Takbir 4

1.5K 122 89
                                    

Halo guys
Jangan lupa Vote juga komen nya ya bantu share juga.
Yuk yuk bantu cerita ini di kenal banyak orang.
*

~Allah pun tau Nay, bahwa yang aku cinta hanya kamu, yang aku pinta hanya kamu, dan yang selalu ku sebut di dalam do'a ku hanya namamu~

~AezarRamadhan~

____

Sungguh pemandangan yang indah ketika Nayma bangun di pagi hari, dan melihat sang bunda dengan ayahnya tengah duduk sembari becanda.

"Nay sarapan sayang," panggil Melati yang menyadari kehadiran putrinya.

"Iya, Bun."

"Yulia di dapur lagi cuci piring," Ucap Albi menunjuk Yulia yang sedang mencuci piring. "Bangun nya pagi, lah ini, anak ayah bangun nya siang banget."

Nayma melihat ke arah jam dinding nya yang menunjukkan pukul delapan, menurut Nayma pukul delapan itu masih pagi.

"Nay, sarapan dulu," pamit Nayma menuju Maja makan.

Albi juga Melati hanya menggeleng melihat tingkah Nayma, yang tak kunjung dewasa.

"Semangat Yul," ucap Nayma memberi semangat kepada saudari tirinya itu.

Sedangkan Yulia hanya tersenyum melihat Nayma yang kini tengah duduk di meja makan.

"Nayma.." panggil Melati dari pintu luar.

Nayma yang baru saja memulai makan nya harus menundanya dulu ketika mendengar panggilan dari Melati.

"Ada apa Bun?" Tanya Nayma menghampiri bunda nya.

"Ada paket Nay, bunda ke dalam dulu ya."

"Ooh iya Bun."

"Paket. atas nama Nayma Anala," ucap seorang pria yang ada di depan pintu.

Nayma meneliti kotak paket itu, tidak mungkin kan. manusia bisa di lipat, kembali Nayma melihat mas kurir nya.

"Mas. mana paket saya?" Tanya Nayma sembari mencari kesana kemari.

"Ini mba," tunjuk kurir itu kepada kotak di tangan nya.

"Mas, becanda ya?"

"Loh, inikan, pesanan nya?" Tanya mas kurir memberitahu kan foto celana yang Nayma pesan.

"Iya ini," tunjuk Nayma kepada pria yang memperagakan nya.

"Iya, ini bak."

"Emang manusia bisa di lipat lipat?" Tanya Nayma kepada kurir itu.

Tentu saja kurir itu hanya terdiam mematung, bingung, itu yang saat ini kurir itu rasakan.

"Mba, ini isinya celana yang di pake pria itu, mba pesan ini, ya pastinya yang Dateng celana."

Nayma menggeleng dia tidak percaya dengan apa yang di katakan kurir itu, bagaimana bisa kurir menyembunyikan pesanan nya.

"Mas, saya persen ini, bukan celana nya," tunjuk Nayma kepada layar hp yang memperlihatkan wajah seorang pria.

"Gila nih," batin kurir itu, dia melihat Nayma aneh, tapi juga menahan tawa nya.

"Ini peraga nya Emba, yang di jual celana nya, bukan orang nya."

Nayma membulat kan mata nya, kenapa Anas juga Rania tidak memberi tau nya, sungguh saat ini dia merasa malu.

"O-oh yaudah makasih ya mas," Nayma meraih kotak itu dari tangan kurir lalu segera berlari masuk.

Malam TakbirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang