wajahnya dengan Haris Sangat dekat dan Haris meniup luka ituu.

Dan sialnya Hanni terpesona akan ketampanan Haris dari jarak yang sangat dekat ini.

“Sakit?” pertanyaan haris membuat lamunan Hanni buyar, Hanni sedikit gelagapan dan membuang wajahnya.

“ee..enggak.” jawabnya terbata, taukah kalian posisi Haris masih sama. “bisa munduran dikit gak?” cicit Hanni, Haris menatap mata Hanni lekat dan mengerjap.

“ahh sorry,” Haris menarik dirinya agar menjauh dari Hanni. “itu agak luka dikit, gue kasi hansaplas dulu.” Haris merongoh kotak p3k untuk mencari hansaplas. Setelah mendapatkannya Haris menempelkannya di dahi Hanni.

“Udah, sekarang mending Lo pulang gak usah rapat.” Haris berbicara tepat di depan wajah Hanni. Nafas Hanni tercekat kenapa ia menjadi gugup jika jaraknya dan Haris sedekat ini? Tapi tidak bisa di pungkiri Haris sangat tampan jika di lihat lebih dekat.

“thaks tapi gue harus rapat karna gue ketuanya.” balas Hanni, ia bergegas pergi namun bahunya di tahan oleh Haris.

“enggak. Pulang gue yang anter.” Haris mencekal pergelangan tangan Hanni. Hanni berdecak kesal.

“kok Lo maksa? gue harus rapat! Sekarang hari terakhir gue sebagai ketua OSIS.” jelas Hanni namun Haris seperti tidak peduli.

“lo gak dateng mereka nyariin Lo gak?enggak kan? Itu artinya mereka gak butuh Lo lagi!” bentak Haris. Mata Hanni membelalak. Haris mengerjapkan matanya, ia pun tidak menyangka akan membentak Hanni. “berhenti mikirin osis-osis itu buang-buang waktu!” dengan pelan Haris menarik tangan Hanni namun Hanni tidak bergeming. Haris menatap Hanni yang masih terdiam.

“sekali aja, gue mau mastiin apa bener mereka gak butuh gue.” Hanni menatap mata Haris penuh harap, Haris menghela nafasnya dan mengangguk.

“oke. Tapi gue yang anterin.” pintanya dia angguki oleh Hanni. Hanni berjalan mendahului Haris.

Mata Aletta dan Ayara berbinar saat melihat Hanni keluar dari UKS, mereka memeluk Hanni penuh sayang sedangkan Hanni berusaha melepaskan diri.

“udah ah kalian alay banget.” pungkas Hanni membuat kedua sahabatnya itu mendengus.

CIRCLE FREAK|| HAJEONGHWAN OF TREASURE.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang