"7„ Sihir Sera

218 36 4
                                    

Happyyy readinggg okeiiii?

☜☆☞

☜☆☞

☜☆☞

"Ada apa dengan kalian?" Tanya Amery yang entah sejak kapan sudah berada diantara mereka berdua dan kini sedang menatap Jendry dan Sera bergantian

"Selamat pagi Tuan Amery" sapa Jendry membungkukkan tubuhnya 180° tanda ia sangat menghormati pria manis dihadapannya

"Pagi" jawab Amery singkat ia memang tidak suka banyak berbasa-basi kepada orang yang tidak dekat dengannya terlebih jika hanya pembicaraan tidak penting

"Mery, akhirnya kau kesini juga aku bosan sekali kau tahu? Dan kau dengan kejamnya malah meninggalkan ku demi Prince Luvei" kesal Sera berpura-pura merajuk, hm sepertinya memang merajuk

"Maaf Sera, jika kau ingin tidak bosan maka cepatlah bertunangan dengan seseorang yang kau cintai, itu terasa seperti kau menggenggam dunia di tengah telapak tanganmu dan dia yang saling bertaut" ujar Amery dengan perasaan berbunga-bunga yang membuat Sera muak, mungkin lebih tepatnya iri karena Sera tak pernah merasakan hal yang diucapkan Amery itu

"Saya permisi terlebih dahulu Tuan Amery dan Tuan Sera" ucap Jendry yang dibalas anggukan kepala dari Amery dan Sera dan segera berlalu pergi setelah mendapat anggukan kepala

"Sayang~ kenapa kau begitu dekat dengan gadis menyebalkan ini?" Tanya prince Luvei menarik pinggang Mery semakin dekat dengannya dan menatap sera dengan tatapan sengit

"Dia temanku bodoh, jangan tatap dia begitu nanti dia menangis" jawab Amery menjitak pelan kepala prince Luvei, tinggi mereka tak terpaut begitu jauh berbeda dengan Sera yang harus mendongak untuk menatap kedua pria di hadapannya itu, dunia memang tak adil dengan Sera saat orang lain memiliki tinggi yang normal kenapa tingginya dibawah rata-rata?

"Hey! Jangan berkata seperti aku adalah seseorang yang cengeng Mery!" kesal Sera dengan berkacak pinggang menatap kedua orang dihadapannya itu dengan raut wajah garang andalannya

"Memang?, aku lapar sekali Mery aku bisa meninggalkan hiks~" goda Amery mengikuti cara bicara sera waktu itu sambil memeragakan gerakan tubuhnya juga T-T

"I-itu b-bukan aku" sera memalingkan wajahnya yang memerah ke samping, apa-apaan ini pelecehan nama baik— eh? pencemaran nama baik!

"Sudahlah ayo kita pergi, jangan banyak bicara pada gadis mengerikan itu ya, sayang" bisik prince Luvei yang masih dapat di dengar cukup jelas oleh Sera, hak itu membuat Sera mendelik marah

Disebut gadis saja ia sudah lumayan emosi, dan ditambah dengan kata 'mengerikan' itu!! Yang benar saja?!

"Huh! Apa-apaan mereka itu menyebalkan sekali aku tidak cengeng aku hanya benar-benar kelaparan bukankah itu sangat sangat normal?" Monolog Sera menghentakkan kakinya kesal bahkan pipi bulatnya juga ikut menggembung

"Permisi cantik, apa yang dilakukan seorang gadis ditengah hutan seperti ini?" Tanya prince Auburn yang tiba-tiba saja berada di samping Sera membuat pria manis itu berjengit kaget

"Aku bukan gadis, dan aku tidak cantik!" ujar Sera dengan suara lantangnya yang malah terdengar nyaring —cempreng— di pendengaran Auburn yang kini berdenging

"Baiklah baiklah," Auburn hanya mengangguk mengerti, tapi tangannya memainkan pipi kenyal pria cantik dihadapannya itu

"Dasar! Semua orang di permukaan bumi ini memang menyebalkan ya?!" kesal Sera menodongkan tongkat sihirnya pada prince Auburn hingga aura berwarna ungu gelap perlahan keluar

"Eh maaf, aku tidak bermaksud membuat mu terkejut" ucap prince Auburn menepuk-nepuk punggung sera agar kembali tersadar dari emosi yang menguasainya

Bukh,,

Sera menghentakkan kasar tongkat sihirnya ke tanah hingga terasa getaran yang cukup kuat selama beberapa detik kemudian aura itu kembali terserap kedalam tubuh Sera yang sudah sadar jika ia lupa mengendalikan emosinya

"Maaf prince aku tidak bermaksud mengeluarkan sihir ku seperti itu" lirih Sera memilin ujung jubahnya merasa bersalah dengan mata yang berair

"Auburn? Apa yang terjadi getaran hebat apa itu?" Tanya prince Luvei pada prince Auburn

"Bukan apa-apa lupakanlah kak" jawab prince Auburn tersenyum kepada kakaknya itu kemudian prince Luvei kembali pergi menuju Amery yang ketakutan, Sera yang melihat Amery bergetar ketakutan menjadi terkejut sendiri

"Apa itu tadi terlalu kuat?" Tanya Sera menatap mata prince Auburn dengan sedikit membelalakkan matanya

"Iya, itu cukup kuat untuk membuat Amery merasa takut dengan aura mengerikan mu manis" jawab prince Auburn mengalihkan pandangannya pada Sera setelah melihat kondisi Amery yang bergetar ketakutan dalam pelukan prince Luvei

"Sungguh? Apa itu benar?" Tanya Sera mengguncang pelan tubuh prince Auburn

"Iya, itu cukup mengerikan,, namun kau manis aku tidak takut" jawab Auburn memperhatikan bet yang menempel pada dada Sera

"Wah! Aku hebat!" Girang Sera melompat-lompat kegirangan

"Kau baru tahu jika kau punya sihir sehebat itu huh?" Tanya prince Auburn diakhiri kekehan kecil yang membuat sera terpana

"Iya, terkadang terasa begitu menguar. Namun terkadang juga terasa sangat lemah. Apa akh bisa mencobanya lagi?"

"Jangan sekarang, lakukanlah saat memang di butuhkan oke?" prince Auburn mengusap lembut surai halus Sera yang semakin memanjang hingga hampir menutupi tengkuknya

Sera mengangguk antusias entah kenapa tubuh nya terasa aneh, setiap ia mengeluarkan sihir ia tak bisa berhenti karena seperti ada sensasi seru yang membuatnya ingin menghambur kan sihirnya yang berlimpah itu namun setiap ia mengeluarkan sihirnya terus menerus ia akan merasa kelaparan yang sangat menyiksa

"Apa kau ingin tinggal di Istana bersamaku?" Tanya prince Auburn membawa Sera lebih dekat pada tubuhnya dengan merengkuh pinggang Sera

"Jika aku tidak mau apa kau akan memakan ku?" Tanya Sera dengan raut wajah yang memelas seperti anak kucing setelah di siram air, ugh!

Auburn tertawa kecil, "Tidak, jangan bertanya seperti aku ini adalah penjahat kanibal. Tapi ya, jika kau ingin tinggal di istana, akan ku usahakan jika aku mendapat sedikit waktu senggang aku akan menemanimu mengembara oke?" tawar prince Auburn dengan senyuman manis yang merekah diwajahnya yang terpahat indah

"Sungguh?" tanya Sera menatap penuh harap pada prince Auburn walau ia harus mendongak

"Um! Kau adalah tamu kehormatan ku, jika ingin kau bisa lebih dari semua itu"

"Kenapa bisa?" tanya Sera memiringkan kepalanya tanda bertanya

"Entahlah, karena kau cantik" jawabnya diselingi kekehan ringan, Sera mendelik tajam kearahnya namun delikan itu tak terlihat mengerikan justru, lucu...

"Prince aku ini lelaki, aku lelah di anggap seperti seorang gadis." ujar Sera mengungkapkan isi hatinya yang terdalam, padahal saat ia baru menempati tubuh ini ia merasa tampan tapi kenapa orang-orang disini menganggapnya cantik...

Auburn tertawa, "Tidak ada peraturan khusus yang mengatakan bahwa hanya wanita yang dapat disebut cantik bukan? Lagipula, kau sangat cantik melebihi wanita manapun yang pernah aku lihat," Auburn mencubit pipi Sera dengan gemas

Dan lihatlah sekarang, pipi bulat itu kini memerah entah karena dicubit atau karena merasa malu

"T—tapi aku ti—tidak!!" Sera pergi meninggalkan Auburn dengan kaki yang dihentakkan kesal, sang pria dengan lesung pipi itu terkekeh gemas melihat tingkah lucu pria cantik itu

Entahlah, apa yang dilakukannya tapi Auburn hanya mengikuti perasaannya




Tbc.

Bintangnya pencet!

|| My Prince ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang