"19„ bersama kakak

65 15 0
                                    

Happyyy readinggg tuan/nyonya readerrrr~♡

☜☆☞

☜☆☞

☜☆☞

Hari sedang turun hujan diluar sana, Sera sedang terbaring tenang dengan kepalanya yang beralaskan paha empuk milik Amery sahabat yang seolah berperan sebagai kakanya sekaligus...

"Are you going tu scarborough a fair? Paisley sage, rosemary tale... " suara lembutnya mengalun menyapa pendengaran Sera dengan kesejukan, surainya di usap lembut

Sera menikmatinya, bagaimana suara indah Amery yang bercampur dengan suara nyaring rintik air yang turun ke bumi. Itu terdengar sangat...

... Menenangkan.

Mulanya Sera ingin bermain diluar dengan taman bermain yang baru dibuatkan Auburn untuknya, tidak juga sih karena Auburn hanya memerintahkan bukan membuatnya sendiri :)

Tapi hujan turun disertai kilat, Sera yang memang memiliki jiwa bayi penakut pun berteriak ketakutan dan menangis keras mendengar petir yang saling bersahutan

Amery yang melihatnya panik sendiri, ia tak tahu harus apa dan bagaimana terlebih Auburn sedang pergi dan tidak ada istana untuk menghadiri penemuan penting dengan para bangsawan lain

Sehingga Amery terpaksa membawa Sera kedalam perpustakaan dalam kamarnya yang kedap suara, ia memeluk dan menenangkan tubuh gembul yang bergetar ketakutan itu lalu setelah perlahan Sera mulai tenang ia pun menuntun pria imut untuk terbaring dan menyanyikan lagu-lagu kesukaannya untuknya

Saat petir terasa tak lagi hadir, Amery mencoba membuka salah satu jendela agar suara hujan masuk dan membawa ketenangan yang memabukkan

"Sera, walaupun petir bersahutan disana mereka tidak akan berani melukai kesayangan titisan dewa sihir. Berhentilah merasa takut dengan itu, ya?" Sera hanya diam tak menanggapi ujaran Amery

Sera mendongak menatap wajah cantik sahabatnya, "Titisan dewa sihir?"

Amery mengangguk, "Auburn itu... " Amery terdiam sejenak kepalanya menoleh menatap jendela yang terbuka, "lebih dari apa yang kau dan aku pikirkan, dia terlalu banyak menyimpan kelebihan, "

Sera mendudukkan tubuhnya, jemari kecil nan bulatnya menggenggam jari-jari lentik sang pria cantik Sera menatap Amery penuh harap seolah mengisyaratkannya untuk memberitahu lebih banyak perihal pria pemilik jiwanya itu

"Sera, tak semua hal yang tidak kamu ketahui harus kamu dapati dari seseorang. Beberapa hal mungkin harus kau ketahui sendiri, jika sudah masanya aku yakin bukan hanya tentang Auburn, tapi tentang banyak hal lagi yang sampai sekarang belum kau ketahui" ujar Amery tersenyum lembut, Sera cukup terpana Amery benar-benar sangat cantik bagai keindahan dunia seluruhnya tertuang di wajahnya

"Apa anak kecil ini mengerti hal yang kusampaikan?" tanya Amery tekekeh saat Sera hanya menatao wajahnya sembari terdiam

Sera mengangguk dengan cepat, "Aku percaya itu akan segera terjadi!" ucap Sera tersenyum antusias hingga mata bulatnya ikut tenggelam

Tunangan kedua pangeran itu memang sangat berkualitas.

Karena hujan yang tak kunjung mereda, Sera dan Amery memutuskan untuk bermain di dalam perpustakaan mereka bermain sihir kecil lalu mempelajari mantra dan legenda serta hal-hal lainnya yang dapat dilakukan disana dan itu sama sekali tidak membosankan

My Prince || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang